4💜

206 17 6
                                    

💞💞💞
.
.
.
.
.
..
.
..
.
..
.
..
.
...
.
.

Happy Reading

"Terlihat sama namun itu semua berbeda, memang apa yang mau dikata. Tidak ada praduga, menyisakan lara. Pertanyaan demi pertanyaan tidak mampu dijawab."








Hari ini Syania menemani Bundanya berbelanja di sebuah mall untuk mempersiapkan perjamuan makan malam yang ternyata diadakan di rumah mereka rumah Ayahnya tentunya. Dan seketika bosan ia rasakan, bagaimana tidak Bundanya ini berjalan kesana kemari untuk mencari gaun yang cocok untuknya nanti malam.

Padahal kan baju miliknya masih banyak yang bagus dan pantas ia kenakan untuk sekedar makan malam. Tapi mengapa Bundanya ini semangat sekali mencarikannya sebuah gaun untuk acara sederhana itu.

"Syania coba ini ya ?"
Kata Bunda sambil tersenyum lalu menyerahkan sebuah gaun berwarna putih selutut dengan sebuah berenda yang melingkar di sekitar pinggang tak lupa dengan sebuah pita di samping kiri gaun itu.

Syania menatap gaun itu dan beralih menatap Bundanya "Harus Bun?" Tanya Syania yang masih enggan mencobanya. Dan seketika anggukan kepala Bundanya sebagai jawaban yang didapatnya.

Syania pun akhirnya menerima gaun itu dan segera mencoba. Walaupun masih sangat malas melakukannya, ia menuju keruang ganti yang terdapat dipojok toko.

Kini Syania memandangi pantulannya dikaca yang ada disebelah kanannya. Melihat bagaimana gaun itu melekat pada tubuhnya.
"Lumayan, Bunda tau apa selera ku," kata Syania.

Syania membuka pintu ruang gantinya namun tiba-tiba seseorang mendorongnya kembali kedalam ruang ganti. Terkejut tentu saja, bagaimana tidak ia didorong oleh seseorang yang berpakaian serba hitam.

Hodie, celana, topi, masker bahkan sepatu yang dipakai semua berwarna hitam persis seperti penjahat. Oh tunggu atau jangan-jangan benar bahwa orang yang bersamanya di dalam ruang ganti ini adalah penjahat.

"Apa yang sedang anda lakukan?" Tanya Syania hati-hati. Orang yang diajak bicara tak menghiraukannya  dan malah menyuruh nya untuk diam dengan isyarat tangannya.

Seseorang itu menoleh kearah Syania dan melihat raut cemas dari wajah cantiknya. Dari postur tubuhnya Syania yakin orang dihadapannya ini adalah seorang laki-laki.

"Boleh aku keluar sekarang?" Tanya Syania mencoba untuk mengutarakan maksudnya. Orang itu menggaruk tengkuknya merasa sangat bodoh dengan tindakannya itu.

"Maaf atas kelancangan ku, tadi aku dikejar oleh seseorang jadi tanpa berpikir panjang aku masuk kemari. Maaf kan aku ya."
Benarkan yang dipikirkan oleh Syania orang dihadapannya ini seorang laki-laki.

"Nee gwenchana, apa sekarang sudah aman?"

"Nee ku rasa mereka sudah pergi, sekali lagi maafkan aku,Permisi."

Namja itu pergi meninggalkan Syania didalam ruang ganti, sebelum pergi namja itu membungkuk badannya dan membuat Syania memiringkan kepalanya. Rasanya Syania mengenal suara namja itu, tapi dimana? Siapa?

Entahlah Syania tak ingin larut memikirkannya dan segera pergi menemui Bundanya yang mungkin akan mengoceh karena membuat Bundanya menunggu. Secepatnya Syania kembali ke tempat Bundanya, dan seperti dugaan nya Bundanya mengomel dan Syania hanya bisa diam dan mendengarkan seperti biasa.
















