CHAPTER 7

2.5K 37 1
                                    

Aku Lelah....
Aku Letih....
Aku mulai tak sanggup....
Aku Lupa....
Aku Terlena....
Aku Kecewa....

Hidup adalah anugerah yang terindah dalam dunia ini. Tanpa adanya kehidupan, manusia tak akan bisa melangkah membebaskan asa, rasa dan cita mereka. Mungkin aku lupa bagaimana caranya bersyukur. Hingga Tuhan mengingatkanku dengan cara seperti ini. Aku tak marah, aku juga tak mau protes, mungkin dengan begini aku bisa beristirahat sejenak dari bisingnya dunia ini.

Ada satu hal yang kusesali, aku tak bisa menatap wajah orang-orang terkasihku. Satu pintaku, buat mereka bahagia menjalani lika-liku hidup ini.

Terimakasih Tuhan atas segala anugerah yang telah kau berikan.

~Rose Sherawali~

*****

2 minggu kemudian

At John Hopkins Hospital 9 am.

Waktu terus berputar pada porosnya tanpa mempedulikan segelintir orang yang sedang bersedih menghadapi hal-hal mengejutkan yang menghampiri kehidupan ini. Bukankah dunia itu terlampau sangat indah? hingga banyak orang lupa bagaimana rasanya bahagia. Hanya kesedihan yang mereka rasakan, meratapi nasib yang tak kunjung usai.

Rasanya detik-demi detik terlampau sangat lama bagi keluarga Rose. Anne, James dan Zayn hanya bisa berdoa dan terus berharap pada keajaiban agar Rose terbangun dari komanya. Keadaan Rose masih sama, Ia masih terbaring lemah diranjangnya dengan mata yang terpejam erat. Monitor masih menunjukkan detak jantungnya yang stabil. Anna yang melihat kondisi putrinya yang tak kunjung sadar dari komanya, sedih. Ia kecewa pada dirinya sendiri yang tak bisa menjaga putrinya dengan baik.

"Cepatlah sadar honey, mom merindukanmu. Tidakkah kau bosan menutup matamu terus? Kau bilang banyak hal yang belum kau lakukan bersama Angel dan Chloe. Mereka menghawatirkanmu" ucap Anna diiringi dengan tangis kepiluan.

Angel keluar dari rumah sakit tepat seminggu yang lalu. Setelah keluar dari rumah sakit ia shock mendapat kabar dari Chloe bahwa Rose kecelakaan dan terbaring koma. Angel yang baru keluar dari rumah sakit langsung mengajak Chloe menjenguk sahabatnya itu.

Mereka berdua rutin menjenguk Angel walaupun hanya sekedar untuk bertegur sapa atau mengucapkan kata-kata semangat agar Rose cepat bangun dari tidurnya.

Zayn juga turut andil dalam menjaga adiknya. Ia bergantian menjaga Rose dengan orang tuanya. Zayn khawatir melihat keadaan mommynya. Ia berusaha menenangkan mommynya dan berpesan untuk menjaga kesehatannya agar tak ikut sakit juga.

Saat ini hanya ada Zayn di kamar rawat Rose.

"Hey adik kecil. Kenapa kau hobi sekali membuat kami khawatir dari dulu. Cepatlah bangun, rasanya aku ingin berkelahi denganmu sekarang juga. Tidakkah kau merindukan kenakalanku?
Ayolah, setidaknya temani aku untuk membeli kaset favoritku. Aku janji saat kau bangun nanti, aku akan membelikan satu barang yang sangat kau suka."

Tapi hanya suara monitor detak jantung dan helaan nafas teratur yang membalas perkataan Zayn.
Zayn menunduk meremas kasar rambutnya.

Ia merindukan adiknya, ia jadi teringat tiada hari tanpa pertengkaran mereka. Selalu saja ada  keributan kecil yang mewarnai hubungan kakak beradik itu. Zayn teringat dengan tingkah manja adik satu-satunya ini. Ia suka sekali mengerjai Rose, bertengkar dengan Rose hingga tak jarang membuat gadis cantik itu menangis. Zayn tersenyum tipis memikirkannya. Walaupun dia sibuk dengan urusannya terkesan mengabaikan adiknya itu tapi jauh di dalam lubuk hatinya Zayn sangat menyayangi Rose. Ia akan melindungi Rose dengan sepenuh hati jika terjadi sesuatu pada gadis itu tanpa sepengetahuan Rose.

Sweet Passionate Obsession [ON GOING]Where stories live. Discover now