b- Surri-ah

5.8K 350 16
                                    

"Oh astaga, kenapa kau menggemaskan sekali heum?" pekikan pria mungil yang berada di ruang tv merangkap ruang keluarga membuat pria lainnya menyeringit keheranan.

Sedang bersama siapa dia?

"By, sedang apa?" teriakan sang pria yang baru saja menutup kamar tak mendapat jawaban dari pria yang lain. Membuatnya semakin cepat melangkah untuk segera sampai di ruang tengah.

"By, sedang bersama siapa? kenapa tidak menawab ku? kau tidak sedang berseling- oh astaga!"

Teriakan heboh dari pria yang baru saja sampai di ruang tengah membuat pria mungil yang tengah menggendong seekor kucing menyeringit bingung.

"Kenapa Kook?" Yang di tanya menggeleng.

"Tak apa, By" jawabnya dengan terkekeh konyol. Meruntuki pemikiran konyol miliknya sambil mengelus dadanya pelan. Menetralkan detak jantung yang tak menentu perihal pemikiran konyolnya.

"Kau sedang apa?" Tanyanya lalu mengambil tempat di sebelah si mungil untuk duduk bersama.

Yang ditanya segera mengangkat kucing mungil itu hingga sejajar dengan wajah milik sang dominan. Lalu memekik lucu.
"Bukan kah dia menggemas kan Kook? menggemaskan, yakan? yakan?" Ucapnya heboh lalu menaruh lagi sang kucing kepangkuan. Mulai mengelus dan menggelitik lagi sang kucing mungil.

"Kelinci lebih lucu ku rasa, By" Ucapan sang dominan segera mendapat tatapan tajam milik sang pria mungil. Oh, Jimin namanya.

"Apa katamu?" Jungkook hanya menggeleng, lalu meraih remot tv yang berada di meja bundar di dekatnya.

"Tak ada, yeah kau tau By? selera orang masing masing. Dan ku rasa kelinci lebih lucu dari kucing mu itu"

Oh, tentu saja Jimin tak terima. "Apa masalah mu, Kook? dia menggemaskan kau tahu? Jauh menggemaskan dari pada kau, kelinci bongsor"

Jungkook tak terlalu menanggapi Jimin dengan serius. Menanggapi Jimin soal kucingnya bukan hal bagus. Dan tidak pernah berakhir dengan baik juga.

Selalu buruk. Terlalu buruk untuk adik kekarnya yang selalu menegang ketika bersama Jimin.

Oh itu tentu saja buruk, ketika Jimin dan dirinya berdebat soal kucing. Bisa di pastikan adik kekarnya tak akan dapat berkunjung kerumahnya untuk beberapa hari, atau bahkan berminggu-minggu. Itu buruk, sangat buruk.

Setelahnya mulai hening. Hanya terdengar suara tv yang sedang menampilkan acara gosip dan pekikan suara Jimin yang masih setia bermain dengan kucingnya. Surri namanya, kucing mungil yang baru berusia seratus hari.

"Oh astaga, Surri-ah" Jimin berteriak heboh ketika Surri mulai berjalan dengan mata terpejam, lalu terjatuh karena tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya.

Ini menggemaskan, sumpah gak bohong -Jimin

"Oh astaga, aku sangat mencintai kucing. Bukan kah mereka sangat menggemaskan Kook? aku gemas astaga"

"Meow"

Setelahnya Jimin memekik heboh, "Oh astaga, apa kau baru saja menyetujui kata-kata ku eoh? oh astaga Surri, kau menggemaskan sekali" Teriaknya heboh lalu memeluk Surri gemas.

"Meow?"

"Hah?" Jimin bergunam bingung. Tentu saja dia bingung. Surri bahkan tidak membuka mulutnya, lalu siapa yang mengeong?

"Meow.. Meow"

"Oh astaga, Jeon! Apa yang kau lalukan hah?!" Jimin berteriak heboh, tentu saja. Dia baru saja membayangkan seekor hantu kucing yang juga ingin di manja olehnya.

Sebelum suara kucing yang mengeong menggema disamping telinganya. Si Jeon Gila Jungkook yang melakukannya.

"Cuddle me, By. I miss you so bad"

Jimin hanya mendesah pasrah ketika ia di gendong paksa oleh Jungkook untuk masuk ke kamarnya. "Jeon, Surri.."

"Biarkan anak kesayangan mu bermain sendirian, By. Dia harus mengalah pada ayahnya. Ayahnya juga merindukan sang ibu"

Setelahnya hanya terdengar suara pekikan dan desahan nikmat milik Jimin. Surri yang sendirian pun akhirnya memilih tidur.

Dasar anak muda, tidak baik melakukan itu di depan anak kecil seperti ku! -Surri

ʜᴀᴘᴘʏ [ᴋᴍ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora