1A

388K 7.6K 89
                                    

Bonus chapter tambahan ada pada Ebook,
+ada satu sebelum chapter ini.
Vote dan komen

📝: dilarang komen plagiat dan sebagainya. Murni pemikiran saya, terkadang suka ada kesamaan antar penulis dengan penulis lain, harap bijak.🙏 dan hargai penulis. Terimakasih.

🐷🐷🐷



"Pak Revan bangun!" Ujar Reisya.
Revan bahkan masih tidur padahal jam sudah menunjukan pukul 10.35 pagi, Apasih yang kemaren malam Revan lakukan sampai kesiangan ngantor gini.

Disikapnya selimut yang tadinya menutupi seluruh tubuh Revan,
"Astaga, bapak gak pake baju!?" Reisya terkaget karena melihat tubuh bosnya yang tak memakai kain untuk menutupi tubuhnya,hanya bersisa boxer saja.
"10 menit lagi rei,saya janji akan bangun." Ujar Revan dengan suara seksinya.

Reisya menggeleng, sudah jadi kebiasaan Revan yang berjanji untuk bangun 10 menit lagi kadang 5 menit lagi atau bahkan janji 2 menit lagi, akan bangun. Tapi itu semua bulshit! Pasti Revan akan tidur lagi dan molor hingga siang.
"Bapak masih ingat ada rapat hari ini kan..?" Tanya Reisya yang percuma saja karena Revan tetap diam tak bergeming.

"Pak ayolah bangun, saya tau bapak gak akan bangun kalau gak saya paksa." Kata Reisya lagi.

Revan tersenyum dalam tidurnya. Lalu beberapa detik kemudian berkata,
"Kalau begitu ayo paksa saya, dengan caramu sendiri siapa tau saya suka terus bangun." Lirih Revan sebari berbisik dengan mata terpejam.
Kebiasaan. Tingkat Revan menggoda kadang membuat Reisya ingin muntah. Jujur Revan ganteng sekali, parah malah. Tapi sifatnya yang kadang berubah-ubah itu loh.

"Saya udah dapet calon yang bapak mau tuh, udah saya janjiin untuk makan bareng siang ini, dengan wanita sesuai yang bapak inginkan dibiro jodoh kemarin." Sindir Reisya.
Ya, minggu kemaren Reisya diperintahkan Revan untuk mendaftarkan nya ke mak comblang lewat internet. Setelah dikirimi banyak foto wanita, Reisya memberikan laporan sekaligus foto dan biodata dari semua wanita yang ditawarkan untuk bosnya.
Dan setelah itu, Revan yang menyeleksi sendiri. Dan kemaren Revan sudah memilihnya lewat foto . Dan meminta Reisya mengatur jadwal temu mereka.

Revan yang mendengar itu terbangun seketika.
"Serius kamu rei?"
"... wanita bohai,cantik dan seksi itu?" Kata Revan exited.

Reisya menghembuskan napas kasar, lalu mengangguk.
"Oke kalo gitu saya mandi, Oia siapkan pakaian paling istimewa untuk saya. Jangan lupa!" Kata Revan seraya berjalan menuju kamar mandi.
Setelah beberapa menit Revan selesai mandi dan keluar dengan handuk yang melilit di pinggulnya.

"Mana baju saya?" Ujar Revan.

Reisya yang awalnya berniat ingin menatap lawan bicara malah dibuat salting, karena keadaan bos nya yang terlihat lebih seksi dari biasanya.
"Ini pak, saya akan keluar dulu." Kata Reisya menunduk seraya meletakan baju revan diatas kasurnya, lalu pergi dari kamar bosnya.

Setelah 30 menitan,Revan sudah siap dengan segala persiapan nya.
"Gimana rei, saya ganteng kan?" Tanya Revan sambil tersenyum lebar.
"Hm" balas Reisya yang sedikit merasa lelah menghadapi sikap bosnya dari hari kehari.
".... Ayo kita berangkat."

Restaurant.
Mereka sama-sama masuk ke restaurant yang sudah dijanjikan Reisya kemarin, dengan wanita seksi nya Revan.
"Kamu jangan cemburu ya kalo saya punya pacar nanti." Ujar Revan.

Reisya memutar bola matanya,
"Iya pak, malah saya turut bahagia kalau bapak mungkin akan segera melaksanakan pernikahan." Ujar Reisya panjang lebar.
"Kamu cemburu Reisya, saya mengerti..."
".... Nanti kalo liat pasangan saya jangan ngiri' ya. Beda banget soalnya sama kamu yang tepos."
Ingin rasanya Reisya mengumpat kata-kata kasar, dan memukul Revan. Tapi ditahannya karena mengingat bahwa Revan masih bosnya.

"kalau gitu saya ke kantor duluan ya pak?" Ujar Reisya yang cepat dibales gelengan oleh Revan.

"Kamu tetap disini, awasi saya. Kamu duduk dibangku ini saja." Kata Revan seraya menujuk bangku didepannya. Reisya pun mengangguk pasrah.


"Oia pak, namanya Elvira masih ingatkan?" Ujar Reisya yang dibalas anggukan.
Saat Revan sedang mencari Elvira wanita yang akan berkencan dengannya hanya menggunakan bantuan foto.
Tiba- tiba, " Revan ya?" Suara wanita. Otomatis Revan mengarahkan pandangannya ke wanita yang baru saja memanggilnya itu, dan betapa terkejutnya Revan.

kena zonk!
Wanita dihadapannya ini, memang lebih bohai dari sekretarisnya Reisya. Hanya saja wanita ini terlihat lebih bongsor. Bisa Revan tebak berat badan wanita ini seton sangkin beratnya.
"Saya Elvira." Ujar wanita itu seraya tersenyum.

Apa benar dia Elvira?
Wanita bohai cantik dan seksi!?

Mati, apa hidup Revan akan berakhir bersama wanita ini? Sebenarnya tak ada salahnya dengan wanita berbadan gemuk. Hanya saja selera Revan bukan yang begini, seleranya itu seksi dan bohay bak Gitar Spanyol. Revan melirik Reisya yang duduk disebrang dan memberi kode. Seakan mengerti situasi, Reisya segera menghampiri Revan.
"Sayang, kamu baru datang?" Kata Reisya memainkan dialognya.
"Iya, aku cari kamu tadi."
"Ekhem, mbak Elvira. Saya Rivan kembaran Revan."
"... mungkin Revan nya masih dalam perjalanan kesini, saya permisi dulu." Ujar Revan seraya merangkul pinggang Reisya dengan intens dan mesra.

Reisya berbisik pada Revan masih dalam posisi yang sama, "tangan pak bos, modus." Ujar Reisya pada bosnya. Revan tersenyum penuh arti, tapi berbeda dengan hatinya yang sedang kecut.

Edisi Revisi 19-07-19.07:20.

Vote dan komennya jangan lupa!

Sekretaris Revan⚠️ [end] #2Where stories live. Discover now