68

851 108 236
                                    

Hanbin udah sampai dengan tumpangan dari mobil keluarga Bobby dan anak omus ketika hari udah mulai gelap.

Para tamu masih ada beberapa. Hanbin nyalamin mami Minhee, ucapin bela sungkawa dan permintaan maaf baru sekarang sampai disini.

Dia juga nyamperin Bang Suho dan terakhir di June.

Temen-temen Minhee pada mau nginep di rumah ini, sekalian bantuin beresin rumah dan nyambut tamu.

Hanbin ngeliat foto Papi di pajang dengan nama beliau berjejer rapi 'KIM YONG HA' dia nyampein doa. Keinget semua pesan yang selalu papi bilang ke dia.

"Minhee diatas kak, di kamarnya. Belom mau makan" Jisoo nyamperin Hanbin.

Hanbin noleh ke Jisoo.

"Dia ngurung diri. Tolong kak, dia punya penyakit lambung"

Tanpa menjawab, Hanbin pun langsung ke lokasi yang di kasih tau.

Hanbin membuka pintu kamar Minhee dengan pelan. Minhee terduduk diatas ranjang. Tisu bersebaran dimana-mana.

Tatapannya kosong dengan posisi memeluk kakinya yang ditekuk. ACnya dinyalakan dengan suhu sangat rendah.

Hanbin sedikit naikkan suhu AC lalu menghampiri Minhee.

"Hei"

Minhee tak menjawab, melirikpun tidak. Dia bener-bener terpukul kehilangan papinya.

Hanbin makin mendekati Minhee, duduk disampingnya. Gadisnya kini sangat sayu, bukan seperti dia yang biasanya.

Melihatnya bikin Hanbin nyesek sendiri. Hanbin meluk Minhee dari samping, ngelusin rambutnya. "Hee, maaf baru datang sekarang"

Tangan Minhee memegang lengan Hanbin yang memeluk lehernya. "kak Hanbin"

Itu ucapan pertama yang keluar dari mulutnya hari ini.

Perlahan air mata Minhee jatuh lagi. "Papi kak, papi.."

Hanbin memererat pelukannya. "Ssshhhh papi udah bahagia di alamnya sayang"

"Gamauuu, gamauuu. Aku mau sama papi aja, aku mau mati juga, nemenin papi"

"Ga boleh ngomong gitu"

"Papi sendirian kak, aku mau nemenin..." Minhee nangis lagi, kini sesengukkan.

Hanbin mengelus rambutnya, menenangkan Minhee. "Hee sadar, mami, Bang Suho sama June masih butuh kamu. Kamu ga kasihan lihat mami? Mereka juga rasain kehilangan Hee, bukan cuma kamu yang sedih"

Minhee menatap Hanbin, dia rindu lelaki itu.

"kamu ga boleh berlarut kayak gini. Kasihan papi, ga tenang kalau liat keluarganya masih ngga relain beliau"

"Tapi--"

"Semua yg hidup pasti mati Hee. Ini takdirnya, kita ga bisa nentang kan? Kamu boleh nangis, boleh sedih, tapi jangan lupain Bang Suho sama Mami pasti makin sedih ngeliat kamu kayak gini. Papi orang baik, makanya Tuhan ngambil dia duluan"

"Karena bunga yang indah akan cepat ditarik oleh siapapun yang ngeliat. Gitu juga sama papi"

"Ini yang terbaik buat papi. Relain papi ya? Biar papi bahagia disana. Ikhlasin kepergiannya. Sekarang kamu harus ngehibur mami. Bangkit Hee. Aku, temen kamu, semuanya yang disini pasti ngebantu kamu. Kamu ga sendiri"

Minhee mengatur napasnya, apa yang Hanbin bilang bener. dari semalam dia egois banget cuma mikirin kesedihannya. Dia ga mikirin mami, dia ga mikirin Suho.

Pasti Suho paling banyak pikiran sekarang ini. Dia pasti capek banget ngurus dirinya dan mami juga June.

Gadis itu memutar tubuhnya, menghadap Hanbin lalu balas memeluk Hanbin.

YOU ; kimhanbinWhere stories live. Discover now