Aku dan Kamu 5

41.7K 2.9K 205
                                    

Sorry, aku ketiduran readers tersayangku...
Pas lihat notif...kalian luar biasa...belum sehari udah 450 lebih votenya... Thank youuuuu yang buanyaaaakkkkkk

Sesuai janji...aku up ya...
Untuk part berikutnya aku bakal up malam aja karena sekarang kan bulan puasa...takutnya mengganggu readers tersayangku yang menjalani puasa...hehehehe soalnya kan mau ada adegan 21++++++

Selamat membaca....

"Tania..."

Aku tak menduga akan bertemu dengannya setelah lebih setahun berhasil menghindari semua orang dari masa laluku. Tania menatapku tajam dan sinis melihat penampilanku.

"Rupanya kau bersembunyi di kota ini...dasar pembunuh!"
"Aku bukan pembunuh Tania..."

Plak!!!

Tania menamparku membuat telingaku berdenging. Belum hilang rasa kagetku dia menjambak rambutku membuat beberapa orang mendekat melerai kami.

"Jalang pembunuh! Kau membunuh tunanganku! Brengsek kau!"

Aku berusaha menghindari pukulannya membuat pipiku tergores kukunya sampai terasa sangat perih. Dia mengucapkan sumpah serapahnya dan memakiku membuat kami menjadi tontonan. Sekurity mall akhirnya datang memegangi Tania yang masih ingin memukuliku bersamaan dengan Ferdinan yang terlihat panik melihatku. Dia berlari kearahku dan segera membawaku ke sebuah kursi panjang untuk pengunjung mall.

"Anda baik baik saja Nona?"
"Y..yyya Fer...a...aku...b.,baik ...bbbaik saja"

Tanganku gemetar saat Ferdinan mengambil asal air mineral di salah satu etalase mall. Dia terlihat panik melihat kondisiku yang acak acakan. Sekurity yang mengamankan Tania memintaku ikut ke kantornya untuk kepentingan laporannya. Ferdinan tidak setuju tapi aku menyuruhnya tenang. Dia menuntunku ke kantor sekurity dan begitu melihatku masuk ke ruang yang sama, Tania bangkit hendak mengamuk lagi. Kali ini Ferdinan menjadi tamengku dan menahan tangan Tania dan memuntirnya.

"Berikan saya tali atau apapun itu...nona ini mengancam keselamatan nona saya"

Pihak sekurity memberikan sebuah borgol dan dengan sigap Ferdinan  memborgol Tania membuat Tania memakiku dengan berbagai umpatan yang membuat telingaku panas.

"Tutup mulut anda Nona, karena kalau anda tidak menutup mulut anda...jangan salahkan bila saya menyumpal mulut kotor anda Nona"

Suara tegas Ferdinan berhasil membuat Tania diam. Tapi dia menatapku tajam dan penuh kebencian. Ferdinan menuntunku duduk di hadapan kepala keamanan mall. Sementara Tania di pegangi seorang petugas keamanan. Aku bersyukur Tania berhenti berusaha lepas untuk menyerangku lagi tapi aku dapat merasakan kebenciannya padaku.

"Jadi...siapa nama anda Nona?"
"Nama saya Marisa Arsaka Tuan..."
"Dan anda?"
"Wilson, Tania Wilson...jadi..sebaiknya kau lepaskan borgol sialan ini sebelum ayahku menutup mall ini"

Kepala keamanan tampak terkejut mengetahui siapa Tania. Dia terlihat berpikir dan hendak mengeluarkan kunci borgol dari lacinya yang langsung dirampas Ferdinan membuat kepala keamanan terkejut.

"Lakukan prosedur laporannya tanpa melepasnya..."
"Anda jangan ikut campur"

Ferdinan menatap datar kepala keamanan dan mengantongi kunci borgol Tania membuat Tania kembali berang.

My Another Short StoriesWhere stories live. Discover now