JD⭐35

6.5K 614 61
                                    

Belum genap 90,tapi pengen up🌚


Jungkook - Daddy!

Taehyung - Kid!

Happy reading ~

"Cama Daddy..."

"Kau, ini,"

😊


Jungkook tahu ia sudah sangat menyakiti Taehyung secara tidak langsung, namun apa boleh buat.

Semua menjadi abu saat ia mengingatnya, terasa kelam dengan teriakan memekakkan.

Saat ia sudah selesai membersihkan diri, yang ia lihat adalah presensi si manis kesayangannya.

Bergelung dengan selimut putih di atas sofa kamar tersebut, menutupi keseluruhan tubuh kecilnya.

Saat isakan kecil terdengar, Jungkook terlalu lambat dalam mengambil tindakan.

Yang Jungkook lakukan hanyalah geming ditempatnya berpijak. Namun, saat merasa isakannya menjadi, ia melangkah lebih dekat membawa Taehyung untuk ia baringkan pada ranjang samping Jimin yang lelap.

Lalu ikut berbaring setelahnya, merengkuh badan bergetar Taehyung dalam dekapan hangat yang ia buat.

Mengusap punggung itu teramat lembut, penuh kehati-hatian juga kasih sayang.

Mengecup berulang kali puncak kepala sang anak itu, membuat Taehyung berangsur merasa tenang, Jungkook tersenyum kecut setelahnya.

Ia masih terlalu buruk menjadi sosok yang begitu diinginkan Taehyung, terlalu berengsek.

Seharusnya memang Taehyung bersama pemuda Min itu, bukan dengannya.

Namun sekali lagi, egonya kuat juga tekadnya sudah bulat, jadi ia akan berusaha menjadi Daddy terbaik untuk Taehyung.

Segalanya akan ia mulai rubah untuk anak manis itu, semuanya.

Taehyung menggeliat tidak nyaman dalam dekapan Jungkook, membuat atensi pemuda tampan itu berfokus padanya.

"Kenapa sayang?" Katanya lembut, membuat Taehyung seketika terisak semakin meradang.

Jungkook dudukkan diri Taehyung dengan benar pada ranjang disusul dengan dirinya sendiri.

Mengusap air mata mengalir pada pipi gembil si kesayangan, "Kenapa, hm?" Ujarnya sekali lagi. Teramat lembut, begitu menyentuh gendang telinga sang anak.

Taehyung kecil menatapnya sayu, manik kucingnya membengkak.

"Taetae, mau kelual," pintanya setelah itu, Jungkook total dibuat tergugu.

"Maksudnya keluar ke mana sayang?" Ia tanyakan segala keresahan yang ada pada otak pintarnya.

Sedangkan Taehyung masih tetap geming, tak membuka suara sekalipun.

Membuat Jungkook semakin dirundung resah, "Ada apa hey?" Ucapnya semakin mendesak, membuat Taehyung semakin terisak memilukan.

"Daddy salah apa sayang? Katakan," namun Taehyung tetap geming, memandang takut pada sosok tampan Jungkook.

"Kalau begitu, Tae mau ke mana, mau apa?"

"Tae... Hiks, mau kelual, mau cama Appa," dan katakan pada pemuda Jeon, mana yang lebih buruk dari pada kalimat Taehyung barusan.

"Sayang, jangan buat Daddy kacau begini, Taetae sayang Jungkook Daddy 'kan?" Ucapnya kacau, Jungkook merasa takut seketika, gamang dalam segala hal yang terpusat pada pemikiran buruknya.

Ia tidak mau kehilangan anak manis dalam dekapannya kini, tidak sama sekali.

"Dengar, Taetae boleh meminta apa saja, tapi jangan permintaan itu sayang," katanya, peduli setan dengan segala keegoisannya. Menahan atensi anak itu agar tetap mengarah padanya.

Taehyung ia rengkuh dengan kedua lengan kekarnya, menggendong anak itu dengan kasih sayang yang ia punya.

Mencoba menyalurkan rasa kasih walaupun ia tahu, sosok Taehyung kini mulai takut dengannya.

Ia bawa keluar kamar anak itu, memilih untuk membawanya pada satu ruangan di mana hanya ia yang boleh memasukinya di Hotel ini.

"Mau apa sayang?" Katanya mendesak, jujur Jungkook mulai takut dengan pikiran buruk yang ia buat sendiri.

Taehyung ia dudukkan tetap pada pangkuannya, sedangkan ia sendiri duduk di sebuah ranjang berukuran luas di dalam ruang ini.

Maniknya ikutan kacau, hujan di matanya mengalir deras.

"Taehyung, Daddy mohon. Semuanya sayang, asal jangan pinta untuk meninggalkan Daddy," Taehyung geming, meremat kesepuluh jemari mungilnya itu.

Mencoba turun dari pangkuan Jungkook, namun selalu ditahan.

"Daddy, tulun," suaranya lirih terdengar, serak karena terlalu banyak menangis.

Sedangkan Jungkook semakin merengkuh dengan erat tubuh Taehyung.

"Jangan tinggalkan Daddy sayang, kau mau apa?" Jungkook berujar kacau, pendar matanya meredup.

"Taetae mau tulun, hikss... Mau tulun," pekiknya menjadi.

Jungkook mendudukkan diri bocah manis itu pada ranjang, lalu ia dengan cepat berlutut di hadapan Taehyung.

"Dengarkan Daddy, jangan buat kacau begini sayang," ucapnya membujuk, "dengar, Daddy akan sakit juga jika Tae begini terus."

Sedangkan Taehyung menggelengkan kepala cepat, tidak setuju pada kalimat Jungkook.

"Taetae... Hiks, mau mandi," ucapnya disela isakan. Membuat Jungkook mendesah lega.

Binar pada manik kelamnya sedikit terang, "Jadi itu mau Taetae, hm?" Katanya lembut, dengan senyum tampan perlahan timbul.

"Cama Daddy..." Cicitnya lemah, penuh binar harap.

Jungkook merengkuh bocah itu erat, terlampau gemas. Semudah itu permintaannya, dan Jungkook bahkan tak bisa memenuhi keinginan.

Itu beberapa saat lalu, karena sekarang, Jungkook kembali menggendong Taehyung kembali pada kamarnya sendiri.

"Kau, ini," Taehyung hanya meringis kotak, saat dengan gemas Daddy nya itu mengecupi seluruh bagian wajahnya.

Menangis sebelum tawa, begitu pula sebaliknya.

Memasuki area kamarnya, tanpa tahu sosok itu terjaga di sana.

Mengawasi dalam diam, tersenyum miring setelahnya.















Tbc...

Masih semangat?🌚

Jungkook Daddy Where stories live. Discover now