3B

231K 6.1K 222
                                    

Biar gak lama up nya, aku minta 150 komen random ya sama kalian 🙏😬 satu orang boleh 10 lebih komentar.

🐷🐷🐷

Revisi 1-08-19/10.01

Reysia terlonjak kaget, ia bingung harus apa sekarang. Dengan kurang ajarnya Revan menyikap gaun dan meraba pahanya.

Dengan begitu reysia bangkit dari duduknya,
"Bapak kalau masih macam-macam saya gak segan memukul bapak." Ancam reysia dengan tatapan was-was.
Karena Revan si subyek dari terjadinya kejadian yang baru saja berlangsung, malah terbengong ditempat. Seperti punya dunia lain sendiri, karena jelas diamnya bukan karena ancaman reysia. Karena Revan tau Reisya tidak mungkin berani, sekalinya berani kekuatan reysia bukan apa-apa baginya.

Seakan baru sadar dari hipnotis , Revan langsung membuka suaranya.
"Mau makan, saya lapar. Buatkan makanan sekarang." Ujar Revan dengan datar yang dibalas reisya dengan pelongoan. " tadi bapak ngomong apa?" Tanya reisya tak percaya dengan apa yang Revan lontarkan, hei laki-laki dihadapannya ini baru saja melecehkannya dan sekarang dengan gampangnya ia minta makan juga, pada si obyek. Lucu sekali.

"Lapar. Buat makanan."

Reysia tidak percaya dengan jawaban laki-laki bejat di hadapannya ini. Tanpa banyak berfikir reysia segera keluar dari kamar Revan dan bersiap menyajikan makanan untuk bosnya.

🐷🐷🐷

Sop ayam dan sambel kecap sudah tersaji di atas piring dengan rapih. Lalu diletakkannya diatas nampan dan diberikan pada Revan.

"Suapin." Kata Revan dingin.

Mau tidak mau reysia menurut seperti biasa, menyendokan sedikit demi-sedikit sop yang tadi ia masak kedalam mulut Revan. Reisya  jadi melamun, Apa harus reysia mengundurkan diri, dan fokus mencari pendamping hidup saja.
Baiklah ia akan hati-hati bilang ke Revan untuk beberapa waktu ini menyampaikan niatnya mengundurkan diri agar perusahaan bisa mencari gantinya lebih dulu.

"Fokus Reisya, hampir saja saya tersedak." Ingat Revan.

"Eh, ba-baik pak" aduh reysia terlalu banyak bengong dan berfikir.

Besok Reisya akan atur kencan buta tanpa sepengetahuan bosnya, setelah dapat. Mungkin ia akan menyampaikan niatnya untuk berhenti bekerja dengan Revan. Sosok mesum yang satu ini mungkin memang bisa bikin kangen, tapi gak selamanya nya juga reysia bisa terus menjadi sekretaris yang membantunya ini- itu.

🐷🐷🐷

Akhir pekan
07.49 pagi.

Reisya sudah ada janji temu dengan seorang, yang didapat dari aplikasi kencan butanya di internet.

Namanya Rafa. Dan saat ini mereka berada di cafe yang menyediakan berbagai jenis kopi dan dessert seperti puding dan bermacam kue pun ada. Mukanya tampan hampir seperti Revan, hanya saja Revan lebih dewasa. Dan-err hot.

"Kerjamu?" Katanya bertanya pada Reisya.

"Aku seorang sekretaris, tapi saat nikah nanti aku berencana berhenti bekerja." Ujar reisya dengan ramah. "Dan kamu?" Tanya reysia pada Rafa.

"Hm, mungkin bisa disebut Pengacara?" Kata Rafa lebih seperti bertanya, yang hanya dibalas anggukan oleh Reisya.

"Saya tebak disekitarmu mungkin banyak yang menyukaimu, tapi kamu gak sadar."

Reisya tertawa, "kamu itu sebenarnya pengacara atau dukun sih?"

"Aku serius, kamu cantik dan mengasyikkan senang bisa bertemu dan berkenalan denganmu." Ucap Rafa yang dibalas anggukan lagi oleh reysia.

"Apa kita akhiri perbincangan kita hari ini?" Kata Rafa, dan perkataaan rafa sukses membuat reysia bingung. Apa ia tak semenarik itu sampai Rafa ingin mengakhiri sesi perkenalkan mereka dengan cepat? Dan meninggalkanku sendiri disini?

"Kamu mau pergi sekarang?"

"... kamu orang sibuk ya ternyata." Kata reisya sedikit terkekeh.

Rafa menggeleng, " tidak, bukan begitu. Ini kartu namaku. Kau bisa hubungi aku lagi." Kata Rafa seraya memberi lembaran kertas kecil yang berisikan kartu namanya.

"Kalau bukan itu. Lalu karena kau tidak tertarik dengan perkenalan hari ini?" Tanya reisya dengan terpaksa. Ia harus tahu kebenarannya. Kalau ia memang tak semenarik itu di mata kaum pria. Benar kata bosnya, pria mana yang suka pada wanita berbadan tepos sepertinya.

"Kupikir kamu salah Reisya, aku hanya ingin kamu menyelesaikan masalahmu dengan kekasihmu atau mantan mu lebih dulu."

"Kekasih? mantan ?"

"Ya. Dia disana, mengawasimu dari tadi. " Kata Rafa seraya menunjuk seorang pria yang sangat reisya kenali.

🐷🐷🐷

Klik vote demi kelanjutan cerita ini, aku serius supaya tahu masih ada yang nunggu cerita ini🙏💓
Atau tidak?

Makasih buat yang udah Stay terus sama cerita ini.😭💪🏻🙏

Sekretaris Revan⚠️ [end] #2Where stories live. Discover now