LOVE 2

39.2K 2.7K 162
                                    

Ada yang masih nungguin Om Darius gak?
Ini untuk readers tersayangku yang udah mau nunggu dengan sabar...

Selamat membaca...


Aku terbangun tengah malam dan sendirian. Ada rasa kecewa saat kutahu dia tak menemaniku tapi langsung kutepis karena menyadari posisiku yang hanya seorang pelacur baginya. Aku mencoba bangkit meski kurasakan kewanitaanku perih disetiap gerakan yang kulakukan. Aku haus dan dengan perlahan aku melangkah keluar kamar mencari letak pantry.

Setelah meminum segelas air dingin, aku mengisinya lagi dan membawanya ke kamar.

"Dari mana?"

Gelas yang kepegang nyaris terlepas dari genggamanku saat kudengar suaranya dari arah balkon kamar. Kulihat dia menutup pintu balkon dan sedikit aroma asap rokok masuk ke indra penciumanku.

"Saya haus..."

Dia menatap gelas yang kupegang dan mengambil alih dari tanganku. Aku memperhatikan dirinya yang meletakkan gelas minumku di nakas.

"Tidurlah lagi...ini masih tengah malam"

Aku menurut dan membaringkan tubuhku lagi. Dia merapikan selimutku dan berbaring di sampingku tanpa ikut masuk kedalan selimut.
Aku memejamkan mataku dan kembali terlelap.

Keesokan harinya aku terbangun dan kulihat wajah tampannya terlelap di sampingku. Dia berbaring menyamping menghadapku dan wajahnya terlihat begitu tenang. Aku menatapnya sejenak dan dengan perlahan aku bangkit dari ranjang. Aku menghela nafas lega melihat dia tak terganggu dengan perubahan beban berat di ranjang karena pergerakanku.

Aku melangkah dengan perlahan ke kamar mandi karena selangkanganku masih terasa nyeri dan seolah mengganjal saat aku berjalan. Aku memilih berendam lagi dengan air hangat agar nyeri di kewanitaanku mereda. Aku membilas tubuhku saat air di bathup dingin dan bersyukur karena rasa sakit itu berkurang.

Aku memakai jubah kamar yang tersedia di kamar mandi hotel itu dan memakainya. Memasuki kamar, kulihat dia masih terlelap dan aku memilih keluar kamar dan menuju pantry. Aku membuat dua tangkup roti isi karena hanya itu yang tersedia di pantry. Kuseduh dua cangkir kopi lalu kuletakkan di meja pantry dan tertegun saat melihatnya bersandar di pintu pantry mengawasiku.

"Selamat pagi Mawar"

"Selamat pagi...Om minum kopi atau teh?"

"Kopi saja..."

Aku mengangsurkan kopi yang kubuat. Dia tersenyum sebagai ucapan terima kasih.

"Kau ada ponsel Mawar?"

"Uhm...ada..."

"Ponselku rusak...bisa kupinjam...?"

Aku mengambilnya dari tasku yang kuletakkan di sofa. Dia menatapku aneh saat kusodorkan ponselku.

"Kau masih memakai ponsel seperti ini?"

"Uhm...iya Om..."

Aku tahu dia ingin tertawa melihat ponsel jadul yang kumiliki tapi aku mengabaikannya. Ponselku masih layak kugunakan. Dia menekan beberapa tombol dan menunggu panggilannya diterima.

"Ini aku Van...bawakan aku baju ganti lengkap dan ponsel baru..."

.....

"Hm..bawakan juga baju ganti lengkap seukuran Fira..."

....

"Galaxy Hotel lantai 30 nomer 1009"

Dia mengembalikan ponselku setelah melakukan panggilan.

My Another Short StoriesWhere stories live. Discover now