PROLOG

10K 180 2
                                    

Alvaro mulai menjalankan aksinya, ia menyetir mobilnya dengan hati-hati seakan tidak ingin Rose tau bahwa selama ini ia mengintai gadis itu. Alvaro memperhatikan gadisnya yang sedang membeli es krim di pinggir jalan. Rose tampak menikmati es krim rasa choco berry tersebut sambil duduk di kursi yang disediakan oleh toko ice cream tersebut.

Rose merasa dirinya diperhatikan oleh seseorang. Ia mulai mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk mencari seseorang yang memandanginya saat ini. Namun ia tak melihat siapapun yang memperhatikannya saat ini. Rose pun mulai melanjutkan memakan es krim nya lagi.

"Hmm yummy, this ice cream is so delicious. I want this one again." ucap Rose sambil menghabiskan es krim nya itu.

Rose kemudian menuju kasir dan mulai memesan es krim favoritnya lagi. Setelah mendapatkan es krimnya ia pun mulai berjalan lagi menuju rumahnya.

Tapi di tengah jalan ia dihadang oleh Alvaro dengan seringaian tipisnya. Rose pun berhenti dan menatap heran ke arah Alvaro. Ia mengedikkan bahunya dan memiringkan kepalanya ke samping kiri tanpa memperdulikan Alvaro yang menghadangnya. Ia pun langsung melenggang pergi melanjutkan perjalanannya.

Alvaro yang merasa jengkel dicueki oleh Rose langsung menarik paksa tangannya dan mendekat ke arahnya. Rose yang tampak kaget pun langsung emosi dengan laki-laki yang seenak jidatnya menarik tangannya.

"Hey, siapa kau? Apa yang kau inginkan dariku? Aku tidak mengenalmu dan kurasa aku tak punya teman seperti dirimu" ucap Rose kepada Alvaro.

Alvaro yang mendengar perkataan Rose memicingkan matanya dan menatap tak suka ke arah Rose.

"Kau memang tidak mengenalku, tapi aku sangat mengenalmu sayang" ucap Alvaro dengan senyuman mautnya.

Rose yang mendengar panggilan sayang dari Alvaro itu pun langsung menatap heran dan jijik kepadanya. Ia berusaha melepaskan cengkraman tangan Alvaro saat ini. Bukannya terlepas malah semakin erat saja cengkraman di tangannya saat ini.

"Lepaskan aku! Kau tidak berhak menyentuhku. Aku bukan siapa-siapamu dan aku juga bukan kekasihmu. Pergilah! kau menghalangi jalanku saja." ucap Rose dengan nada yang bersungut-sungut kesal menghadapi laki-laki dihadapannya yang tidak tahu diri ini.

Tapi, bukannya malah minggir dan mempersilahkan Rose untuk melanjutkan perjalanannya. Alvaro malah mengangkat Rose dipundaknya dan menggiringnya menuju ke dalam mobilnya.

Rose yang tidak terima diperlakukan seperti itu sekaligus marah karena es krim favoritnya jatuh mulai meronta-ronta meminta dilepaskan oleh Alvaro.

"Argghhhh, lepaskan aku" jerit Rose disertai deru napasnya yang memburu.

"No, Rose you're Mine and always be mine" jawab Alvaro dengan smirk diwajahnya dan kesungguhan hatinya yang menggebu-gebu.

"Tidak, aku tak sudi memiliki pacar sepertimu. Kasar, arogant, licik dan jahat sepertimu tak pantas bersanding denganku" Ucap Rose lagi.

"Dengar sayang, jadilah gadis yang baik dan penurut. Kau harus patuh dan ikuti semua yang aku perintahkan. Atau jika tidak aku akan melakukan hal yang berbahaya dan mengancam nyawamu. Ingat itu baik-baik" ancam Alvaro dengan tatapan tajam dan seringaian buasnya.

Ia meletakkan Rose di kursi penumpang bagian depan dan mulai mengendarai mobilnya melaju di jalan yang tampak sepi itu. Ia menginjak pedal mobilnya dengan keras sehingga mobilnya berjalan cepat menembus jalanan kota yang padat itu.

9 Mei 2019

Seqian prolognya....
#XOXO

Sweet Passionate Obsession [ON GOING]Where stories live. Discover now