Part 52. EXTRA PART 3

3.9K 137 0
                                    

Part 52
"sya, buka dulu pintu nya. Aku bakalan jelasin semuanya ke kamu sya, tapi buka dulu pintunya."

Sudah berkali-kali fagan mengetuk pintu, dan meminta Kesya agar segera membukakan pintunya. Tapi Kesya sama sekali tidak beranjak dari tempat tidurnya, dirinya hanya menangis di balik bantal dan mengunci rapat-rapat pintunya.

"Sayang, aku bakalan jelasin semuanya. Tapi buka pintu nya dulu," lagi-lagi fagan harus memohon tanpa kepastian seperti ini.

"Gak mau, aku gak mau liat muka pria yang habis ciuman di depan umum sama cewe yang bukan istrinya!!!," Teriak Kesya yang sangat jelas terdengar hingga ke luar.

"Kalo kamu gak mau buka pintunya, ya udah aku jelasin aja ya. Jadi cewe itu namanya Bella, dia teman satu kampus ku dulu waktu di Canada. Kenapa dia cium aku, karena dia masih terbawa kebiasaan waktu dia tinggal di Canada. Kalo di Canada hal seperti itu gak masalah sya," jelas fagan berharap Kesya akan mengerti.

"Kita lagi hidup di Indonesia, dan dia juga lagi di Indonesia. Kenapa harus ngelakuin itu?, Lagi pula di Indonesia gak sama kaya di Canada. Hal kaya gitu ya gak boleh di lakuin di tempat umum, apalagi dilakuin nya sama yang bukan muhrimnya. Kaya gitu masih di anggap sepele."

Fagan sempat kehabisan kata-kata, dan akhirnya mengalah. Jika Kesya sudah seperti ini akan susah dibujuk untuk berbaikan kembali, tapi fagan merasa ada yang aneh. Kesya marah-marah sampai berjam-jam seperti ini, biasanya tidak seperti ini.

Terakhir marah, waktu Kesya menganggap fagan mengejeknya bodoh. Beberapa menit kemudian dia yang meminta maaf, tapi kali ini sama sekali tidak. Sepertinya memang kesalahan fagan sangat fatal kali ini, dan sulit untuk mendapatkan maaf dari seorang Kesya.

"Kalo menurut kamu itu hal gak wajar, aku minta maaf. Memang aku akui itu gak wajar, dan aku yang salah."

Kesya mendengar suara fagan sudah mulai melemah, ada sedikit rasa iba melihat fagan seperti ini. Tapi semua ini Kesya lakukan karena ulah fagan sendiri, kenapa pada saat cewe itu mencium bibir fagan, fagan tidak menghindarinya.

"Kenapa kamu jadi belain cewe itu, dia spesial banget ya sampe kamu belain gitu. Hebat!!!," Teriak Kesya di akhir kalimatnya.

"Salah lagi gua, ampun dah," ucap fagan pelan.

"Makannya, buka pintu nya dulu sya. Biar aku jelasinnya enak sayang," lanjut fagan.

Dengan sedikit berat hati, Kesya turun dari tempat tidurnya. Melangkah kan kakinya menuju pintu lalu membuka pintunya, terlihat jelas fagan sedang berdiri di depan kamarnya.

"Sayang, dia itu bela. Dia gak tau kalo aku udah menikah," jelas fagan, tapi sudah terhenti oleh Kesya.

"Sengaja kamu gak ngasih tau, biar dia bisa langsung nyosor kaya tadi. Jahat kamu!!!."

"Gak gitu sya, kamu tau kan pernikahan kita terlalu mendadak waktu itu. Jadi aku gak sempet undang temen-temen kuliah aku, termasuk bela."

"Apa aku harus percaya, setelah apa yang aku lihat tadi." Ucap Kesya, air matanya sudah berlinang untuk kesekian kalinya. Wajahnya sembab, matanya bengkak karena terlalu lama menangis.

"Sya aku mohon, jangan terlalu melow. Kamu terlalu kebanyakan nonton drama Korea, jadi kebawa sama suasana hati kamu sekarang kan," ucap fagan asal, karena sudah benar-benar emosi dan sudah tidak bisa sabar lagi menanggapi sifat Kesya yang semakin kesini semakin tidak bisa dikatakan dewasa.

Aurora (Tamat)Where stories live. Discover now