Serangan Para Mantan [2]

1.2K 152 15
                                    

    "Lo balikan sama Eunwoo?"

    Eunha menoleh mendapati Jihyo menatap kesal kearahnya, "Enggak kok, siapa yang bilang?"

    Dari tadi bel istirahat berbunyi Jihyo dan yang lain memang datang kekelasnya.

    "Itu Eunwoo nunggu di depan kelas," Jihyo mengarahkan dagunya menunjuk Pintu kelas.

    "Gue nggak balikan, gue juga nggak tau dia mau apa, gue takut Hyo," Eunha memegang lengan Jihyo.

    "Tolak aja, bilang lo ada urusan tiba-tiba, atau gue yang bilang ke dia?" tawar Jihyo.

    Eunha menggeleng, "gue kekantin, kalau menurut lo gue kelamaan, bantu gue ya?"

    "Yaudah sana, nanti gue sama Rose yang urus, kalau nggak gue suruh Mingyu nyamperin kalian."

    Eunha menganggukkan kepalanya, "Gue kantin dulu ya Hyo."

    Akhirnya dengan langkah malas Eunha berjalan menuju pintu kelasnya, dia bisa melihat Eunwoo sedang menatap layar ponselnya.

    "Sorry lama, lagi ngerjain tugas tadi." Eunwoo langsung mendongak karena mendengar suara Eunha.

    "Nggak apa-apa ayo kita kekantin." ajak Eunwoo.

    Eunha sempat melihat kearak kelasnya, dia bisa melihat Jihyo sedang berbicara dengan Rose dan Mina.

    "Udah lama ya kita nggak kekantin bareng?" Eunwoo mencoba membuka pembicaraan.

    Eunha hanya bisa tersenyum canggung, "Iya."

    "Gue nggak ada maksud apa-apa kok, cuma mau ngajak ngantin bareng aja."

    Kali ini Eunha hanya mengangguk, dia nggak tau harus balas apa.

    "Kata Jihyo lo bakal perform 2 kali pas Pensi? Nyanyi lalu apa? Jihyo di tanyain nggak mau jawab."

    "Rahasia dong, nanti aja nonton pas Pensi," balas Eunha.

    "Kenapa? Nyanyiin lagu buat seseorang ya? Padahal tahun kemarin kalian malah udah nyanyi-nyanyi di lapangan sebelum Pensi?"

    "Dulu masih bego, sekarang udah pinter jadi bisa nyembunyiin rahasia." ucap Eunha sambil tertawa geli.

    "Akhirnya ketawa juga, jangan tegang-tegang kalau sama gue, santai aja anggap kita beneran udah temenan lama."

    Eunha meringis, Eunwoo pasti udah sadar kalau dari tadi Eunha merasa tidak nyaman, gimana ya walau bilang bakal jadi teman tetap aja rasanya canggung.

    "Eunha?"

    Eunha menoleh saat namanya di panggil, dan dia benar-benar menyesal karena menoleh.

    "Y-Yugyeom?"

    Cowok bertubuh tinggi itu berjalan mendekat kearah Eunwoo dan Eunha.

    "Kalian balikan?"

    "Hah? Enggak kok!" balas Eunha sambil menggelengkan kepalanya.

    "Oh," balas Yugyeom dengan wajah sedikit tak suka.

    "Mau kemana Gyeom?" tanya Eunwoo.

    "Ke kantin." balas Yugyeom tapi masih menatap Eunha.

    "Kebetulan, bareng aja yuk?"

    Eunha langsung menoleh kearah Eunwoo, menatap cowok itu dengan tatapan tidak percaya, ini maksudnya apa coba.

    "Nggak usah, kayaknya Eunha nggak nyaman kalau ada-"

    "Eh, nggak apa-apa kok, ayo bareng aja." Eunha memotong ucapan Yugyeom, dia nggak mau juga bikin yang lain salah paham.

    Akhirnya setelah mendapat anggukan dari Yugyeom, mereka bertiga berjalan kekantin bersama, Yugyeom dan Eunwoo sibuk ngobrol berdua, sementara Eunha masih bingung harus bagaimana.

     Ini kenapa tiba-tiba kayak dia kena sial bertubi-tubi gini sih? Karma gara-gara mutusin mereka kali ya?

    "Na kenapa cuma di aduk-aduk makanannya?"

    Pertanyaan dari Yugyeom membuat Eunha tersadar dari lamunannya.

    "Eh? Sorry lagi mikirin tugas fisika belum selesai tadi." ucap Eunha mencari-cari alasan.

    "Tugas dari bu Eunji? Mau di bantu nggak?" tawar Eunwoo.

    Eunha semakin kebingungan saat melihat wajah tak suka dadi Yugyeom, ini nggak mungkin dia cemburu kan? Mereka kan udah putus.

    "Nanti deh kalau ada yang nggak tau aja gue nanyanya, kalau sekarang masih ada Mina yang bisa bantu."

    Eunwoo menganggukkan kepalanya, sementara Eunha hanya bisa menghabiskan makanannya dengan cepat tak tahan dengan keadaan di sini.

    "Eit! Apaan nih?"

    Eunha hampir mengumpat saat ada yang tiba-tiba melompat duduk di sebelahnya.

    "Anjir, makan sama mantan," siapa lagi pelakunya kalau bukan si keling Mingyu.

    "Apaan sih lo! Pergi sana!" Eunha mendorong Mingyu menjauh.

    "Eh ajak Jungkook dong, biar mantab," ucap Mingyu asal, "Jungkook sini Kook! Ada reuni para mantan!"

    Eunha hampir mengumpat karena hampir semua yang ada di kantin menatap kearah meja mereka.

    "Mingyu apaan sih lo! Jangan ngomong yang enggak-enggak!" Eunha memukul bahu Mingyu.

    "Wah? Kok gue nggak di ajak sih? Gue nggak di anggap ya?"

    Eunha menoleh Jungkook sudah berdiri di belakang Eunha, sambil tersenyum.

    "Ah pegi dulu ya, nikmati reuni kalian!" Mingyu langsung pergi gitu aja setelah membuat Eunha kesusahan.

.
.
.
.
.
.

    "Udah ih jangan nangis," Jihyo mengusap-usap punggung Eunha yang bergetar karena menahan isakannya.

    "Kenapa dia jahat sih?"

    "Emang bego si keling, nanti kalau ketangkep gue jadiin ayam geprek!" ucap Rose yang masih mencoba menghubungi Mingyu.

    "Aduh udah Na jangan nangis lagi, merekanya juga udah pergi kok." Yuju berjongkok di depan Eunha lalu mengusap pucuk kepala temanya itu.

    Jadi setelah Mingyu pergi Eunha langsung pergi dari kantin, karena dia malu udah jadi pusat perhatian di sana, pasti habis ini akan banyak orang yang membicarakan dirinya.

    "Habis ini lo masih harus ketemu Jungkook kan? Udah ya nangis nya?" Mina terlihat khawatir dengan temannya itu.

    "Duh nggak usah aja deh, lagian Jungkook ceweknya banyak ini, Eunha nggak nepatin janji juga dia ada yang lain." Ucap Solbin.

    "Heh, tukang gosip mingkem aja deh!" omel Rose.

    "Bilang lo mau istirahat hari ini," ucap Jihyo, "Lain kali aja gitu."

     "Duh ini kenapa jadi gue yang geregetan ya?"

     "Udah Na, bilang dulu abis itu lo balik sama gue, kasian gue liat lo kayak gitu."

     "Asik nebeng lah Rose, rumah gue searah kok sama Eunha." ucap Yuju.

    "Mati aja lo sana bareng kambing!"

    "Rose!"

     "Eh iya maap Mina ku sayang." Rose cengengesan karena Mina menegurnya.

.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~
Kacau emang si mingyu

My Ex Boyfriend [JEB] ✔Where stories live. Discover now