Masalah Dalam Persahabatan

1.2K 159 8
                                    

    Eunha menundukkan kepalanya, dia menunggu reaksi seperti apa yang akan Jungkook tunjukkan.

    "Jadi saingan gue sekarang Mingyu nih?"

    Eunha mendongak tidak percaya, dia melihat Jungkook sedang tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa.

    "Kalau gitu gue nggak boleh kalah kan? Gue tetep mau kita balikan, walau lawanya temen gue sendiri." ucap Jungkook.

    "Gue nggak mau, kalau lo sampai musuhan sama Mingyu, kalian udah temenan lama kan?"

    Jungkook kembali menyuling senyum lembutnya, lalu tangannya menggenggam jemari Eunha yang berada di atas meja.

    "Selalu ada yang harus di korbankan, tapi gue bakal berusaha agar yang gue korbanin nggak semakin banyak." balas Jungkook, lalu mengusap lembut punggung tangan Eunha.

    Eunha menghela nafas panjang, "Lo yakin mau minta balikan sama gue? Masih banyak lo cewek di luar sana yang lebih baik dari gue, dan mungkin dia juga Cinta sama lo."

    Jungkook terkekeh kecil, "Tapi kalau hati gue udah terikat sama lo gue harus apa? Gue cuma mau sama lo bukan orang lain, dan gue bakal berusaha untuk itu."

    Eunha bisa melihat kesungguhan Jungkook dari mata cowok itu yang menatapnya dengan serius, tatapan Jungkook seperti memberi sihir yang membuat Eunha tidak bisa mengalihkan pandangannya.

    Seperti dulu saat mereka berpacaran, Eunha seolah tidak bisa melihat cowok lain karena kehadiran Jungkook.

    "Kalau gitu, mau mulai semuanya dari awak sekarang?" tanya Eunha.

    Membuat Jungkook langsung melebarkan  matanya menatap tidak percaya.

~~~~~~~~~~~

    "Iya gue balikan!" ucap Eunha dengan ponsel yang berada di telinganya.

    "Ah, goblo amat sih lo, lemah banget langsung terima-terima aja!" ucap Yuju dengan sebal.

    Setelah pulang kerumah, Eunha langsung menghubungi Yuju untuk mengatakan hal ini.

    "Gimana dong, lo kan yang paling tau, gue sama dia dulu gimana," Eunha menghela nafas.

    "Iya tau, tapi lo mikir ngga sih apa yang akan terjadi sama Mingyu dan Jungkook?"

    "Jungkook bilang, dia nggak apa-apa, dan dia memang harus mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu."

    Tiba-tiba hening, Eunha tahu Yuju mungkin  juga sedang berfikir.

    "Ya bener sih, nggak salah juga sama apa yang Jungkook bilang, lagian si keling, udah dapet yang kayak Mina mau nya malah sama elo!" Yuju mulai misuh-misuh.

    "Sialan lo, berarti gue itu emang loveable kan?"

    "Najis banget sih lo, udah deh mending lo pikirin gimana besok di sekolah, gue yakin bakal terjadi kerusuhan!"

    Eunha menyeritkan dahi, "Kerusuhan apaan sih?"

    "Eh, cewek-cewek sekolah tuh dah nunggu-nunggu Jungkook putus sama lo dulu, eh sekarang malah balikan, mereka pasti langsung rusuh! Ap lagi ada gosip dia deket sama adek kelas yang waktu itu." jelas Yuju.

    "Duh terus gimana dong?"

    "Mana gue tau, dah ah gue mau lanjut nonton Tayo, bhay!"

    Eunha langsung berdecak sebal saat Yuju memutus pembicaraan mereka secara sepihak.

    Jadi besok dia harus ngapain?

.
.
.
.
.
.
.

    Eunha sedikit kaget saat membuka pagar rumahnya, dia melihat Jungkook duduk di atas motornya sambil tersenyum kearah Eunha.

    "Kenapa kesini?" tanya Eunha bingung.

    "Jemput kamu, kenapa nggak suka ya?" tanya Jungkook.

    Eunha buru-buru menggeleng, dulu saat mereka pacaran Jungkook memang selalu berangkat dan pulang bareng, jadi memang udah nggak aneh, hanya saja itu sudah lama.

    "Kamu dateng jam berapa? Dulu kan udah sering aku bilang, rumah kamu jauh, aku nggak mau repotin kamu karena harus bangun lebih cepat." ucap Eunha.

    "Aku bilang sama mama, kalau kita balikan dia tadi pagi tiba-tiba aja bangunin aku, terus nyuruh jemput kamu," jelas Jungkook.

    "Udah sarapan?"

    "Belum nanti aja di kantin, temenin ya?"

    Eunha mengangguk, "Yaudah ayo kesekolah sekarang, nanti malah nggak sempat sarapan."

    Jungkook memberikan helm yang dia bawa tadi kepada Eunha, sementara dia sendiri memakai miliknya.

    Dan sepanjang perjalanan kesekolah entah kenapa Eunha berharap mereka nggak akan pernah sampai kesekolah, karena dia ingin terus seperti ini bersama Jungkook.

    Dia terlalu larut dalam perasaan nyaman yang mungkin berbahaya untuk dirinya sendiri.

~~~~~~~~

    "Ugh yang baru balikan lengket betol!" ucap Jihyo dengan gemas.

    Mereka lagi di kantin, Eunha sama yang lain lagi makan di kantin sampai tiba-tiba Jungkook dan beberapa temannya ikutan duduk di meja mereka.

    "Mantab lah, biar nggak uring-uringan terus, cape gue dia ngintilin gue mulu setiap mau jalan sama pacar gue," ucap Bambam.

    "Yang ini udah balikan, yang sebelahnya di tembak aja kaga." ucap Rose sambil melirik kearah Yuju.

    "Ih jangan kan di tembak, di gas aja kaga." sahut Solbin.

     "Duh sedih ya? Mending sama kak Jimin aja Juy, kapan lagikan lo bisa dapet kontak cogan yang langsung ngegas gitu, lagian dia udah nanyain lo dari lama." ucap Jiho yang langsung dapat anggukan dari teman-temannya.

     "Duh iya-iya, gue fikirin lagi nanti." balas Yuju.

    Sementara Eunha bisa merasakan tataapn intimidasi dari sosok yang duduk di kursi paling pinggir.

    Mingyu menatap kearahnya dengan tatapan tidak suka.

    "Jangan takut, ada aku."

    Eunha menoleh kearah Jungkook yang duduk di sebelahnya.

    Tangan Jungkook terulur menggenggam tangan Eunha.

    Membuat Eunha bisa sedikit lega karena genggam lembut Jungkook.

.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~
SORRY PENDEKKK
ini bakal jadi Rainbow kedua yang ngebut saat vote tercapai
40 vote aku up lagi okey

My Ex Boyfriend [JEB] ✔Where stories live. Discover now