64

794 113 305
                                    

"Jen lu beneran gapapa?" Hanbin kembali bertanya ketika wujud Minhee sudah hilang di tikungan.

Jennie menggeleng, walaupun wajahnya udah pucat pasi dan matanya sayu. "Aku gapapa Bin... Kejar Minhee, sebelum dia jauh"

Hujan semakin deras, mereka masih terduduk di depan teras rumah Bobby.

Bobby keluar dari rumah. "Lho kok cuma berdua. Tadi Minhee dateng kan?"

"Dia udah balik" jawab Hanbin.

"Hujan-hujan gini? Bukannya dia kaga bisa kena hujan?" jadinya Bobby yang khawatir. Emg dari pas tk Minhee udah gaboleh mandi ujan ama bonyoknya.

"Bin kejar dia!" paksa Jennie.

Hanbin bangun dari duduknya, lalu menelusuri jalanan yang basah dengan berlari.

Wajahnya panik, dia celingak-celinguk nyari Minhee. Tapi nihil, Minhee ga keliatan dimana-mana.

Hanbin jadi benci sama dirinya sendiri, dia jahat banget sama Minhee. Bukannya dia mau milih Jennie, tapi saat itu penyakitnya Jennie kambuh.

Itu pilihan yang sulit bagi Hanbin. Hanbin tau kalo Minhee ga sungguh-sungguh nyuruh dia milih. Minhee kaya gitu karena emosi. Dan itu karena sikapnya Hanbin.

Hanbin udah keliling sekitaran perumahan Bobby, tapi Minhee beneran gaada dimana-mana. Alhasil dia balik lagi ke rumah Bobby, karena ngira Minhee udah nyampe kerumah nya.

.

.

Perlahan mata Minhee terbuka. Dia melihat June didepannya dengan Mark. Rasanya perih sekali untuk ngebuka mata.

"Syukurlaaahhh" Mark tersenyum lebar.

Minhee duduk sambil ngambil kompresan di jidatnya.

"Gue kenapa?"

"Lo tadi pingsan di tengah ujan. Untung Mark lagi dideket situ. Lo ngapain si ujan-ujanan?" June ngebentak, tandanya khawatir maksimal.

Gadis itu perlahan ngingat apa yang baru aja terjadi. Kepalanya puyeng banget untuk sekedar jawab pertanyaan June.

"Bisa keluar dulu ga? Gue butuh istirahat"

"Yaudah, kalo ada apa-apa kabari gue. Mami lagi nemenin papi check up."

Minhee cuma ngangguk. Terus kembali tiduran biar Mark sama June pergi ninggalin dia.

Ketika dia sendiri di kamar, Minhee ngambil hpnya terus dia matiin.

Air matanya ngalir lagi. Dia benci Hanbin saat ini. Dia kira Hanbin yg akan ngebawa dia, nolongin dia. Minhee terlalu banyak mengandai.

.

.

Minhee kembali terbangun dari tidurnya. Mami udah di samping dia megang bubur hangat. Papi tiduran disampingnya.

"Mandi ujan?" tanya Mami.

Minhee duduk bersandar, matanya masih perih. Dia tersenyum kecil.

"Tadi Hanbin datang, nanyain lu. Katanya hp lu mati"

"Aku gamau ketemu Hanbin dulu mi"

"Berantem?"

"Aku cuma butuh waktu buat sendiri"

Mami cuma ngangguk, gamau ikut campur lebih dalam. Lagian anaknya udah pada gede udah bisalah nyelesain masalahnya sendiri.

Papi bangun dari tidur, ngelus pucuk rambutnya. "Aduh yang lagi galau"

YOU ; kimhanbinWhere stories live. Discover now