WANGXIAN 19

6.5K 624 260
                                    

.
.
.

Wei wuxian menatap ke sekeliling gusu,  tanda - tanda keberadaan pangeran kecilnya sama sekali tidak ada.

Wei wuxian melangkahkan kakinya dengan lemas,  sudah berkali - kali dia memanggil anak nya tapi sama sekali tidak ada jawaban.

Para murid gusu yang melihat wei wuxian kebingungan hanya mencibir dan sama sekali tidak membantunya.

Langkahnya terhenti saat Netra merah itu menangkap siluet sebuah jembatan kecil dengan banyak pohon di pinggirnya.

Otak kecilnya langsung mengingat dengan jelas bahwa ini adalah tempat terlarang. 

"Tidak mungkin kan" wei wuxian menggelengkan kepala nya cepat

"Tidak mungkin a yuan akan berkeliaran di tempat ini"

Langkahnya memutar mencoba mencari tempat lain yang mungkin di singgahi oleh sizhui.  Wei wuxian celingak celinguk ke dalam ruangan.

Kembali wei wuxian menghela nafas lelah

"Dimana sebenarnya mereka?"

Wei wuxian berhenti melangkah saat telinganya mendengar suara panggilan yang terkesan terburu.

"A xian... A xian" mianmian berlari dengan lelehan air mata yang tak terbendung.

"Maaf..  Maaf maafkan aku"
Mian mian menubruk tubuh tegap wei wuxian hingga si empunya tubuh terdorong ke belakang.

Pikiran buruk telah memenuhi otak wei wuxian.

"Apa yang terjadi, katakan mian mian.  Dimana a yuan"

" maaf,  maaf maaf a xian"

"Ada apa katakan padaku,  dimana putraku" wei wuxian mengguncang tubuh mian mian dengan keras.

"Katakan padaku  mian mian" teriak wei wuxian kalap

.
.
.

Beberapa jam sebelumnya

Mian mian menatap mata cerah sizhui yang kini menatap nya murung

"Mama...." mata sizhui berkaca - kaca

"Eh... Eh..  Bagaimana kalau kita jalan - jalan" mian mian sedikit panik saat genangan air itu mulai tumpah

"Bagaimana jika kita bermain kelinci saja,  ya a yuan" mian mian menggendong sizhui dan membawanya ke kebun belakang

Mata sizhui berbinar melihat kumpulan kelinci yang sangat banyak

"Woooaaahhhhh" mata kecilnya menjelajah kesana kemari.  Melihat betapa banyak kelinci yang berkeliaran.

"Bibi...  Boleh aku memegangnya?"

Mian mian tersenyum dan mengangguk

Sizhui langsung menghambur ke arah kumpulan kelinci yang sedang makan itu.

Sontak saja gerakan tubuh sizhui yang menerjang membuat kelinci itu lari menyelamatkan diri.

"Eh..   Tunggu dulu. Kelinci kalian mau kemana?" sizhui mengejar kelinci putih bermata merah itu dengan cepat.

"A yuan... Jangan terlalu jauh..." perkataan mian mian terhenti saat sebuah suara memanggilnya.

"Mian mian kau di butuhkan di dapur" kata salah seorang pelayan perempuan dengan baju putih khas gusu

"Eh tapi aku harus menjaga a yuan" kata mian mian menunduk minta maaf

"Bagaimana kau bisa menjaga anak haram itu,  kau mau mendapatkan hukuman para tetua?"

Couple TalkWhere stories live. Discover now