Suga 1

7.7K 463 8
                                    

"dia benar-benar mirip Yoongi" batin Jihye, memerhatikan seorang pria yang lima menit lalu datang ke restorannya, dia menanyakan soal lowongan pekerjaan.

"Jihye....mana yang mau--- Yoongi....kau...." Hyesun terkejut dengan pria itu, pria dengan pakaian lusuh, dan wajah berantakan, banyak luka lebam terpampang disana, tak lupa topi hitam lusuhnya yang menutupi sebagian wajahnya.

"Bukan eomma, dia Min Suga" potong Jihye, dia juga sebenarnya tidak percaya jika di hadapannya ini bukanlah Min Yoongi-nya.

"Oh....astaga, dia benar-benar mirip dengannya" ucap Jihye.

"Yoongi? Sebenarnya dia siapa? Sebegitu miripkah aku dengan pria itu? Ataukah dia yeoja? Haish....Min Suga kau berlebihan" batin pria yang masih berdiri tegap itu.

"Baiklah....kau kuterima di restoranku, kebetulan Jihye, dia akan membuka cabang satu lagi di sekitar Seoul of University, jadi kau juga bisa bantu-bantu disana. Untuk besok, kau mulai kerja disini saja dulu, bagaimana?"

Suga mengangguk ragu, tapi apalah dayanya ia membutuhkan pekerjaan ini. Pria itu berbalik, tapi langkahnya seketika memelan.

"Ah.....sial! Jangan sekarang!" batin Suga, dadanya terasa sesak seketika, tangan kosongnya itu dibuatnya memukul-mukul dadanya pelan agar tidak terlalu ketara oleh Jihye dan Hyesun.

"Suga-sshi, gwaenchanha?" tanya Jihye tak mendapat jawaban.

Suga tersengal, tapi ia masih berusaha tetap tegak berdiri dan berjalan dengan baik. Jihye mencegah Suga berjalan lagi, "ya ampun....kau-- duduklah!"

"Na...hah....hhh.....gwaen....chan....nha..." jawab Suga berusaha setengah mati, tapi dadanya itu semakin sakit, membuat Jihye tak tega dan mendorong Suga hingga bisa duduk.

"Tunggu disini akan kuambilkan oksigen" ucap Jihye berlalu, sementara ibunya yang tadi mau beranjak kembali mendekati Suga karena penasaran.

Hyesun yang kasihan melihat Suga menderita, langsung merengkuh pria malang itu, Suga juga memeluk kuat Hyesun karena ia benar-benar kesakitan sekarang, "tenang dulu, coba bernafas dengan pelan"

Suga menurut, tapi percuma itu sama sekalintak membantu dadanya masih sakit. Jihye datang dengan tergesa-gesa, tak lupa di tangannya sudah ada tabung oksigen yang disambungkan dengan nasal cannula, bekas Yoongi dulu, kalau Yoongi kambuh.

Dengan cekatan Jihye memasangkan alat bantu pernafasan itu pada Suga, mengembalikan nafas Suga yang teratur. Sementara Hyesun juga sudah melepas pelukannya agak anaknya mudah memasangkan alat itu di wajah Suga.

"Sudah lebih baik?" tanya Jihye. Suga mengangguk. Hyesun tersenyum, dia melihat mata Jihye yang seperti bahagia melihat Suga yang sekarang.

🥀






🥀






🥀

"Aku gak pernah punya keluarga, di rumah itu aku hanya selalu disiksa atau diperbudak, terakhir orang itu, pria bengis yang adalah dalang dari semua siksaan itu menyekolahkanku hanya sampai lulus sekolah menengah atas, dan selama 4 tahun aku bertahan menerima perbudakkan mereka. Sampai akhirnya aku bisa kabur, walaupun sedikit....awh....bertengkar dengan mereka" cerita Suga panjang.

"Ah...maaf" ucap Jihye yang tengah mengobati wajah memar Suga.

Nasal cannula sudah dilepas oleh Suga, dia bilang tidak nyaman, "apa kau tau jika menderita masalah pernafasan? Aku gak tau ini asma apa bukan tapi semacamnya" tanya Jihye, Hyesun tengah mengurus pendaftaran Jungkook ke universitas di Singapur baru saja pergi.

