extra bonchap

1.4K 163 239
                                    

Tolong, ini last chapter, jebolkan vote n komennya cingta, jangan nyider yayayayya❤😭

Ini alurnya bakal maju mundur yaw, kalo ga ngerti bisa ditanyakan✔

Takdir itu suatu hal yg ga bisa kita langkahin, salahin.

Tuhan udah ngatur semua itu dengan seapik-apiknya. Demi kebahagiaan makhluk2nya.

Bukan karena Tuhan ga sayang, tapi karena Ia begitu sayang maka diberi yang paling terbaik untuk hidup makhluk-makhluknya.

Mengenai cinta, kata yang sederhana memang, tapi makna yang luas.

Mengenai hati, Tuhan Maha membolak-balikkan hati manusia.

7 tahun kemudian

Minhee melirik undangan diatas meja riasnya.

Lagi-lagi senyum nya keukir. Dia meraih undangan itu.

Kim Hanbin & Kim Dahyun

Memorinya memutar ketika ngebaca nama Hanbin. Bagaimana ketika dulu mereka punya waktu indah bersama.

Minhee memoles kembali wajahnya. Ya, hari ini dia akan ke lokasi tempat pernikahan Hanbin, seseorang spesial dulu pada masanya.

Sebenernya Minhee udah siap dari tadi, dia hanya mengulur waktu. Entahlah, dia takut hatinya ga siap kalau melihat Hanbin bersanding dengan Dahyun.

Cewek yang dulu emang pernah jadi yang terdekat dengan Hanbin.

Bukan karena ga bisa move on, tapi terlalu banyak kenangan indah mereka, hanya takut memori itu terkuak satu persatu.

.

.

"Hee, ada rencana pindah lagi ke korea?" tangan Hanbin menggenggam Minhee. Ini tahun kedua Hanbin kuliah di UCLA.

Keduanya duduk di salah satu restoran, lalu memesan.

Minhee kembali mandang Hanbin. "Hmm gatau, gaada yang tau masa depan"

Keduanya makan sambil berbincang sedikit, mengenang masa lalu dan juga menebak masa depan.

"Lo nyaman ga dengan hubungan kaya gini?"

"Hubungan kaya gini?"

Hanbin ngangguk, "ya, hubungan tanpa status kaya gini"

Senyum Minhee keukir, "gue nyaman aja. Mungkin lebih baik kaya gini, lebih aman dan ya kaya kata lo kak, jodoh biar Tuhan yang atur."

"Kalo nanti kita ga jodoh?"

"Ya berarti lo lebih baik sama calon lo nanti dan gue juga lebih baik sama calon gue nanti." Minhee makin bijak aja, "yang penting, jangan lupa undangan pernikahan"

Keduanya tertawa renyah. Hubungan tak jelas itu mampu membuat keduanya nyaman.

Mungkin gengsi, tapi ada satu alasan yang mereka pegang teguh. Mereka tidak ingin saling menjaga jodoh orang lain.

Jadi, biar Tuhan yang mengatur jalannya dan mereka hanya menjalani yang sudah ditakdirkan.

.

.

Akhirnya Minhee bangun dari duduknya, mengambil slingbag pink soft senada dengan gaun yang ia kenakan.

Tak lupa memakai high heels 3cm, ga suka yang terlalu tinggi.

"Umma ayo, daritadi aku udah cape tau nungguin Umma"

"Hahaha, cape ya sayang? Yaudah ayo Umma udah siap nih"

YOU ; kimhanbinWhere stories live. Discover now