WANGXIAN PART 15

5.2K 476 87
                                    

.
.
.

Dada bidang Lan wangji menempel erat pada punggung tegap wei wuxian. Tangan kekarnya masih Setia memeluk wei wuxian erat.

Wei wuxian mulai salah tingkah
Dadanya mulai bertalu dan semburat merah muda mulai menghiasi pipi putih nya.

"Em lan zhan?"

"Hn"

"Lan zhan?"

"Wei ying" suara lan wangji berat dan dalam

Mendengar suara berat lan wangji bulu bulu halus di sekitar tengkuk wei wuxian meremang.

"Wei ying,tenang"

Wei wuxian akhirnya menyaman kan diri dalam dekapan lan wangji

.
.
.


Matahari condong ke arah barat saat wei wuxian menyadari dia telah tertidur.  Langit menjadi kemerahan saat Netra nya memandang hamparan pepohonan yang menutupi luas nya awan.

"Em lan zhan"

"Hn"

"Sepertinya kita harus kembali"

"Hn"

Dengan pelan wei wuxian berdiri dari pangkuan lan wangji.

Wei wuxian tidak berani menoleh ke belakang dan langsung bergegas naik. Keadaan punggung nya sudah lebih baik saat keluar dari air.

Dengan tergesa wei wuxian mengambil pakaian nya dan berlari menuju rumah utama gusu.

.
.
.

"Hey bodoh kemana saja kau, aku pikir kau mati tenggelam"

"Maaf shimei heheheh" cengir wei wuxian tidak bersalah

Wei wuxian berbaring di atas tempat tidur. Punggung nya masih terasa nyeri Jadi wei wuxian berbaring miring menghadap tembok

Melihat jiang cheng sudah tidak kelihatan Batang hidung nya.
Pikiran wei wuxian mulai berkelana.

Mengingat kejadian beberapa waktu lalu yang sempat dia alami.
Hingga malam menjelang wei wuxian tetap tidak bisa memejamkan matanya.

Matanya berkedip lucu saat mendengar sebuah alunan merdu.
Dengan cepat wei wuxian memperbaiki letak pakaian tipis yang kini dia kenakan.

Langkahnya pelan mengikuti suara yang mampu menghipnotis nya. 

Wei wuxian sampai pada sebuah jembatan kecil yang menghubungkan sebuah taman tersembunyi di balik rimbunan pohon.

Terselimuti bangunan tua yang tetap terawat mesti kelihatan paling rapuh di antara semua bangunan yang ada. 

Alunan nada itu terhenti. Wei wuxian turut tertenti. Tapi Alunan itu kembali terdengar dengan nada menyayat hati.

Insting nya terus menuntun untuk ke tempat suara itu berasal.

Dan terlihatlah oleh wei wuxian
Rambut halus dengan pakaian putih khas gusu

Lan wangji

Dengan guqin yang sedang dia mainkan dia membelakangi wei wuxian

Lan wangji menghadap bangunan tua dengan pintu yang sedang tertutup.

Wei wuxian terpaku ketika alunan itu makin menyayat hati. Seolah nada itu bisa menyampaikan perasaan seorang lan wangji saat ini.

"Tuan muda kedua lan apakah kau bisa bersedih juga" batin wei wuxian

.
.
.

Wei wuxian berdiri terpaku dengan jarak cukup dekat dari lan wangji.
Bersandar pada sebuah pohon di dekatnya. Wei wuxian memejamkan mata meresapi tiap nada yang mengalir.

Angin menembus pakaian tipis nya. 
Wei wuxian menikmati tiap waktu saat alunan itu kembali terdengar

.
.
.

Lan wangji menyadari kehadiran seseorang di belakangnya. Tapi jemari lentiknya menolak untuk berhenti.

Saat lagu kesedihan akan kehilangan kedua orang tua nya terhenti
Lan wangji berdiri dari duduk bersilanya.

Matanya mengedar dan tertuju pada pakaian putih berbalut pita merah yang beberapa saat lalu dia pikirkan. 

Couple TalkWhere stories live. Discover now