💜💜💜
.
.
.

D

ilain tempat seorang namja melangkah kakinya keluar dari mall menuju ke kendaraan nya yang terparkir didepan mall besar itu. Seketika ia langsung membuka pintu mobilnya dan melepaskan semua atribut yang ia pakai.

Namja itu menghela nafasnya kasar selalu saja seperti ini, setiap ia keluar pasti akan selalu berakhir dengan kejar-kejaran. Tak bisa menikmati hari libur nya yang jarang ia terima.

Seharusnya ia juga paham akan resiko yang dihadapi seorang publik figur seperti dirinya. Idol ya itu profesi yang dijalaninya mau bagaimana lagi, itu yang harus ia terima. Mimpinya sejak kecil, tujuan dirinya yang rela jauh dari keluarga.

Yang rela berlatih mati-matian untuk mengasah kemampuannya, agar dapat menghibur semua orang. Menunjukan bahwa ia anak dari Busan yang memiliki bakat, keahlian.

Seperti kata pepatah usaha tak akan menghianati hasil. Julukan Golden Maknae yang sekarang ini ia sandang mampu mengantarkan nya hingga sesukses dan seberhasil ini.

Dengan para sahabat yang sudah dianggap sebagai kakak dan keluarga,  sama-sama berjuang untuk mendaki ke atas dan inilah hasilnya. Nama mereka dikenal diberbagai belahan dunia.

Puas! tentu siapa yang tak puas dengan hasil yang bisa ia dan para kakaknya dapatkan. Sudahlah ia tak ingin memikirkan nya lagi, sekarang ini ia harus segera pulang ke dorm sebelum salah satu kakaknya menghubunginya.

Dan benar saja ponsel bergetar menandakan ada yang menghubunginya.

Drt drt drt...

"Seokjin Hyung"

Dengan ragu ia menggeser tombol hijaunya dan seketika suara nyaring kakaknya terdengar.

"Yak Jungkook kau dimana, mengapa sedari tadi panggilanku tak kau angkat. Dasar Maknae, kau membuatku khawatir sejak tadi"

"Hyung mianhae tadi ada sedikit masalah"

"Jinja masalah apa, kau tak apakan?"

"Nee hyung, aku akan menceritakannya padamu di drom. 30 menit lagi aku akan sampai, aku tutup dulu"

Tanpa menunggu persetujuan dari kakaknya Jungkook mematikan ponselnya dan segera menghidupkan mobilnya. Sebelum Jungkook meninggalkan mall itu bayangan yeoja di ruang ganti tadi membuat Jungkook penasaran.

Cara yeoja itu bertanya padanya membuat Jungkook tanpa sadar tersenyum mengingatnya, entah lah apa yang ia pikirkan hanya Jungkook yang tau.










.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




"Sampai kapan kita akan sembunyi, kenapa tidak kita muncul saja langsung."

"Kau pikir semudah itu menampakan diri pada seseorang yang melupakan kita hah."

"Ya buatan saja dia mengingat kita, lagi pula kenapa harus menghapus memorinya, manusia kadang membuatnya jadi lebih rumit."

"Biar ku ingatkan, dulu kau juga manusia sebelum menjadi hantu gentayangan seperti ini."

"Heee aku ini bukan hantu gentayangan, jangan samakan aku dengan mereka yang mencari pertolongan. Tingkat ku lebih tinggi dari pada hantu rendahan."

"Cukup basa-basinya, kita hanya harus memantaunya dari jauh, jangan menampakan diri dulu sebelum ada perintah."

"Lamaaaaaaaaaaaa, dia sudah ada disini. Kenapa harus menunggu perintah kalau bisa sekarang?"

"Kau cerewet sekali, lakukan saja tugasmu. Pergi sana, ada banyak hantu yang harus diurus"






Tbc



















Makin tidak jelas, silakan vote dan komennya Juseyo 🙌

SHE IS KNOW (BTS) Where stories live. Discover now