Suga menggeleng, "aku sudah menduganya, tapi aku hanya bisa menahannya, toh.....aku tak punya uang untuk memeriksakannya. Tabungan saja aku tak punya, duit dari mana, aku makan pun hanya untuk bertahan hidup itupun diberikan oleh mereka"

Jihye menghela nafas iba, lelaki di hadapannya ini sedikit lebih menderita dari Yoongi-nya, dia sudah disiksa dari lahir. Suga gak pernah merasakan apa itu kasih sayang, makanya ia sangat senang ketika Hyesun mendekapnya tadi.

"Aku penasaran siapa kamu sebenarnya" ucap Jihye duduk memandang wajah Suga yang datar namun menyedihkan.

"Mereka hanya memberitahu namaku Min Suga, tidak lebih"

Jihye membawa tangannya mengelus rambut Suga, memang berbeda dengan milik Yoongi, karena milik Yoongi lebih halus, sedangkan Suga agak kasar, mungkin karena ia tak pernah merawatnya.

Dari rambut, Jihye beralih pada pipi tirus Suga, kali ini Jihye tersenyun sendu, mengingat pipi tirus itu, yang selalu membuatnya memaksa Yoongi makan banyak. Tak terasa air matanya menetes, tapi cepat-cepat Jihye hapus.

"Kau menangis?" tanya Suga.

"Ani....aku hanya--"

"Aku sudah lelah cerita panjang, kau tak mau menceritakan tentangmu?" potong Suga.

Jihye akhirnya menyetujui, ia menarik nafasnya dalam-dalam mencegah agar dia tidak menangis di tengah cerita, "dulu, aku punya seorang kekasih, sungguh dia keras kepala, tapi aku mencintainya, aku bertemu dengannya pertama kali di dekat minimarket dan tepat saat itu dia divonis leukimia."

Suga asyik mendengarkan cerita Jihye yang menarik baginya, "lalu? Kenapa kau sampai melihatku seperti tadi?"

"Dia.....sangat mirip denganmu, atau mungkin sama, dia meninggal sebulan yang lalu....hiks...." Jihye menghapus lagi air matanya, lagi-lagi berusaha tegar, "dan setelah dia mendapat kasih sayang yang telah lama ia rindukan. Itu sebabnya aku penasaran denganmu, dengan semua rahasia dibalik nama Min Suga-mu itu"

💮





💮





💮

Dongwook, Junmyeon, dan Yoori. Tiga orang itu tengah santai di balkon mansion, sekedar meminum teh bersama sambil mengenang hal yang pernah mereka sia-siakan dulu.

"Aku....menyesal appa, harusnya aku juga memaafkan Yoongi oppa" ucap Saera sambil memutar-mutar cangkir teh miliknya.

"Tak apa, dia sudah tenang disana, dan itu berarti dia sudah memaafkanmu apapun yang telah kau perbuat padanya" ujar Dongwook, ia juga berusaha tidak menyalahkan diri sendiri atas apa yang menimpa Yoongi.

"Geundae appa. Appa ingat pada kembaran Yoongi?" tanya Junmyeon kemudian, suatu pikiran terlintas di pikirannya.

Dongwook menghela nafas kasar, "aku dan In-na sudah berusaha keras mencari Suga, tapi kami gak pernah menemukannya, bahkan siapa yang menculiknya kami gak tau. Saat itu Suga baru saja bisa keluar dari inkubator karena paru-parunya yang terkena virus menyebabkan dia susah untuk bernafas dengan baik. Tapi ketika kami mau mengambilnya, dia hilang, CCTV rumah sakit pun rusak saat itu" cerita Dongwook.

"Apa.....appa tidak berniat mencarinya lagi? Setidaknya kita bisa menjaganya untuk menebus rasa bersalah kita pada Yoongi" balas Junmyeon merespon.

"Entahlah....rasanya sulit dipercaya jika sekarang ia masih hidup dengan baik,"

#####
Tbc

Bang Agust kambek gesss

after Save Me -Suga [END] #wattys2019Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin