8💜

172 12 2
                                    

💎💎💎
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

"Satu persatu kejadian aneh mulai muncul, setelah pertemuan itu. Semuanya terasa aneh"

















Gila, Jaena benar-benar tidak waras. Mungkin seharusnya, dia pikirkan secara matang sebelum melakukannya. Apa yang akan ia lakukan ini jika betemu dengan Jungkook lagi. Jaena benar-benar malu, sungguh memalukan . Setelah mencium Jungkook dengan beraninya, Jaena malah meninggalkan Jungkook di taman belakang rumahnya.

Lalu dirinya langsung pergi menuju kamarnya. Saat itu keadaan rumah masih gelap gulita. Dan belum ada yang menyadari bahwa Jaena membawa Jungkook ke taman.

Dirinya sekarang ini berada di kamarnya. Merenung, kilas balik yang ia lihat tadi itu benar-benar membuatnya bingung. Ya setelah kejadian memalukan itu Jaena melihat sesuatu.

Bayangan hitam yang mengikuti nya bukan mengikuti jungkook itu adalah seorang yeoja. Yeoja itu menggunakan dress selutut berwarna hijau toska. Wajahnya menyiratkan akan kepedihan yang mendalam.

Seakan mengatakan padanya bahwa ia sedih sekaligus senang. Entah karena apa, sepertinya ada sesuatu yang ingin yeoja itu katakan padanya. Seakan memberitahu jawaban akan  rasa penasaran nya.

Jaena bingung dengan dirinya, yeoja itu. Wajahnya familiar diingatan Jaena, ia merasa kenal. Tapi setelah ia coba untuk mengingat ingat siapa. Kepalanya malah pusing, sakit bahkan jantungnya terus berdebar.

Lamunan nya pun terhenti tak kala lampu rumah telah menyala. Terkejut tentu saja, Jaena masih punya malu. Gadis inipun memutuskan untuk tidak turun menemui tamu keluarganya itu.

" Syan Syan ya ampun. Kamu itu lho kok bisa-bisa ngelakuin itu. Ya ampun
". Jaena terus saja meracau dengan bahasa Indonesianya. Merutuki dirinya betapa bodoh dan konyolnya dirinya itu.

Tok tok tok

Seorang yeoja paruh baya memasuki kamar Jaena. Yeoja yang tak lain ibu Jaena pun duduk dan mulai bertanya pada putrinya.

" Jaena kamu kenapa nak. Ada apa sebenarnya?"

" Gwenchana Bun. Itu Jaena lelah tadi Jaena tidak sempat pamit sama Bunda. Mianhae Jaena membuat khawatir ya?".

Bunda hanya tersenyum ia pun meraih tangan kanan putrinya dan menggenggam. Sebelum mengutarakan apa maksudnya. Bunda menghela nafasnya, beliau menatap putrinya hangat.

Membuat suasana nya senyaman mungkin. Agar Jaena tidak merasa bahwa ia sedang dihakimi. " Bunda tau apa yang kau lakukan Syan. Bunda merasakan apa yang kamu rasakan di ruang makan tadi".

Jaena menatap ibunya, ada rasa bersalah karena ia gegabah. Gadis itu menggigit bibir bawahnya dan menundukkan kepalanya. Sebelum yeoja paruh baya itu melanjutkan perkataannya, beliau pun mengusap pucuk kepala putrinya sayang.

" Bunda ingin menanyakan sesuatu boleh tidak?". Jaena hanya menganggukkan kepalanya lemah sebagai jawaban.

" Syania.... bukan Jaena. Kang Jaena mau membantu dia, membantu mencari tau apa yang sebenarnya terjadi"

SHE IS KNOW (BTS) Where stories live. Discover now