15

49K 4.1K 151
                                    

Yora keluar kamar dan menuruni anak tangga, dirinya sudah siap untuk berangkat ke kampus

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Yora keluar kamar dan menuruni anak tangga, dirinya sudah siap untuk berangkat ke kampus. Saat sudah di bawah, ia melihat Hyunjin di ruang keluarga sedang menonton tv. Yora memilih tidak peduli dan melanjutkan langkahnya menuju pintu luar.

"Mau kemana?" tanya Hyunjin tiba-tiba dengan nada serius.

Yora menghentikan langkahnya dan menatap cowok itu. "Mau ke kampus," jawabnya santai.

"Nggak boleh berangkat. Lo habis demam," seru Hyunjin tidak mengizinkan gadis itu untuk pergi kuliah.

Yora mengerutkan keningnya. "Udah mendingan kok," balasnya dan sekarang melangkah menuju rak sepatu.

"Gue bilang nggak, ya, enggak," tegas Hyunjin. Cowok itu mulai bangun dari duduknya dan mendekati Yora yang sedang menggunakan sepatunya.

"Ta—"

"Ehh! Ehh! iya! Yora nggak ke kampus!" paniknya saat dengan tiba-tibanya Hyunjin mengendong dirinya ala bridal style.

"Kak turunin!" rengek Yora menatap cowok itu dengan memelas.

"Tapi nggak ke kampus?!" ancamnya.

"Iya, Yora nggak ke kampus. Turunin!" seru Yora pasrah.

Hyunjin menjatuhkan Yora di sofa dengan kasar dan setelahnya menatap gadis itu serius dengan tangan yang dilipat di depan dada. "Lo masih demam. Kalau lo sakit lagi, gue yang repot," ucapnya tak santai.

Yora berdecak. "Iya, bawel."

"Apa lo bilang?" tanya Hyunjin dengan alis terangkat. Raut wajahnya mengintimidasi.

Yora mengerjap. "Yora bilang...iya kakak," balasnya berohong dengan tersenyum menampilkan gigi putihnya.

Hyunjin mendesis. "Emang gue nggak dengar lo ngomong apa?"

"Terserah," balas Yora yang melangkah menuju kamarnya.

"Mau kemana?" tanya Hyunjin menahan lengan Yora.

Yora menghela napas. "Kamar. Nggak boleh lagi?!" kesalnya.

Hyunjin mengangguk dan melepaskan lengannya dari tangan Yora. "Ya udah sana, awas kalau berangkat kuliah," ancamnya.

Yora hanya memutar bola mata malas dan melanjutkan langkahnya menuju kamar. Setelah tiba di kamar, Yora membanting tubuhnya di atas kasur. Helaan napas panjang dihembuskan Yora. "Bosen ih nggak boleh kuliah segala! Padahal udah mendingan gini!" gumamnya  kesal.

"Mending lanjutin project Jeno aja deh," lanjut Yora yang mengambil buku sketsanya dan meneruskan lagi projects Jeno yang sempat tertunda semalam.

Ting!

Notifikasi pesan masuk. Yora mengambil ponselnya di atas meja dan membuka segera isi pesannya.

My best friend
Ra, nggak kuliah?

Yora menghela napas. Gara-gara cowok itu jadi tidak berangkat sekolah.

01. MARRIEDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin