Di jodohkan dengan seorang CEO muda dan tampan bisa di bilang sempurna untuk segala hal, tapi apakah Yora bisa menjalankan kehidupannya seperti semula setelah menikah dengan CEO ?
#1 in Hwanghyunjin
#2 in kisah remaja
#1 in ceomuda
#66 in married
#...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kelas lukis telah selesai dan mahasiswa langsung keluar kelas. Begitupun dengan Minho dan Yora.
"Wah! banyak yang muji lukisan lo, Ra," seru Minho heboh sendiri.
"Hmm," balas Yora singkat.
Minho mengerutkan keningnya "Kok balasan lo singkat banget. Lo nggak senang?" tanyanya heran.
"Seneng lah, tapi masa gue harus lompat-lompat gitu terus keliling kampus bilang lukisan gue di puji dosen?" jawab Yora malas.
Minho langsung tersenyum dengan menampilkan gigi putihnya. "Iya juga, sih."
"Kantin yuk, lapar gue nih," ajak Yora dengan merangkul Minho.
Minho setuju saja, dirinya juga sudah lapar.
Akhirnya mereka tiba di kantin, Minho langsung pesan makanan. Sedangkan Yora mencari tempat duduk yang nyaman untuk makan siang mereka.
"Dengan, Kim Yoralina Sihan?" ucap seseorang tiba-tiba.
Yora yang sedang memainkan ponselnya mendongakkan kepala. Alisnya terangkat saat mendapatkan seorang pria sedang berdiri tepat di depannya, ia tidak kenal dengan orang itu.
"Gue, Lee Jeno dari jurusan Desain Grafis," ucap pria itu memperkenalkan dirinya dengan senyum tipis.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Lo, Yoralina dari Jurusan Seni Rupa?" lanjut tanyanya.
Yora membalas dengan anggukkan kepala pelan.
"Boleh duduk?" izin Jeno lagi.
"Hmm," jawab Yora datar.
Jeno hanya tersenyum tipis dengan jawaban Yora yang singkat. Ia sudah mencari tahu tentang gadis di depannya. Jadi Jeno tidak akan kaget lagi.
Setelah dapat persetujuan, Jeno langsung duduk di hadapan gadis itu. "Sorry, ganggu waktunya. Gue ke sini mau minta bantuan lo," ucap Jeno langsung, tanpa basa-basi lagi.
Yora kembali menaikkan alis. Berbeda dengan Jeno yang tersenyum tipis. "Gue dapat tugas kuliah, dan tugas gue berhubungan dengan jurusan Seni Rupa," lanjutnya menjelaskan.
