73

868 107 246
                                    

Kedua gadis cantik itu terduduk canggung, mereka udh mesen minuman dan sampai datang minuman pun masih belom ngeluarin suara.

"Hee" Jennie yang mulai.

Minhee noleh, ngangkat alis. Dia gatau kudu masang ekspresi kaya gimana ketemu ama Jennie.

"Sorry buat semua yang udah gua lakuin ke lo"

Heh? -Minhee yang tercengang

"Gua sadar gue udah kelewatan banget sama lo. Dari dulu, gua cuma iri sama lo Hee, karena lo punya apapun dan apa yang lo pengen pasti terkabul. Hidup lo enjoy-enjoy aja, penuh dengan kebahagiaan"

Minhee gabisa berkata-kata, ga nyangka kata maaf bakal keluar dari mulut Jennie.

"Lo punya abang yang selalu didekat lo, lo punya saudara yang baik, lo punya temen yang ngebelain lo. Ga kaya gue yang selalu sendirian... Dari kecil"

Minhee ngeminum minumannya, nyairin suasana yang mendadak mellow.

Jennie natap dia, ngasih waktu buat Minhee buat ngomong.

Menhee berdeham, "Kenapa lo? Lo ngomong gini gaada rencana buat bunuh diri kedepannya kan?"

Jennie tertawa kecil lalu menunduk. "Gue capek punya musuh"

"Gua ga sesempurna yang lo bayangin Jen. Semua orang punya masalahnya masing-masing gue rasa."

Minhee ngelanjut, "Dan gue juga pengen minta maaf atas kata kasar gue waktu itu. Gue ga maksud ngungkit penyakit lo, tapi tenang aja rahasia lo aman sama gue"

"Makasih"

Keduanya hening, gatau mau ngomong apa lagi.

"Gua juga minta maaf, beberapa minggu terakhir, Hanbin sering nemenin gue buat berobat. Tapi pasti lo gatau, karena dia ga bilang ke lo--"

"Gue tau"

"Hah?" Jennie kaget, pasalnya Hanbin bilangnya Minhee gatau.

"Gue tau, tapi pura-pura gatau" dia tersenyum, senyum sok tegar dari Mrs.Minhee.

Jennie kerasa ketusuk, Minhee tau tapi sikapnya biasa aja? Dia ngerasa jadi orang jahat, tapi rahasia satu lagi belom terbongkar.

"Dan juga, gua mau ngomong ini ke lo. Mungkin lo akan marah atau apa"

"Silahkan"

"Awalnya.." Jennie ngelanjut, "gua ga bermaksud buat ada ditengah-tengah lo sama Hanbin. Gua emang ga punya rasa lebih sama dia ketika itu"

"Gue cuma takut Hanbin bakal ninggalin gue sendirian. Tapi lambat laun, dia selalu ada buat gue, selalu ngebantuin gue, nolongin gue ketika gue putus asa, gue terlalu bergantung sama dia..."

"...Kalo gue bisa ngulang waktu, gue pengen balik ke masa lalu dan ngubah keputusan gue pas di tembak Hanbin"

Dada Minhee kembang-kempis, matanya melotot. "Maksud lo?" nada bicaranya udah naik satu oktaf.

Jennie menatap Minhee lekat.

"Gue suka Hanbin, Hee"

Minhee terdiam. Otaknya berantem ama hati.

cih! Dulu dia bilang bakal mainin Hanbin! Kemakan omongan sendiri? -Minhee

"Gue sayang sama dia Hee. Gue baru sadar itu sekarang"

Minhee ketawa remeh, dia natap Jennie. "Terus? Lo mau apa?"

"Gue sadar dia punya lo sekarang, tapi mungkin aja kan dia bakal balik ke gue kalo gue ngakuin ini?" Jennie tersenyum, "Hee, gue butuh dia, gue mau dia jadi--"

YOU ; kimhanbinWhere stories live. Discover now