28. Lose!

4.1K 607 207
                                    

Sudah 5 hari Jisoo tidur di kamar tamu, itu artinya sudah lebih dari seminggu dia tidak mendapat jatah dari istrinya dan sudah lebih dari seminggu juga Jennie tidak pergi shopping.

Sebenarnya Jisoo sudah tidak tahan dengan semua ini, tapi dia memilih untuk bertahan karena Jisoo yakin jika Jennie lah yang akan menyerah lebih dulu, namun hal itu tak kunjung terjadi.

Suatu keajaiban di mana Jennie bisa bertahan lebih dari seminggu tanpa kegiatan rutinnya. Jinrie juga. Biasanya mereka akan merengek atau menggunakan cara terakhir dengan melapor pada Daddy dan Umma Kim, tapi ini tidak, dan hal itu membuat Jisoo cukup kelimpungan.

Pagi ini, Jisoo kembali terbangun dengan suasana kamar yang senyap, membosankan dan juga terasa dingin tanpa adanya pelukan penghangat di setiap malam.

Jisoo pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci wajahnya.

Dia keluar dari dalam kamar dan pemandangan pertama yang di lihatnya ialah saat sang istri dan anak tercinta tengah bermain bersama Dalgom dan Kuma di teras belakang dekat kolam renang.

Sinar mentari terlihat lebih cerah setelah musim dingin berlalu.
Memasuki musim semi, bunga-bunga di halaman belakang tampak bermekaran.

Jisoo berjalan menuju meja makan, di sana sudah tersedia satu piring sarapan yang sepertinya memang sengaja Jennie sisakan untuknya.

Ia duduk dan mulai menyantap sarapannya dengan lahap.

Beberapa kali kepalanya menoleh ke arah istri dan anaknya.
Beberapa kali juga Jisoo menangkap gelagat Jennie yang mencuri pandang ke arahnya.

Setelah acara sarapannya selesai, otak briliannya tiba-tiba mencetuskan ide cemerlang.

Bukankah Jennie paling tidak tahan jika melihatku berenang?
Bingo! Ia tersenyum dengan menyunggingkan satu sisi bibirnya.

Jisoo pun bergegas naik ke lantai atas, dan langsung masuk ke dalam kamar. Meraih stelan renang yang akan membungkus ketat tubuhnya.

"Kapan sih dia bisa menolak pesonaku?" Tawa setannya menggema di penjuru ruang ganti.

Jisoo segera keluar dari ruang ganti, ia meraih bathrobe sutra berwarna putihnya yang tergantung di hanger kayu yang berdiri di dekat pintu lalu keluar dari kamar menuju kolam renang di belakang.

Ia berjalan cuek melewati Jennie dan Jinrie tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

"Sepertinya sekarang kita tidak terlihat ya Mom?"

Jisoo tahu anaknya tengah menyindirnya, tapi dia tidak peduli dan melanjutkan langkahnya menuju kursi santai di sisi kolam.

Di bukalah bathrobe sutra yang tadi membungkus tubuhnya.

Jisoo melirik pada Jennie namun sepertinya Jennie masih asik bermain dengan Kuma.

Kita lihat saja, setelah ini kau akan mengemis sentuhanku. Batinnya dengan penuh kepercayaan diri yang tinggi.

Jisoo melakukan peregangan kecil untuk melemaskan otot-otot tubuhnya.
Ia melirik lagi pada Jennie.
Dengusan sebal pun lolos tatkala melihat Jennie tampak tak memperdulikannya.

Jisoo pun melompat ke dalam kolam renang. Ia berenang dengan gerakan-gerakan indahnya.

Tanpa Jisoo tahu, sebenarnya Jennie sesekali mencuri pandang lewat ekor matanya.
Apalagi saat Jisoo sudah masuk ke dalam kolam. Mata Jennie tak beralih sedikit pun memandangi Jisoo.
Dia selalu terpesona setiap kali melihat tubuh Jisoo terbalut dengan pakaian ketat dan mencetak sempurna bentuk ular kecil yang menjadi kebanggaannya.

S.O.S (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang