wiwsy - 27

1.9K 222 75
                                    

Di bulan ke-9 semua orang siaga termasuk sehun, walau harus berbagi waktu dengan ujian Yang semakin dekat juga dengan jongin Yang akan segera melahirkan membuat konsentrasi sehun terpecah menjadi dua. Jika jongin gugup karena hari kelahiran Yang semakin dekat sehun gugup karena jongin akan melahirkan.

Semua orang menjadi gugup. Hari ujian datang dan sehun kudu berangkat. Pengennya sih ujian dirumah gitu biar engga kelewat proses kelahiran bayi nya Yang tinggal menghitung hari dari HPL Yang dokter katakan minggu lalu saat mereka pergi check up bareng.

"Sayang aku berangkat ya?" Kata sehun pas jongin lagi makan di atas ranjangnya

"Iya. Kartu ujian udah dibawa?" Tanya jongin sambil mengunyah makan paginya Yang sedikit terlambat.

"Sudah"

"Pensil? Penghapus?"

"Sudah sayangku"

"Semangat ya papa hun jangan kasih kendor ujiannya biar dapet nilai bagus terus bisa lanjut kuliah di tempat bagus juga. Lulus terus jadi dokter" kata jongin

"Yank aku ini jurusannya mesin lho kenapa nyasar jadi dokter?" Tanya sehun bikin jongin ketawa

"Ya udah setelah lulus jadi dosen kayak ayah aja"

"Kamu mau aku jadi dosen apa pengusaha?"

"Emmm aku sih terserah kamu aja. Yang penting kamu serius dengan bidang Yang kamu jalani. Yang paling penting kamu kasih aku sama si adek makan dari uang hasil jerih payah kamu bukan hasil nyuri"

"Duh bijaknya istriku ini" sehun meluk kepala jongin dan nyium dahinya

"Harus dong"

"Ya udah berangkat dulu ya? Aku biarin pintunya kebuka"

"Iya. Hati-hati ya"

"Iya" sehun nunduk dan nyium bibir jongin sebelum dadah dan jalan keluar dari kamar.

Sehun engga langsung keluar dari rumah tapi sehun mampir dulu keruang makan. Dan nemuin semua keluarga Abayomi masih sibuk sama sarapan mereka.

"Sehun ini bekalnya ya" kata ibu sambil mengulurkan kotak bekal warna hitam milik sehun dan tentu diterimanya dengan senang hati.

"Terima kasih ibu" kata sehun sambil mengulum senyum manisnya

"Hari ini jangan gugup ya" kata ayah

"Iya ayah"

"Good luck sehun" sahut bang dae

"Semangat ya" kata bang joon

"Makasih doanya ayah, ibu, abang"

"Doa kami selalu menyertai mu" kata ayah membuat sehun mengangguk

"Aku berangkat"

"Hati-hati" jawab ayah juga ibu sedang dua abang jongin melambaikan tangan mereka

Sehun selalu berangkat dengan penuh senyuman sejak tinggal dirumah jongin. Rumah ini sangat hangat, penuh tawa dan kasih sayang sangat berbeda dengan rumah Yang selama ini ditinggali nya.

Ujian sehun dimulai di hari senin dan berakhir dihari jumat di minggu Yang sama. Sehun berusaha untuk mengerjakan semuanya dengan sempurna. Sehun tentu tidak ingin membuat keluarga Abayomi kecewa dengan hasil ujiannya Yang buruk.

🐻🐻🐻

Hari ini jumat pagi hari terakhir ujiannya, tidak ada Yang aneh hanya kekhawatiran sehun berubah menjadi 3 kali lipat pada jongin. Sehun mengerjakan ujian hari ini juga dengan kedua tangan berkeringat dan degup jantung Yang menjadi super cepat karena khawatir.

when I was so young (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang