CHAPTER 9

2.1K 40 1
                                    

Alvaro mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Hatinya kalut melihat keadaan Rose secara langsung. Ada perasaan terluka yang menyusup di dalam dadanya. Kegundahan dan rasa tidak nyaman semakin bertambah.

Ia merutuki dirinya sendiri karena menyebabkan malapetaka itu.
"Dasar laki-laki bodoh, bagaimana bisa kau menyakiti gadismu? Apa kau gila? Damn it."

Alvaro menghentikan mobilnya dipinggir jalan menekan rem di kakinya cepat hingga menimbulkan bunyi decitan mobil meninggalkan bekas ban di jalanan.

Alvaro meremas rambut hitamnya, memukul setir mobil berkali-berkali untuk menumpahkan amarahnya. Ia merasa menjadi laki-laki tak berguna, pikiran dan hatinya sedang kalut.

Selang beberapa menit kemudian, ia mengendarai mobilnya melaju dengan kecepatan di atas rata-rata membelah jalanan yang dipadati oleh kendaraan menuju sebuah tempat untuk mendinginkan emosinya.

*****

At Gangbang Florista City 12 pm.

Alvaro memarkirkan mobilnya di garasi belakang penthousenya. Ia berjalan terhuyung-huyung menuju lift.

Di bar mini terdapat seorang pemuda yang sedang memutar gelas di genggaman tangannya. Mengaduk-ngaduk cairan ungu yang masih penuh di dalam gelas.

Alvaro masih sibuk dengan pikirannya. Mencoba menenangkan diri dari masalah yang menimpanya. Selintas terpikir ide untuk mencari solusi.

Alvaro menekan angka 1 yang langsung menyambungkan nomor disebrang sana.

"Dad aku akan pergi ke Jerman lusa, sepertinya aku akan menetap disana"

"Kenapa tiba-tiba? Apa kau berencana melarikan diri dariku?"

"No dad. Aku hanya ingin berkelana ke beberapa negara. Kau tenang saja bila tiba saatnya nanti aku akan meneruskan perusahaanmu. Untuk saat ini, aku butuh waktu untuk diriku"

"Baiklah jika itu keputusanmu. Pergilah, jaga dirimu baik-baik"

"Thanks dad"

"Sorry sweetheart aku harus meninggalkanmu. Mungkin dengan cara ini, aku bisa melupakanmu. Saat kau sadar nanti aku janji akan menerima hukumanku darimu"

Alvaro sudah bertekad untuk benar-benar menjauh dan takkan kembali mengusik hidup Rose.

*****

Sementara di lain tempat, gadis manis itu masih diam tak bergerak sama sekali dari ranjangnya. Rose masih betah bermimpi indah di dunia khayalannya tanpa peduli pada orang terdekat yang senantiasa menunggu dirinya membuka mata.

"Hey, Rose mau sampai kapan kau tidur terus? Apa kau benar-benar tidak ingin menemuiku lagi? Kau egois Rose. hiks hiks hiks" ucap Angel.

Angel mulai lelah menunggu Rose yang tak kunjung bangun dari komanya.

"Baiklah, jika itu maumu. Pergilah, tutup matamu dan tinggalkan kami semua" hiks hiks hiks

"Tidak, kau harus bangun Rose. Buka matamu. Kau tahu? aku tak pernah bosan mengunjungimu. Aku rindu kebersamaan kita. Aku rindu bermake up ria, becanda, dan jalan-jalan bersamamu. Chloe juga rindu padamu Rose. Ayolah buka matamu. Please Rose"

Angel memutuskan meninggalkan ruangan Rose karena tak sanggup membendung kesedihannya lagi.

Tanpa disadari dua tetes air mata mengalir di sudut kanan mata Rose.

Sweet Passionate Obsession [ON GOING]Where stories live. Discover now