Five; Moscow

1.7K 229 24
                                    

Five;  Moscow

Moscow, Russia,
Kota yang selalu dingin di sepanjang musimnya. Awan awan menutupi langit biru, menghalangi hangatnya sinar matahari dari atas sana. Namun suasana sangat ramai disini, orang berjalan kesana kemari sambil membawa kopernya, menghiraukan cuaca ekstrim yang melanda kota ini.

Beginilah bandara Moscow

Aku datang setelah menunggu lama sekitar tujuh jam, tentu karna ini adalah misi rahasia maka pesawat yang kunaiki adalah pesawat umum yang berisi banyak orang dari berbagai domisili

Soal helikopter, aku memakai helikopter hanya untuk datang di bandara Tokyo dan pindah ke pesawat umum itu agar kedatangan ku tidak terlalu mencolok

Sekarang aku menunggu jemputan dari cabang markas, aku menunggu sambil memainkan hand phone lipat jadul, bertukar kabar dengan Chuuya, ia meneleponku saat aku sudah mendarat dan tak henti hentinya mengomeliku sampai sekarang

"iya iya, aku mengerti" aku menghela nafas panjang mendengar segala ceramahnya, berulang kali ia mengatakannya hingga aku merasa bosan menunggu di kursi tunggu bandara ini

Di Russia sudah agak siang, entahlah di Jepang, yang pasti Chuuya tak punya lelah untuk bertelepon denganku, memangnya aku ini anak kecil yang harus di awasi tiap menit??

"ini aneh, kenapa penjemput mu tak segera datang?" ucapnya kalem tiba tiba, kemudian aku langsung menjawabnya santai
"entahlah"

"OI!! KEMBALIKAN!!" seruan Chuuya terdengar keras namun kian memudar, apa yang tengah terjadi? Aku sudah bisa menebaknya

"yo! (name)-chan~ merindukan ku?" ucap seorang pria lain yang sudah sangat kukenal di nomor yang sama, kurasa pria itu menyahut handphone milik Chuuya.

Yup, orang itu adalah Dazai, siapa lagi~?

"tidak sama sekali!! 💢"

"heee~ hidoi~ pasti (name)-chan sangat merindukanku~ aku sangat ingin melihat wajah imut mu yang memerah karna malu~ buang saja handphone lipat jadul mu itu! Port Mafia memberimu gaji yang sangat melimpah bukan?" ledeknya panjang lebar, apa yang terjadi hingga Dazai sekarang bisa sedang bersama Chuuya? Setelah tujuh jam pula?

"biasakan berhemat, perban sialan" jawabku

"beli HP tidak mengurangi banyak tabungan mu, maniak kerja, kau sudah seperti Kunikida-kun"

"ah, pria blonde itu? Dia benar benar bar bar"

"jika tidak namanya bukan Kunikida" aku mendengus pelan, entah kenapa mendengar suara kedua teman masa kecilku membuatku bahagia, yah walau pada dasarnya aku bertemu dan berteman dengan mereka baru hanya enam tahun, tapi aku sama sekali tidak pernah merasakan adanya ekspresi waktu aku berada di ruang hampa itu

Setelah Dazai puas merayuku dengan perkataan manisnya yang sama sekali tidak membuatku tersipu itu, ia kembali serius. Tidak heran sih, itulah Dazai. Orang yang tidak bisa kutebak.

"(name)-chan, lebih baik kau naik taksi saja. Apa kau tidak berpikir bahwa staff cabang markas disana berkemungkinan menjadi target selanjutnya?"

Benar juga perkataannya, tapi kurasa tidak ada pilihan lain. Aku bukanlah tipe orang yang mengecewakan orang lain. Jadi mau tidak mau aku harus menunggu jemputan. Lagipula barangku tidak sedikit.

"jika bisa, oke?" ucapku santai, dan Dazai hanya diam, lalu Chuuya merebut kembali ponselnya

"kembalikan sialan!" serunya

"--(name), kalau kau sudah sampai di markas, beri aku kabar"
"tentu, chibi"
"te-teme!! Siapa yang mengajari--"

"Dazai tentunya" sahutku

Warning! - 警告: Bungou Stray Dogs x Reader FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang