55. Mistaken!

6.1K 543 139
                                    

"Karena akan selalu ada hal yang mengingatkanku padanya, maka dari itu kubiarkan tetap seperti ini sehingga tak perlu adanya jarak antara aku dengannya."


Happy reading.. ^^

**

"Selamat pagi.."

Irene tersenyum lembut membalas sapaan yang terlontar dari wanita muda sekaligus atasannya di tempat kerja.

"Unnie mau kemana?" Tanya wanita itu kemudian yang melihat penampilan rapih dari wanita yang lebih tua.

"Umm.. Hanya ingin jalan-jalan.. Mencari udara segar." Begitu katanya.

Keduanya masih berdiri di depan pintu kamar hotelnya masing-masing yang kebetulan saling berhadapan.

"Bagaimana jika Unnie menemaniku mencari hadiah untuk pesta Chanyeol nanti malam?" Ide itu tiba-tiba tercetus begitu saja dalam pikiran Lisa.

"Huh?" Membuat Irene kebingungan, hingga. "Geu-geurae.." Lanjutnya yang membuat senyuman Lisa mengembang. "Haruskah aku mengganti pakaianku?" Irene bertanya dengan pandangan mata yang menelusuri penampilannya.

Lisa dengan cepat menggeleng lalu tersenyum dan berkata. "Aniyo. Unnie sudah terlihat sangat cantik dengan pakaian itu." Pujian Lisa berhasil menampilkan semburat merah di kedua pipi Irene. "Tidakkah sebaiknya Unnie meminta izin terlebih dahulu pada Seulgi Unnie?"

Irene terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya menggeleng. "Tidak perlu, aku rasa Dokter Kang masih tertidur. Lebih baik kita pergi sekarang.."

"Geurae. Kajja.."

Keduanya pun akhirnya melangkah pergi meninggalkan satu sosok yang baru saja keluar dari kamarnya dan kini berdiri termangu menatap kedua punggung itu dengan tatapan sendu.

Kang Seulgi!

Benar!
Orang itu adalah Seulgi.

Sebenarnya apa yang dia pikirkan?

Apakah dia hanya bisa berdiam diri melihat kekasihnya pergi begitu saja bersama seseorang yang dia duga menjadi penghambat antara hubungannya bersama Irene?

Tidakkah seharusnya dia mengejar mereka dan mencegah keduanya untuk bersama?

Sepecundang itukah Seulgi?

Semenyedihkan itukah hidupnya?

**

"Aw.. Aw.. Yahh! Jangan mencekik Daddy!"

"Aishhh payah! Lagipula siapa yang mencekik? Jinrie kan hanya memeluk leher Daddy."

"Memeluk sih memeluk tapi kenapa pelukanmu begitu erat? Tangan kecil tapi tenaga besar, heran Daddy."

Hal yang lumrah terjadi ketika Daddy dan Baby Deukie bersama maka perselisihan serta adu mulut pun akan terjadi dan di sana akan ada Mommy Deukie yang hanya bisa menggelengkan kepala melihat pemandangan yang hampir setiap hari terjadi di hadapannya.

"Jja, ketuk pintunya, kita ajak Auncle Lili sarapan bersama."

"Arraseo."

Jinrie pun mengikuti perintah dari sang Daddy.

Tok.. Tok..

"Auncle?" Panggil gadis kecil itu cukup keras.

Dan seperti apa yang sudah kita ketahui, tak akan ada sautan dari si pemilik kamar yang memang tengah pergi keluar.

Namun nampaknya manusia kecil dalam gendongan Jisoo itu enggan menyerah.
Dia mencoba mengetuk pintu kayu di hadapannya lebih keras.

TOK! TOK!!

S.O.S (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang