My Quileute - 3

9.1K 245 39
                                    

Suara lolongan yang begitu menggelegar dan terdengar begitu penuh dengan kewibawaan membuat semua wolf yang ada seakan-akan tak bisa menolak lolongan yang begitu saja masuk ke dalam telinga mereka. Dengan perasaan asing yang belum pernah mereka rasakan mereka semua berlutut di hadapan sesosok wolf yang begitu besar dengan bulu putih yang berdesir terbawa oleh angin malam. Sinar nulan biru yang kini berubah menjadi keperakan menyinari bulunya dan terlihat seperti ada berkasan perak yang menyala setiap kali bulu itu berdesir mengikuti irama angin.

Tubuh serigalanya yang begitu besar membuat semuanya takjub dan tak mampu mengalihkan padangan mereka dari sosok yang perlahan-lahan membuka kedua matanya dan melihat ke arah mereka denga tatapan tajam nan anggung dengan mata berwarna kebiruannya.

Semua berlutut semakin dalam tat kala serigala putih itu berjalan memutar pada titik ia berdiri, dengan kepala yang terangkat dan mata yang tak henti-hentinya mengawasi. Dan beberapa saat kemudian tubuhnya diselimuti cahaya yang sangat menyilaukan, bersamaan dengan hilangnya cahya itu muncullah sosok yang sangat menawan dan cantik. Dengan kulitnya yang putih bersih tanpa noda bagai porselein, dan tubuh indah tanpa cacat.

Trinson hanya mampu melihat tak berdaya ketika apa yang paling ia takuti malah tepat ada di hadapannya dengan wujud dewasanya, adik kesayangannya Silka. Dalam bayangan terburuk pun Trinson sama sekali tak menginginkan kenyataan yang begitu menakutkan ini terulang lagi seperti yang ada di daam buku legenda itu, namun apa sebenanya takdir yang tengah berjalan sampai-sampai orang yang paing ingin dirinya lindungi malah harus menjadi tokoh utama dari kisah yang seharusnya tidak terjadi.

Bau harum yang tiba-tiba saja menerpa hidung Trinson membuatnya tak kuasa untuk mendekat ke arah Silka yang tengah menutupi tubuh indahnya dengan kedua tangannya yang mungil. Trinson menoleh kearah Sina dan Tress yang juga sama terpananya sampai lupa untuk menghampiri dan memberikan jubah yang ada dipegangan mereka pada Silka.

Dengan keyakinan dan kekuatan yang Trinson paksakan ia menghampiri Sina dan Tress dan mengambil jubah yang ada pada mereka dan menambahkan geraman agar mereka berdua  tersadar. Dengan menyeret jubah dengan moncongnya Trinson perlahan mendekat dan kemudian memakaikan jubah itu pada tubuh Silka hingga tubunya tertutupi dengan sempurna.

Namun, jubah itu tak dapat menutupi bau harum yang terus keluar dari tubuh Silka. Sampai ketika Silka mengelus kepala Trinson, Trinson hanya mampu menggeram antara menikmati harum dan lembutnya tangan Silka yang menyenuhnya dan juga geraman yang memaksa kesadarannya untuk tetap ada.

Tiba-tiba saja Trinson melolong begitu panjang dengan nada penuh kemarahan ketika melihat beberapa serigala mencoba mendekati Silka dengan tatapan penuh dengan hasrat untuk memiliki. Demi menyadarkan mereka semua tentang batasannya harus ada yang membawa Silka kembali ke rumahnya.

"Sina! Tress! cepat bawa Silka kembali ke kamarnya!" Teriak Trinson yang langsung masuk ke dalam pikiran Sina dan Tress.

Sina dan Tress yang tersadar segera menghampiri Silka dan membawanya kemabli ke rumah. Sebelum jauh Trinson berkata "Jangan biarkan Silka pergi. Jaga dia!" ucap Trinson dengan pandangan yang menusuk tajam langsung ke dalam diri Sina dan Tress.

Setelah menghilangnya Sina, Tress dan Silka. Trinson menatap pada seluruh mata packnya dan sebagai selamat serta penutup Trinson melolong dengan kuat dengan diikuti oleh para serigala baru, untuk memberitahukan dunia bahwa mereka kini sudah dewasa.

Ditengah lolongan yang begitu penuh dengan kewibawaan Triana dan Roi memperhatikan Trinson yang terlihat sekali begitu terpukul dengan kenyataan ini.

Tepat disaat lolongan itu berhenti semua anggota pack boleh membubarkan diri dan meninggalkan Trinson, Triana dan Roi yang mulai menghampiri.

Trinson mengubah wujudnya menjadi manusia kembali dan menatap mata kakaknya. "Aku tak menyangka bahwa hal ini benar-benar harus terjadi dalam packku. Bahkan kenapa harus Silka?" tanya Trinson bersamaan dengan nada marah yang amat terdengar.

My QuileuteWhere stories live. Discover now