#9 Jealousy

248 30 0
                                    

Suga POV

Aku tidak begitu berkonsentrasi hari ini. Lebih tepatnya selama seminggu ini. Tapi puncaknya pada hari ini tanpa alasan yang jelas. Selama seminggu ini pun Eunha tinggal di rumahku.

Tidak ada kejadian spesial. Hanya layaknya pegawai-atasan yang bekerja hampir 19 jam. Seperti yang sudah kalian tahu, Eunha semakin harinya seakan menghindariku.

Aku memang pantas setelah mengingat apa yang telah kulakukan padanya dulu. Maka dari itu, perlahan-lahan aku akan mengembalikannya padaku.

Sudah jam istirahat, sebaiknya aku makan. Ah iya, lebih baik aku pesan melalui aplikasi, mengingat usahaku kemarin yang sia-sia. Di jam yang sama kemarin aku memesan restoran untuk makan siang, namun dengan patuh, dia tidak datang. Ia malah makan di meja kerjanya itu. Dengan alasan, pekerjaan yang belum selesai.

Wah, aku mengutuk diriku sendiri yang memberikannya pekerjaan sampai ia rela bekerja di jam istirahatnya.

"Permisi pak, pesanan telah sampai, perlu saya antar ke dalam?" tanya pengantar tersebut.

"Aniya, aku akan ke bawah." ya sesekali peregangan tubuh baik itu baik bukan?
.
.
.

"JUNG EUNHA!" suara itu yang pertama kali terdengar saat aku menuruni tangga dari ruanganku. Siapa yang lancang meneriaki wanitaku?

Sampai pada dasar lantai itu aku melihatnya. Nafasku tercekat, seakan darah dalam tubuhku dipanaskan mendidih. Gadis mungilku dalam dekapan pria lain. Dan bodohnya aku bersembunyi dibalik tembok lorong toilet.

Kenapa? Apa dia pria yang sama saat Eunha berkunjung di malam hari minggu lalu? Sialnya aku tidak dapat mendengar apapun dari jarak sejauh ini. Mengapa mereka tampak sangat akrab? Dan mengapa aku terlihat seperti stalker!?

"Eoh.. Annyeonghaseyo sajangnim." sapa beberapa orang yang lewat. Aishh... Sungguh memalukan.

"Hei kalian, ambil uang ini dan ambil pesanan atas namaku. Makan bersama dengan yang lain." setidaknya itu cukup untuk membungkam mereka.

"Wah, kamsahamnida sajangnim! Kamsahamnida!" ucap mereka semangat smabil membungkukan badan kearahku. Ah, ini sangat membuatnya semakin jelas. Bahkan saat kulirik kearah Eunha, pria itu juga melirik kearahku. Aishh.. Aku ketahuan.

"Ekhmm.. Eunbi-yaa"

Deg!!

Skipship lagi. Aish aku benar-benar tidak menyukai pria ini! Jangan sentuh wanitaku.

"Suga.. Ini bukan seperti.."

"Dia siapa hmm?" tanyaku sambil menjauhkannya dari Pria itu.

"Wah.. Sepertinya aku sudah tidak sopan. Aku akan memperkenalkan diri dengan baik, jeoneun Jung Hoseok imnida." Benarkan? Dari sikap menyebalkannya saja aku langsung bisa menebak. Dia mengulurkan tangannya padaku. Tidak, aku tidak akan pernah menerima salammu.

"Menjauhlah." Jangan menyentuh wanitaku lagi! Dadaku benar-benar panas melihat ini semua.

"Oke, baik. Saya permisi." dengan santai Hoseok mengangkat kedua tangannya kemudian pergi tanpa satu katapun lagi.

"Ani, Hoseok oppa...! Arghh.." Eunha-ya jebal.. Aku sudah cukup menahan diri.

"Jebal, Suga.. Hanya sebentar." matanya.. Matanya berbicara seakan ia benar-bensr butuh berbicara dengan pria itu. Dengan berat hati kulepaskan dia sebentar.

Ia berlari mengejar Jung Hoseok. Hanya sekali ini Eunha-ya. Hanya sekali ini kau bisa mengejar pria lain.

Mereka berhenti tepat di hadapanku hanya terhalang jendela kaca hitam satu arah. Aku dapat melihat mereka, tapi tidak dengan mereka. Sepertinya ada sesuatu yang begitu penting bagi Eunha. Aku sangat hafal dengan sifatnya itu. Tidak mungkin ia rela merajuk pada orang lain jika bukan karena suatu hal yang penting.

Death Missions [END] #WATTYS2019Where stories live. Discover now