JD⭐40

6K 547 14
                                    

Belum nyampai target vote, but gua up spesial karena hari ini pertama masuk sekolah🌚


Jungkook - Daddy!

Taehyung - Kid!

Happy reading ~

"Daddy,"

"Tidur lagi Sayang,"

😊

Selama perjalanan pulang ke Seoul, Jungkook berperang dalam pikirannya.

Pemuda Jeon itu memilih bungkam daripada menceritakan kejadian tadi pada Hyungnya.

Taehyung juga Jimin tertidur di kursi belakang, sedangkan Seokjin masih fokus pada padatnya jalan Busan.

Jika dipikir-pikir lagi lebih baik menceritakan kejadian tadi pada Seokjin, "Hyung, tadi ada sebuah kotak yang sengaja di antar pada kamar Hotel ku," ucapnya.

Seokjin sengaja memelankan laju Mobil, untuk dapat serius mendengar segala ucapan adiknya itu.

"Kotak apa?" Tanyanya, karena Jungkook tak kunjung melanjutkan pembicaraannya.

Pemuda Jeon itu menghela napas berat lalu kembali berucap, "Entah, tapi aku yakin orang itu, adalah orang yang selama ini mengintai kita, lebih tepatnya Taehyung."

Seokjin mengerutkan keningnya bingung, "Sudah cek CCTV?" Tanyanya kemudian.

Direspon anggukan oleh Jungkook, "Dan, aku yakin orang itu sengaja menghapus rekaman pada detik di mana dia beraksi, karena tidak ada petunjuk sama sekali Hyung," jelasnya.

"Orang ini cukup pintar Jung, kira-kira apa motifnya?" Ucap Seokjin.

"Entahlah, aku sempat berpikir, mungkin ulah orang dalam yang mempunyai maksud tertentu, karena kalau memang niat orang ini hanya untuk mendapatkan Taehyung, untuk apa juga ia berdiam hingga hampir sebulan lamanya. Menurutmu saja Hyung, jika niatnya hanya mengambil Taehyung, ia tidak akan lepas bermain-main seperti ini bukan?" Ungkap Jungkook.

Seokjin menggeleng pelan atas persepsi adiknya itu, "Bisa jadi bukan Jung, mungkin niat orang ini untuk menghancurkanmu, namun melalui Taehyung, sedikit ancaman agar kau lengah pada masalah besar yang sesungguhnya, orang ini bisa saja sengaja menggunakan Taehyung untuk menakut-nakuti dirimu, hingga kau lebih ketat menjaga Taehyung daripada memasang siaga pada masalah lain, bisnismu lancar, usahamu juga besar, salah satu dari mereka mungkin mengincar kejayaanmu?!" Jelas Seokjin.

Ada benarnya juga ucapan Hyungnya itu, bisa saja ini ulah lawan Bisnisnya.

"Namun siapa Hyung, aku juga tidak punya musuh, selama ini yang aku lihat tidak ada satupun dari mereka yang mencurigakan?!" Kata Jungkook.

"Sebaiknya kita lakukan penyelidikan saja Jungkook, aku juga ikut resah," saran Seokjin, dan Jungkook menganggukkan kepala setuju.

"Baiklah."

...

Mereka sampai pada Mansion Jungkook tepat pukul 3 sore, semua sengaja berkumpul di kediaman keluarga Jeon.

"Masuk dulu," ucap Jungkook yang kini sudah mulai melangkahkan tungkainya pada lantai Mansion.

Memasuki area ruang tamu, lalu mendudukkan pada salah satu sofa di sana dengan Taehyung yang setia berada pada pangkuannya.

Diikuti yang lainnya tentu saja.

"Kalian ingin minum apa?" Tanyanya sekadar basa-basi.

"Kau seperti bersama siapa saja Jung, kalaupun kita haus, kita bisa pergi sendiri ke dapur," jawab Suho, yang ditanggapi kekehan dari yang lain.

Jimin yang berada pada pangkuan Seokjin terusik dalam tidurnya, "Mana?" Ucapnya serak.

"Di Mansion sayang," jawab Seokjin. Lalu akhirnya Jimin kembali lelap dalam tidurnya. Seokjin segera beranjak dari ruang tamu dan membawa Jimin ke kamar anak itu.

"Oh iya, Bi tolong siapkan hidangan untuk pemuda-pemuda kelaparan ini," ucap Jungkook pada Bibi Lee, mendapat delikan tidak terima dari para pemuda di sana.

Sedangkan ia sendiri hanya terkekeh geli.

Taehyung yang berada pada pangkuannya membuka matanya perlahan, "Daddy," panggilnya.

Pemuda Jeon berhenti menjahili para sahabatnya itu, lalu beralih pada presensi anak manis dipangkuannya.

"Tidur lagi Sayang," ujarnya lembut.

Sama seperti Seokjin, Jungkook juga dengan segera membawa tubuh Taehyung ke kamarnya -kamar Jungkook - karena tidak ingin tidur pulas anak itu terusik.

Meninggalkan ke tiga pemuda lainnya di sana.











Tbc...

Permasalahan mulai muncul ke permukaan kawan😌

Jungkook Daddy Where stories live. Discover now