9 : Penulis Novel

2.3K 323 34
                                    

Jarum jam menunjukan lima belas menit sebelum pukul tujuh, ketika bunyi gedubrak kencang yang berasal dari pintu kamar yang dipaksa terbuka berbunyi.

"DEK! SEKOLAH GAK SIH?"

Yang diteriaki justru semakin bergelut dengan selimut tebalnya, menghalang dinginnya ac kamarnya masuk ke tubuh.

"Gak. Sakit." Sautnya.

"Alesan!" Kata Niken sambil menarik paksa selimut Anthony.

Anthony duduk cemberut, masih dengan muka bantalnya. Dia sudah ngerencanain dengan mateng kalau mau bolos hari ini.

Pertama, karena ini hari jumat.

Kedua, karena pelajaran hari ini gabut.

Ketiga, karena Jonatan.

Bohong sih, harusnya yang ketiga itu jadi yang alesan pertama.

"Udah boleh juga sih sama mama."

Kalau yang ini beneran, Anthony tidak bohong. Mamanya sudah ngebolehin dia bolos sehari, karena Anthony tidak pernah bolos, jadi mamanya tahu pasti ada apa-apa pas anaknya tiba-tiba minta buat tidak masuk sekolah dulu.

"Ada masalah kan di sekolah?" Tanya Niken.

Hari jumat dia kelas siang, jadi dia bisa introgasi adeknya yang aneh semenjak pulang sekolah kemaren.

"Sotak banget, botak!" Sahut Anthony sambil merengut. Dia kesel, seisi rumahnya kaya kepo sama masalah sekolah dia.

"Gini ya biji ketumbar. Kakak tau deh kalo kamu punya masalah, ketawan banget," Kata Niken sambil ikut duduk di hadapan Anthony. "Beneran nih gak mau cerita?" Tanyanya.

Anthony ngangguk. Malu juga buat cerita begituan sama kakaknya.

"Padahal kakak tau banyak tentang Jojo."

"Ya bodoamat."

Niken melotot, "Yeu, Daus mini napa sewot sih." Kemudian dia bangun, abis itu ngeliat ke koleksi novel adeknya yang ada di rak buku pojok kamar Anthony.

"Kamu tuh terlalu banyak baca novel, baca puisi-puisi Pablo Neruda,"

Anthony diam saja sambil ngeliatin kakaknya mulai ngambil satu persatu novelnya. Tidak dia baca, hanya dia lihat-lihat singkat.

"Jadi kamu bermain kata di pikiran sendiri, nerka-nerka sendiri, terus.. ngurung diri sendiri." Niken bersandar di rak buku menghadap ke Anthony, "Kamu kalo beli novel, gak selalu liat covernya dulu kan? Pasti kamu liat sinopsisnya dulu, abis suka? Baru kamu beli."

Anthony ngambil gulingnya buat dia peluk, sebisa mungkin menghindar dari kontak mata kakaknya.

"Kenapa gak kamu terapin ke Jonatan? Kakak liat dari sinopsisnya, Jojo baik kok. Covernya emang kurang meyakinkan itu anak."

"Tapi kan yang baca nanti aku kak, yang tau endingnya juga aku."

Niken ketawa. Puas dia, akhirnya berhasil juga mancing adeknya cerita.

"Tapi kan kali ini yang nulis kamu, endingnya juga ada di tangan kamu," Kata Niken sambil berbalik, ngambil dua novel dari rak buku di belakangnya.

"Mau ending yang kaya gini?" Katanya sambil nunjukin novel berjudul 'Tentang Kamu' karya Tere Liye.

"Atau ending yang kaya gini?" Sambil nunjukin novel di tangannya yang lain, berjudul 'Autumn in Paris' karya Ilana Tan.

Niken menaruh dua novel itu di kasur, langsung di depan Anthony. "Udah ah, ngomong sama kamu mah berat. Capek kakak." Katanya.

Anthony ngeliat kakaknya sudah buka pintu kamar, bersiap keluar.

[TAMAT] Masih SMA! Where stories live. Discover now