1B

323K 6.7K 291
                                    

Kritik dan saran yang baik diterima.


"Gimana pak PDKT nya, seru?Ledek Reisya.

"Kamu ya rei. Ngeledek saya aja, nomor satu." Kata Revan dengan sebal.

Mereka sudah berada di mobil dari tadi, dan dari tadi pula Revan sudah digoda habis-habisan oleh Reisya.

"Kamu bisa berenti senyum-senyum gak?" Kata Revan yang dari tadi memperhatikan Reisya seperti menahan tertawaan.


"Maaf pak. Saya cuma gak nyangka kalau bapak sesuka itu sama wanita berbadan bohai. Pantas saya gak laku sama bapak." Ujar Reisya seraya menahan tawa.
Revan berdecak sebal, mendengar kata-kata sekretarisnya yang menurutnya makin lama makin menjengkelkan baginya.


Reisya terus saja mengejeknya, sampai jam makan siang tiba.
"Ini pak sesuai pesanan. Semur tahu, terong balado dan ayam goreng." Sodor Reisya perlahan untuk Revan.

" Sodor Reisya perlahan untuk Revan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Ini masakan kamu kan? Gak boleh bohong loh, rei

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.



"Ini masakan kamu kan? Gak boleh bohong loh, rei." Tanya Revan penuh selidik.

"Iyalah pak Revan, cobain aja. Ini persis seperti pesanan pak Revan kemarin." Kata Reisya .

Revan mengangguk setuju.

"Hm, pak!" Panggil Reisya.
"... saya boleh izin pulang cepat ga?" Lanjut Reisya dengan terbata-bata takut Revan tak mengizinkannya.

"Ada acara apa,rei?" tanya revan sebari mengunyah makanannya.

"Hm, saya mau ikut kencan buta." Ujar Reisya.

"Nggak." Langsung dijawab oleh Revan tanpa berfikir lebih dulu.

"Tapi pak Revan. Saya kan juga mau punya pac-" perkataan Reisya terpotong Revan.

"Saya bilang tidak ya, tidak Reisya."
"... dan karena kamu berani membantah saya, hukuman akan saya tetapkan dari sekarang! kamu harus lembur tiga hari berturut- turut." Ucap Revan menuntut.

Sedangkan Reisya?

"Pak gak bisa gitu dong! Saya baru izin sekali untuk pergi kencan seumur hidup kerja sama pak Revan." Protes Reisya dengan suara lirih bercampur sedih.
"Kalau tidak nurut mau saya tambahkan lagi hukumannya?" Ancam Revan.
"Gak pak!" Geleng Reisya dengan cepat.

10.45 malam
Mobil Revan.

"Pak..." panggil Reisya pada Revan.
"Apalagi Reysia." Jawab Revan penuh penekanan.
"Lapar."
Revan kira Reisya ingin meminta izin untuk berkencan. Tapi dugaannya salah. Dan suksesnya, satu kata yang dikeluarkan reysia mampu membuat Revan tersenyum tanpa disadari.

"Ekhem" . Revan menetralkan suaranya, "Kalau gitu kamu mau makan apa?" Tanya Revan dengan dingin.

Mata Reisya langsung dapat berbinar setelah mendengar Revan ingin mentraktirnya.
"Saya mau sop kambing! Sama Sate! Satenya sate kambing dan ayam ya pak." Kata reysia bersemangat.

Revan tertawa kecil mendengar penuturan sekretarisnya. Walau sesungguhnya pikirannya sedang gundah. Mengingat kejadian tadi siang, saat Reysia ingin meminta izin untuk pulang cepat.
Jujur awalnya Revan akan memberi izin seperti sebelumnya, saat Reisya izin untuk bertemu orang tua, atau ada acara-acara tertentu.

Yang bahkan kadang revan tak segan akan menemani. Tapi mendengar Reisya izin untuk kencan buta...

Ah sial!
Dadanya nyeri lagi.

Pasti maag...!


Revan seperti mengelak pikiran dan hatinya. Selalu berputar positif untuk tidak menyukai Reisya.

Harus diingat baik-baik, Aku tidak menyukai Reisya!




Pinggir kota
Malam hari.

Setelah sampai ke tempat makan pinggiran kota, "mau pesan apa rei?" Tanya Revan.

"Mau pesan,sate kambing dua porsi lalu sate ayam dan sop kambingnya seporsi aja. Jangan lupa nasi dan es teh manis." Kata reisya sebari tersenyum.

"Kamu mau makan sebanyak itu sendiri?" Tanya Revan sedikit ngeri.

Reisya mengangguk " bapak pesan diluar itu ya." Kata Reisya seraya tersenyum.


Revan hanya menggeleng saja, setelah itu menyerahkan catatan pesanannya.
Lalu mereka makan dengan diam, hingga kenyang.
"Makasih banyak pak Revan ." Ujar Revan.




Rumah Revan.
Reisya bangun dari tidur nya,
"Lah pak, kok ke apartemen bapak sih?" Tanya Reisya bingung sekaligus pusing karena baru bangun dari tidurnya bersama Revan didalam mobil.

"Kamu lupa hukuman kamu rei, kalau kamu harus lembur malam ini?"
"... dan saya mau kamu lembur di apartemen saya."

"Kenapa lemburnya disini, harusnya kan dikantor?" Tanya Reisya  panik.  Jujur Reysia sering sekali kesini, hanya saja untuk malam ini? Ogah.

Beberapa detik berlangsung sepi. Reisya melirik Revan selaku bosnya yang ternyata baru ia sadari, tengah menatapnya dengan tatapan yang tak bisa dimengerti.

Cup!
Revan mencium kening Reisya mendadak. Mendadak pula membuat Reisya semakin kebingungan.

Ada apa dengan pak Revan hari ini?


VOTE DAN KOMEN
10:01/19-07-19.

Sekretaris Revan⚠️ [end] #2Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz