CHAPTER 2

5.1K 80 1
                                    

"Keluarga dan sahabat-sahabatku adalah yang terpenting saat ini dalam hidupku. Kebahagiaanku sempurna saat ini. Tidak ada hari-hari yang lebih indah dibandingkan saat ini"

" Aku tidak pernah memikirkan hal-hal tidak penting selain ketenangan dan keharmonisan dalam hidupku"

"Hingga saat Alvaro datang mengusik hidupku yang selaras akan keharmonisan dan tenang ini. Hidupku berubah drastis, ia menjungkir balikkan duniaku menjadi keadaan yang tak pernah kubayangkan, menjadi tegang, tak normal, dan absurd dalam hidupku"

(Rose Sherawali)

*****

Pagi ini keluarga Anderson berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama. Mereka mengunyah makanan mereka sambil tertawa memperbincangkan obrolan kecil mereka.

"Dad kau akan mengantarku ke kampus kan pagi ini?" tanya Rose kepada ayahnya

"Tentu saja sweety. Lagipula rute kantorku dengan kampusmu searah. Ada apa sweety? sepertinya kau ingin mengatakan sesuatu. Apa ada hal lain yang ingin kau minta dariku saat ini?" tanya James kepada putri cantiknya.

"Mmmm... Dad sepertinya aku membutuhkan... mmm itu dad.." ucap Rose disertai dengan gumaman yang mulai meragu.

James yang melihat hal itu mulai melirik ke arah putrinya sambil mengangkat sebelah alisnya. Dengan ribuan pertanyaan yang ada dalam otaknya. Sepertinya putrinya yang satu ini mulai manja kepadanya dan ingin meminta hal-hal yang aneh padanya.

"Bicaralah sweety. Daddy akan mengabulkan apapun yang kau minta selama daddy bisa mewujudkannya. Asalkan hal itu tidak keluar dari batasnya" ucap James dengan rahang kokoh dan sifat tegasnya.

"Sebentar lagi kampusku mengadakan acara prom night dan acara itu berbarengan dengan halloween. Mmm kau tau kan dad acara prom night itu acara seperti apa? Disana akan ada banyak pasangan yang berdansa, merasakan romansa keromantisan hubungan masing-masing, dan banyak teman-temanku yang memakai gaun terindah mereka. Ta-pi.... aku butuh gaun yang sangat indah, dan aku butuh izinmu untuk mencari pacar. Mungkin kau ingin merekomendasikan laki-laki yang tampan, kaya, dan cerdas untuk menjadi pacarku. Aku bingung bagaimana memulainya" ucap Rose dengan mata yang sedikit takut menatap wajah ayahnya.

James yang mendengar hal itu sontak langsung tertawa dengan tawa yang menggelegar seakan mengejek putrinya yang masih jomblo hingga kini. James mulai mengatur nafasnya dan berdeham sebentar untuk berbicara kembali dengan putri kesayangannya ini.

Zayn yang mendengar hal itu mulai tersenyum kecil lalu tertawa bedanya ia hanya tertawa sekedarnya tidak seperti ayahnya.

"Oww adik kecilku sepertinya saat ini mulai beranjak dewasa. Kau mulai tau apa artinya hubungan seperti pacaran. Kau yakin mau cari pacar? Kau saja masih bersikap jutek, cuek, dan manja. Waktu itu saja temanku Cris yang jelas-jelas menyukaimu dan langsung menyatakan perasaannya padamu kau tolak mentah-mentah. Lalu sekarang kau mulai berubah pikiran mencari pacar dan itu hanya karena untuk menjadi pasanganmu di pesta prom night. Ohh come on girl, kau pasti tidak berpikiran sedangkal itu kan." Ledek Zayn kepada adiknya yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan jengkel dan ingin langsung meluapkan emosinya.

James yang mendengar pertikaian kecil antara dua anaknya itu mulai menengahi pembicaraan mereka sebelum terjadi peristiwa perang saudara yang menghancurkan rumahnya.

"Sudahlah Zayn kau jangan meledek adikmu seperti itu. Wajar saja jika Rose berniat mencari pacar, lihat saja usianya sudah dewasa dan sudah pantas untuk menggandeng laki-laki. Sepertinya dad akan mempertimbangkan permintaanmu yang satu ini Sweety. Maksudku merekomendasikan laki-laki baik-baik yang pantas untuk menjadi pacarmu. Tentu saja dad akan mengizinkanmu untuk berpacaran. Kau sudah pantas untuk menyandang status itu dan melepas status jomblomu. Untuk masalah gaun lebih baik kau membahasnya dengan mommymu, kau bisa pergi ke mall bersamanya. Dad akan memberikan uang untukmu membeli gaun." Ucap James dengan kata-kata yang tegas.

Sweet Passionate Obsession [ON GOING]Where stories live. Discover now