14. Mereka Semua

1K 181 6
                                    

Playlist playlist 👆


Playlist playlist 👆

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.


"Winwin!"

"Winwin hyung!"

Suara ramai-ramai yang menyita perhatianku. Sembilan orang menerobos  pintu kamar inapku dengan tanpa sabar.

Aku tersenyum lega. Mereka adalah sahabatku yang berharga.

Ada Taeil hyung yang punya suara emas, Johnny hyung yang tingginya tidak tertandingi, Taeyong hyung yang selalu keren dilihat dari manapun, Yuta hyung yang berkharisma, Doyoung hyung yang pintar, Jaehyun yang berwajah bangsawan, Jungwoo yang punya senyum hangat, Mark yang suka rambut blonde hingga mirip singa kecil, dan Haechan yang usil dan jahil.

Mereka semua ada di hadapanku sekarang.



Mark jadi yang pertama kali menghambur padaku.


"Untunglah Winwin gege sudah siuman! Huaaa!" Ia hampir menangis seperti bayi yang menggemaskan.

Taeyong hyung dan yang lainnya juga mengatakan syukur karena sekarang aku sudah baik-baik saja.

Aku-pun senang. Sekarang mereka semua tidak berubah padaku. Tapi jujur saja, masih ada beberapa hal mengganjal dalam hati. Aku memberanikan diri menanyakannya,


"Eee.. anu. Sebenarnya mengapa beberapa hari yang lalu kalian mengabaikanku? Bahkan saat di cafe steak, kalian tidak melirikku sama sekali."

Aku menebar pandangan pada mereka satu persatu. Meminta penjelasan dari tingkah mereka belakangan ini. Namun suasana tiba-tiba terasa hening. Sembilan orang di sekelilingku terlihat bingung.

"Cafe steak?" Yuta hyung merespon pertama kali dengan dahi yang berkerut.

"Benar. Kalau tidak salah dua hari yang lalu. Aku ada di hadapan kalian, namun kalian tidak memandangku sama sekali." Aku cemberut. "Apa kalian memang semarah itu padaku ya, karena masalah di ruang latihan antara aku dan Jungwoo..."

Belum ada jawaban. Mereka makin terlihat kebingungan dan melempar pandangan pada satu sama lain.

Lalu Taeil hyung mendekat dan menepuk pundakku,

"Hei. Kita kan sudah lama sekali tidak ke cafe steak. Yang terakhir kali adalah saat ulang tahun Taeyong, itupun tahun lalu. Kau ingat?"

"Tahun lalu? Tidak. Kita pergi ke cafe steak tidak lama ini. Belum ada satu minggu." Aku mencoba menjelaskan tentang sesuatu yang tertanam dalam ingatanku.


Tepat di sisi kiriku ada Jungwoo yang menggeleng, "Tidak hyung. Kita tidak ke sana."

"Eh?" Aku mengernyit keheranan. Dan karena belum mendapat jawaban yang kurasa benar, aku kembali meminta penjelasan.

"Kalau begitu... waktu itu mengapa Taeyong hyung segera pergi saat aku menyapanya?

"Atau Yuta hyung dan Taeil hyung yang pura-pura tidak melihatku di halte.

"Lalu Doyoung hyung, Johnny hyung, Haechan, Mark yang bahkan berkata bahwa tidak ingin melihatku lagi.

"Dan Jaehyun, mengapa waktu itu kau menatap pada jendela kamarku?

"Hanya Jungwoo saja yang tidak mengabaikanku. Hari ini bahkan ia memanggil dokter saat tadi aku bangun."

Aku mengatakannya dengan panjang lebar. Bukan dengan nada marah apalagi membentak. Hanya dengan cara dan gaya bicaraku yang biasa.



"Winwin? Yang tadi barusan kau ceritakan itu... cuma mimpi ya?"





 cuma mimpi ya?"

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.



Sabar... tetap tidak semudah itu kok :)) hehehehe.

Tapi makasih banyak buat yg udah bertahan di cerita aneh ini hehehe


Hi ! •winwin&nct127•✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu