CHAPTER 6

3K 50 1
                                    

At John Hopkins Hospital 11 pm.

Alvaro mengangkat tubuh gadis itu masuk ke dalam rumah sakit. Ia berteriak memanggil-manggil petugas paramedis yang ada di dalam agar segera menolong gadis itu. Alvaro meletakkan gadis itu di atas brankar dan langsung digiring menuju ruang UGD untuk diperiksa oleh dokter.

Alvaro mondar mandir di depan ruang UGD. Ia tampak frustasi dan panik sambil menjambak rambut legam hitamnya mengingat kejadian yang baru saja menimpanya. Ia khawatir terjadi apa-apa pada gadis itu. Alvaro mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Eden, cepat ke rumah sakit John Hopkins sekarang juga" kata Alvaro.

"Baik tuan" jawab Elen.

Rose kritis saat ini karena cedera hebat di kepalanya akibat benturan keras yang terjadi saat kecelakaan. Saat itu kepala Rose terbentur trotoar di pinggir jalan.

Setelah beberapa jam lamanya, ruangan yang tadinya lampunya berwarna merah menjadi warna hijau menandakan bahwa operasi telah selesai. Tak lama dokter yang mengoperasi Rose keluar dari sana.

"Apakah anda keluarga pasien?" tanya dokter itu.

"Bukan, saya temannya. Keluarganya sedang dalam perjalanan menuju kesini. Bagaimana keadaannya?" ucap Alvaro dengan kebohongannya.

"Baiklah aku akan bicara denganmu kalau begitu. Operasinya berjalan lancar. Tapi karena benturan dikepalanya ia koma saat ini. Mungkin butuh waktu beberapa hari untuk dia kembali sadar."

"Baiklah. Aku mengerti. Terima kasih sudah menyelamatkannya dok"

Alvaro menatap Rose dibalik kaca ruangan itu. Ia amat menyesali perbuatannya. Tanpa disadari tangannya mengepal kuat.

Tak lama Eden sampai disana.

"Kau urus administrasinya. Dan hubungi keluarganya. Aku harus menemui papa saat ini."

"Baik tuan."

"Ah satu hal lagi. Jangan menampakan dirimu didepan keluarganya. Aku sendiri yang akan melakukan itu."

"Baik tuan"

Alvaro langsung melangkahkan kakinya ke basement mengemudikan mobilnya menuju ke rumah orang tuanya.

Sesampainya di rumah Alvaro langsung menemui papanya di ruang kerjanya.
Adam menolehkan kepalanya dari berkas-berkas melihat kedatangan anaknya.

"Ada apa kau kemari varo?"

"Pa, sepertinya aku akan ke Australia untuk beberapa minggu."

"Kenapa kau ingin kesana?"

"Aku penat. Aku hanya ingin berlibur."

"Lalu bagaimana kuliahmu?"

"Aku akan mengejar ketertinggalanku nanti saat kembali."

"Baiklah. Kau boleh pergi kesana."

"Thanks pa"

Adam hanya menganggukkan kepalanya merespon ucapan anaknya.

Alvaro keluar dari ruangan ayahnya lalu menghubungi Eden.

"Eden pesankan aku tiket ke Melbourne untuk malam ini. Apa orang tua Rose sudah datang?"

"Sudah tuan, baru saja"

"Baiklah aku akan kesana"

Sesampainya di rumah sakit Alvaro menemui kedua orang tua Rose untuk meminta maaf. James dan Anne memaafkannya karena itu insiden yang tidak disengaja.

Sweet Passionate Obsession [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang