67

792 123 258
                                    

Minhee masih ngga percaya dengan apa yang terjadi.

Baru aja siang tadi dia telponan sama papi, baru aja mereka ngereceh bareng, baru aja dia ngebuat papi bangga. Tapi secepat ini Tuhan ngambil papi dari hidupnya?

Tangis Minhee belum kering, dia benci dengan kenyataan pahit ini.

Setelah ngedenger kabar dari Maminya Minhee, Lay langsung nyari tiket pesawat ke Busan jam itu juga. Dan mami yang ngabarin Suho.

Karena cuma make pesawat rute tercepat nyampe Busan. Mami pasti sedih banget sekarang ini.

Minhee banyakan ngelamun di pesawat. Mikirin kalo ini mimpi dia pengen cepet-cepet bangun.

Mereka sampai dengan selamat dan langsung menuju RS tempat papinya menghembuskan napas terakhir.

Tangis Minhee pecah lagi ketika melihat wajah cinta pertamanya itu pucat pasi.

Suho mendekapnya, mendekap mami juga. Mengelus rambut mereka.

"Tuhan sayang sama papi, yakan?" suara mami bergetar hebat. Kekasih sehidupnya udah ninggalin dia.

"Iya Mi"

"Tuhan jahat" dada Minhee sesak banget. Dia masih ga terima kenyataan ini. "Kenapa dia ambil papi"

"sssttt, Minhee ga boleh ngomong gitu dek. Papi butuh istirahat yang tenang, jauh dari penyakitnya, ga ngerasain rasa sakit lagi"

"Tapi Minhee belom bahagiain papi, Bang. Minhee banyak ngecewain papi, Minhee ga di samping papi pas papi..." dia ga sanggup buat ngelanjutin.

Suho nahan tangisnya, "Kamu adalah harta berharga buat papi. Ikhlasin papi Hee, biar papi bahagia"

June mematung di depan pintu kaca, dia menatap papi dengan sedih. Lelaki itu meneteskan juga air matanya.

Lay mengelus pundak nya. Bagi June papi sudah seperti ayah kandungnya. Papi memberikan segalanya yang June mau, papi berikan perhatian yang ga diberikan papa June.

June jadi teringat ketika keluarganya hancur, dia sendirian dirumah, papi datang menjemputnya. Mengambil nya dan membelikannya mobil-mobilan sebanyak yang June mau.

Ini hari terburuk dalam kehidupan keluarga Kim.

Ini patah hati terberat Minhee.

Ini cobaan terberat Suho.

.

.

Pagi itu dilakukan pemakaman.

Keluarga dari mami dan papi berkumpul  juga ada teman-teman mami-papi. Mahasiswa yang papi pernah ajar juga ramai berkunjung.

Papi adalah sosok dosen yang dihormati karena humblenya. Dia suka bercanda namun tegas.

Teman-teman Minhee juga langsung ke Busan ketika mendengar kabar ini. Kebetulan ortu Chanu kan sohibnya, jadi mereka pada nebeng.

Keluarga Mark dan beberapa tetangga di Seoul juga ikut berhadir.

Teman-teman Suho, juga seluruh karyawannya juga beberapa klien akrab.

Minhee belum ngomong sejak semalam. Dia kebanyakan murung, karena Minhee deket banget sama papinya.

Usai pemakaman, mereka kembali ke rumah. Beberapa tamu menghibur mami.

Semua berpakaian hitam berlalu lalang memasuki rumah keluarga Kim.

Mama June juga berada disana, menangis sesak melihat abangnya sudah tiada.

"Hee, makan dulu ya?" ajak Suho.

Minhee cume geleng. Dia duduk di pojokan kursi.

Chanu dkk ngedeketin dia. "Hai"

YOU ; kimhanbinWhere stories live. Discover now