WANGXIAN 18

6.1K 525 244
                                    

.
.
.

Jiang yanli dan wei wuxian saling berpandangan sama-sama mencoba melupakan kilasan masa lalu yang tiba-tiba hadir.

Dalam hati wei wuxian mengutuk tetua kolot yang telah menghukum lan wangji.

Tapi kehadiran jiang yanli di sini sama sekali tidak pernah dia perkirakan sebelumnya.

Apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi katakan wei wuxian"

Tetua hifu menatap penuh cemooh pada wei wuxian

Wei wuxian menatapnya dengan datar

"Apa yang ingin kau dengar lan hifu"

"Kurang ajar dimana sopan santunmu"  lan hifu menggebrak meja marah

"Hifu" tegur lan qiren kalem

"Dilarang membuat keributan di gusu" kata lan qiren

"Wei ying katakan tujuanmu!"

"Tentu saja bersama dengan suamiku" jawab wei wuxian datar menjawab pertanyaan lan qiren

Jiang yanli mengepalkan tangannya Rasa bencinya pada wei wuxian makin membuncah

Suami

Lan wangji seharusnya adalah suaminya

Seharusnya dia memiliki kehidupan yang bahagia

Tapi wei wuxian dengan mudah menghancurkannya dan mengambil semua miliknya.

"Cih menjijikan, bukankah kau sendiri yang meninggalkan wangji" Balas lan hifu sarkatis

Mata wei wuxian berkilat marah

"Apa yang sebenarnya kau inginkan hifu" batin wei wuxian

.
.
.

Setelah pertemuan tidak penting itu wei wuxian dan jiang yanli kembali ke kamar lan wangji.

Mata wei wuxian mengedar, mencari dimanakah anaknya berada.

Wei wuxian memasuki pintu tapi di cegah oleh dua orang pelayan yang berjaga.

"Apa maksud nya ini"

"Maaf anda tidak bisa masuk" kata kedua penjaga yang kini memegang tangannya.

"Apa?? suami ku disana bagaimana aku tidak boleh masuk" wei wuxian memberontak

Para pelayan menyeret wei wuxian ke depan ranjang lan wangji

Dada wei wuxian bergerak naik turun menahan emosi.

.
.
.

Tangan cantik jiang yanli tengah mengusap peluh pada wajah lan wangji. Dengan pelan jiang yangli membuka pakaian lan wangji,  mengusap tubuh penuh luka yang membuat wei wuxian melebarkan mata.

"A xian, kau tau. Kau yang membuatnya terluka"

Jemari lentik jiang yanli mengusap bekas luka yang masih basah dengan lembut

Garis -garis memanjang menghiasi punggung lan wangji hingga mengular ke lengannya.

Luka merah menganga terlihat jelas dari penglihatan wei wuxian.

Dia ingin menyentuh bekas luka itu
Ingin menangis memeluk lan wangji
Dia ingin berlari mendekap lelaki yang telah memperjuangkan nya.

Dada wei wuxian sesak melihat betapa banyak luka yang di miliki oleh lan wangji

Punggung halus yang selalu menjadi panutannya kini penuh luka dan dia tak sanggup mengobatinya.

Couple TalkWhere stories live. Discover now