#6 Min's House

258 31 0
                                    

Eunha POV

Untuk kesekian kalinya aku kembali ke kamarku. Hmm.. Bukan, lebih tepatnya kamar yang sering kali ku 'kunjungi'. Semuanya masih sama. Letak, warna, bahkan wangi lilin aroma kesukaanku. Ahh.. Kukira kamar ini sudah menjadi gudang baginya.

"Bagaimana? Semua masih lengkap bukan?" ucap Suga yang entah sejak kapan sudah bersandar di pintu dengan kedua tangannya yang terlipat dadanya.

Aku benar-benar rindu kamar ini. Oh ya, jangan berpikiran macam-macam, waktu kami bersama, aku memang terbiasa bersama, sepulang kuliah aku menginap sebentar di rumahnya, dan malam hari baru diantar pulang.

Namun jika orang tua Suga berada di rumah, tidak jarang aku diminta untuk menginap yahh.. Hanya sekedar menemani satu-satunya anak mereka, Min Suga.

Dan alasan terkuat mengapa aku sampai diberikan kamar sendiri adalah hanya karena Suga yang sangat suka sekali dadakan dan tidak suka penolakan. Kencan dadakan, olahraga dadakan, bahkan pernah menyewa villa dadakan. -_-

Mataku terus tertuju pada lemari dikamarku. Lemari yang ukurannya lebih besar daripada di rumahku. Alasannya? Apalagi, selain Suga yang selalu tidak berpikir dua kali untuk beli pakaian.

Dan kebetulan rumahku hmm.. Disita, bukankah hal wajar jika "mengambil" sesuatu yang memang milikku? Hehehe

"Ya sepertinya.. Semua masih sama. Dan.."

DEGG!

APA INI?! Mengapa pakaian dalam ini begitu mencolok di dalam lemari. Merah menyala. Dan hanya SATU garis tali. Apa benar milikku? Seingatku, aku tidak pernah membelinya ataupun memakainya.

"Err.. Fyi, semua disini milikmu. Tidak ada wanita lain yang masuk ke ruangan ini.."

Aku mengangkat sedikit pakaian menggelikan ini yang kupegang dengan ujung jariku sebagai tanda
'So, what is it? Give me the reason..'

"Eumm.. I.. Itu.. Aku sempat menjadi kado ulang tahunmu."

Waitt.. Sempat?

"Hoaamm.. Sepertinya aku harus tidur, nikmati waktumu."

ulang tahunku.. Berarti punyaku, berarti dia.. Pakaian..

"YAKKK!!! MIN SUGA PERVERT!"
.
.
.

Author POV

Tak! Tak! Takk~!

Hari mulai gelap, dalam bangunan luas dan sepi menggemakan paduan suara pisau dan talenan. Jung Eunha menyiapkan makan malam untuk atasannya dan juga dirinya sendiri. Namun, pikirannya tidak pada masakan itu.

Sejak kejadian tadi, saat Hoseok mengirimkan ia pesan

"Kamar utama,30."

Seingatnya kamar utama berarti kamar Ketua Min, ruangan yang kini sedang ditempati Suga. Lalu bagaimana dengan 30?
.
.
.

Tokk.. Tokk..

"Masuk." ucap seseorang didalam ruangan itu.

Eunha masuk dengan nampan dikedua tangannya. Tubuhnya yang mungil cukup membuatnya semakin terlihat mungil dengan nampan penuh itu.

"Taruh saja di meja itu." Suga, pria itu terlihat sangat serius jika sedang bekerja. Ntah apa yang merasukinya. Hal ini menjadi kesempatan yang bagus untuk Eunha mencari jawaban dari 30 itu.

Mata Eunha tertuju pada satu titik. Kumpulan berkas di sisi ruangan. Dan BINGO! terdapat urutan file 1-50 disana.

"Jung Eunha." dengan cepat Eunha menyembunyikan berkas 30 itu.

"Ye?" Sebaik mungkin Eunha menyembunyikan raut wajah tegangnya itu, namun nihil. Siapapun bisa mengetahui perasaan Eunha saat ini.

Takut ketahuan.

"Ahh... Aku baru ingat ada tugasku yang belum selesai. Permisi." dengan langkah cepat Eunha menghilang di balik pintu kamar Suga. Eunha sedikit bisa bernafas lega setelah menghindari moment tegang itu. Bagaimana mungkin ia berani menjalankan misinya saat Suga berada di ruangan yang sama.

Bukan tugas yang berat memang, tapi Min Suga bukan seorang yang sama saat mereka bersama dulu. Juga seorang Jung Eunha saat ini.

Ia seorang mata-mata.
.
.
.

Dibalik pintu yang sama, di dalam ruangan, Suga berdiri tepat di tempat Eunha mematung. Matanya yang menyala tajam melihat kearah secarik kertas bergambar yang tergeletak di atas lantai. Foto yang menampilkan seorang yang tidak asing baginya.

'Jung Abeonim?'

TBC...

Death Missions [END] #WATTYS2019حيث تعيش القصص. اكتشف الآن