JD⭐38

6K 560 38
                                    

Buat yang nungguin ini🌚

Besok walaupun gak nyampek 100 vote tetap akan up, cuz memang jadwalnya up🌚

Jungkook - Daddy!

Taehyung - Kid!

Happy reading ~

"Kapan puyang?"

"Besok sayang,"

😊

Selesai makan, yang dilakukan pemuda Jeon hanyalah berusaha membuat Taehyung tenang, karena sungguh setelah kejadian tadi Taehyung merasa sangat tidak aman.

Membuat Jungkook kelimpungan sendiri, awalnya Jungkook merasa biasa saja tapi lama-kelamaan reaksi Taehyung terlihat begitu menakutkan.

"Hey, lihat Daddy sayang, sekarang Taetae punya Daddy jadi tidak usah takut seperti ini, hm," ucapnya menenangkan, mengelus punggung anak itu lembut, penuh kasih sayang.

Jungkook sengaja mendudukkan diri Taehyung di ranjang, agar anak itu melupakan rasa takutnya.

Dan sepertinya berhasil, karena anak itu sekarang mulai meringsek padanya, berusaha untuk mendudukkan diri pada pangkuannya.

Terlihat menggemaskan saat bibirnya beberapa kali mencebik ke bawah.

"Taetae tatut, Daddy jangan jauh-jauh!" Lirihnya kesal, mendapati pemuda Jeon itu malah semakin meringsut menjauh darinya.

Hazel karamelnya sudah memerah, hidungnya pun berwarna sama.

Merasa Taehyung semakin keras menangis, ia runtuhkan segala kejahilannya.

"Sini sayang, ututu anak Daddy nangis," segera ia rengkuh tubuh mungil anak manis itu, mendudukkannya pada pangkuan, ia kecup lamat-lamat hidung memerah Taehyung.

Beralih mengecup puncak kepalanya berkali-kali, membuat anak manis itu berangsur-angsur mulai tenang.

...

"Chim mau itu Juhci pucat," ucapnya sedikit kesal, keinginannya harus didapatkan. Ingat.

Sedangkan pemuda Min- yang sedari tadi dipanggil Juhci pucat- terus merotasikan bola matanya malas.

Beranjak dari dudukknya lalu dengan langkah gontai ia mulai berjalan ke arah yang ditunjuk anak itu.

Tangan pucatnya terulur mengambil sebuah boneka -Kumamon- yang tergeletak indah pada atas meja.

Dengan raut masam memberikannya pada sosok Keponakan Jeon Jungkook itu.

"Yeay, ini buat Chim ya!" Bukan pertanyaan, nyatanya sebuah pernyataan mutlak terlontar dari bibir penuh anak lucu itu.

Kalau saja Jimin itu bukan anak kecil, sudah pasti ia tidak akan pernah sudi memberikan boneka -kesayangan-yang bahkan baru ia beli tadi pagi sehabis menghadiri rapat.

"Jungkook sudah tidak mampu membelikan barang yang kau inginkan ya? Nasibmu malang sekali Chim," ujarnya mengejek, sedangkan Jimin acuh terlalu asik pada boneka yang dipegangnya.

Pemuda Min itu menghela napas kesal, didikan Jeon Jungkook memang beda.

"Bagaimana nanti kalau Taehyung jadi aneh juga ya?" Gumamnya.

Kembali duduk di sofa selanjutnya, mengoperasikan Laptop yang selalu ia bawa-bawa dalam perjalanan kemanapun.

...

"Nah, sekarang Taetae sudah tenang bukan?" Tanyanya pelan, sedangkan Taehyung dipangkuannya hanya mengangguk tanpa berniat memberikan jawaban pada pemuda Jeon.

"Jeon Taehyung," panggilnya, namun tak ada respon sama sekali.

Taehyung tetap saja bergeming, memilih untuk memeluk leher kokoh sang Daddy.

"Daddy, nanti jagain Tae ya, lindungi Taetae, bial kayau ada yang mau jaatin Taetae Kabul tatut liat badan besal Kookie," lirihnya dalam, sedikit Jungkook terhenyak ditempat.

Kookie?

"Sayang anak manis ini," ucapnya, mengecup lembut puncak kepala Taehyung setelahnya.

"Kapan puyang?" Setelah cukup lama hening, cicitan Taehyung membuyarkannya.

Membaringkannya perlahan, sembari tetap memeluk si kesayangan, "Besok sayang," jawabnya.

Mengecup kening Taehyung lamat, lalu setelahnya mulai memejamkan mata kelamnya.




















Tbc...

Sekian terima gaji😀

Jungkook Daddy Where stories live. Discover now