Episode 3

11.1K 394 112
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMENTAR SESUDAH MEMBACA YA ♡]
.
.
.
.
.
.
.
_______________________________________

RENE-CEO
_

______________________________________
.
.
.
.
.
"Hiks...hiks...maafkan hiks..."

Sehun melirik kecil bocah yang sedari tadi meringkuk didepannya, hatinya yang sempat panas dan jengkel lambat laun sirna karena wajah manis bocah bermata sipit didepannya itu telah memerah dan banjir air mata

"Jadi kau serius tengah ketakutan hm?" Tanya Sehun setelah menenggak kembali cairan kuning yang membuat energinya kembali pulih

Bocah bernama lengkap Park Jisung itu mengangguk cepat dan menggeser duduknya semakin dekat dengan Sehun yang menatapnya aneh. Sehun seperti om-om mesum yang berhasil mengiming-iming anak kecil, dan anak kecilnya adalah laki-laku. Hell

"Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi hyung~" Jisung kembali menunduk dan menangkupkan kedua tangannya didepan wajah dengan nada yang sangat menyesal

Tapi sayangnya, Sehun belum puas dengan janji itu. Sehun yakin janji Jisung itu hanya itu hari ini dan kedepannya mungkin, tapi hari-hari sebelumnya?

"Noonamu mengenalku sudah lama atau baru-baru ini?" Tanya Sehun dengan nada yang santai, guna membuat Jisung lebih rileks,

Jisung mendongakkan wajahnya dan mengekspresikan wajah bingung serta gugup. Bingung apa yang akan dia katakan pada target boss Hyungnya ini

"Emm sudah sedikit lama mungkin..." cicit Jisung dengan polosnya, tak lama kemudian bocah itu membelalakkan matanya dan menutup bibir kissablenya dengan kedua tangan

'Sial mulutku!'
.
.
.
.
.
Irene berjalan tergesa kearah parkiran mobil karyawan yang sudah lama tidak ia pijak, ia kemari karena ajalan Seulgi yang mendadak meminta Irene untuk membicarakan sesuatu ditempat yang anehnya lebih terbuka ini.

"Hei..."
Irene terperanjak kaget ketika bisikan kecil Seulgi mengagetkannya dibalik sebuah mobil minicooper berwarna biru laut

Irene berdecak kesal setelah mengusap dadanya yang sempat berdetum keras itu, ia langkahkan kecil kakinya guna mensenyapkan suara dengung tempat parkir karena gesekan antara high-heelsnya dengan aspal parimonal.

"Kenapa harus ditempat seperti ini sih?" Kesal Irene dengan menghentak-hentakkan kakinya, apa tidak ada tempat yang lebih baik lagi dari tempat parkir?

Seulgi yang mendengar Irene tengah berdecak kesal dengan suara yang lumayan keras itu lantas menaruh ujung telunjuknya didepan bibir

"Ssssttttt...diam, kemarilah dan lihat itu" Seulgi menarik Irene untuk sedikit berjongkok dan mengintip seseorang yang tampak santai didepan mobil Buggati merah maroon bersanding disebelah Silver-Minicoopernya.

"ASTA-
Irene menutup mulutnya, matanya masih terbelalak kaget dengan apa yang telah ia lihat barusan
-gaaaaa, kenapa dia bisa datang kesini!?" Bisik Irene dengan tidak santainya

Seulgi yang wanti-wanti Irene akan kaget dan meledak segera membawa sahabatnya itu masuk kemobilnya.

KLIK!

Setelah semuanya dikunci dan mengedapkan suara mobil mewah canggihnya itu, Seulgi mengambil dua kaleng minuman dingin dari dalam lemari Es mininya

"Tenangkan dirimu dan jangan gegabah untuk menghidarinya lagi keluar negeri, apa kau ingat betapa kacaunya perusahaan ini tanpamu?" Cibir Seulgi setelah membukakan kaleng soda berperasa anggur itu pada Irene

Irene hanya mengangguk dan menerima sodoran minuman soda kesukaannya.

Cheesssttttt!

"Khaaahhh....enak, ini anggur." Riang Irene dengan logat kekanakan yang sangat membuat Seulgi ingin muntah
"Jadi, bagaimana cara untuk menuntaskan hal itu?" Tunjuk Irene pada pria tampan yang masih santai berdiri didepan mobilnya.

RENE-CEO | HUNRENEWhere stories live. Discover now