19

44.1K 3.9K 425
                                    

Pukul tiga sore kelas lukis telah selesai, Yora langsung membereskan alat-alat lukisnya dan bersiap untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul tiga sore kelas lukis telah selesai, Yora langsung membereskan alat-alat lukisnya dan bersiap untuk pulang.

"Ra, pulang mau diantar?" tanya Minho yang duduk di sebelah Yora yang juga merapihkan barang-barangnya.

"Nggak usah, gue ada janji sama Jeno mau lanjut buat project," jawab Yora.

"Ohh, ya udah gue balik duluan. Kalau ada apa-apa kabarin gue, ya," pamit Minho.

Yora mengangguk. Minho akhirnya pulang lebih dulu. Sedangkan Yora menunggu Jeno untuk datang ke kelasnya.

Sepuluh menit berlalu Yora menunggu Jeno di dalam kelas namun, cowok itu tidak juga datang. Karena bosan, Yora memilih keluar kelas dan menunggu di depan kelas dengan melihat sekitarnya.

"Yora," panggil seseorang dengan melambaikan tangan.

Yora menoleh dan tersenyum tipis. Di sana, seorang Jeno sedang berdiri tidak jauh darinya dan mulai mendekat.

"Maaf lama, dosennya tadi telat masuk jadi ada penambahan jam," ucap Jeno tidak enak pada Yora yang sudah menunggunya lama.

"Nggak apa-apa. Lagi juga kelas gue baru keluar juga kok," balas Yora dan bangun dari duduknya. Mereka berjalan menuju pintu keluar kampus.

"Ohh, ya udah. Ngerjainnya mau di mana?" tanya Jeno menatap lekat gadis di sebelahnya.

"Kafe aja gimana? Tapi yang tempatnya enak buat ngerjain tugas lo," jawab Yora.

"Boleh, gue tau kok kafe yang enak di mana," balas Jeno semangat.

"Oke."

Akhirnya Jeno dan Yora menuju ke kafe. Tibanya di kafe mereka langsung mencari tempat yang enak untuk duduk berlama-lama.

"Selamat sore," sapa pelayan kafe ramah.

"Mau duduk dimana?" tanya Jeno.

"Di sana aja dekat jendela," jawab Yora menunjuk tempat duduk yang nyaman.

"Ok, gue yang pesan. Mau apa?" tanya Jeno.

"Cha—"

"Charamel Machiatto, right?" sambung Jeno dengan menaik turunkan alisnya.

Yora tertawa kecil. "Tau aja."

"Tau dong, kemarin juga pesan itu. Makanannya mau apa?" tanya Jeno lagi.

"Kentang goreng aja. Lagi nggak mau makanan berat," jawab Yora.

"Oke, di tunggu. Lo duluan aja ke tempat makan."

Yora mengangguk dan menuju kursi dekat jendela. Gadis itu mulai mengeluarkan buku sketsa dan alat tulisnya.

Jeno datang setelah selesai pesan makanan. Cowok itu mendekati keberadaan Yora dan duduk di sebelah gadis itu agar mudah saat berdiskusi nanti.

01. MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang