🌃 14. Rundingan

6.1K 997 89
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








“Yang,”

“Hm?”

Seungyoun menggulingkan tubuhnya hingga mendekat ke sang istri yang sibuk mencari video jangkrik di laman youtube. Padahal udah mau jam sebelas tapi mereka berdua belum juga tidur.

“Kamu udah kepikiran buat pergi bulan madu belum?” Tanya Seungyoun, kepalanya sekarang sudah ada di atas pangkuan sang istri, maniknya menatap polos ke perempuan yang tampak serius dengan ponselnya tersebut.

“Belum. Kenapa?”

“Kok belum?”

“Ya emang belum.”

“Terus...”

“...”

“Kalau kepikiran punya anak?”

Silvia berhenti berkutat dengan ponselnya. Ia dekap benda tersebut dan menatap Seungyoun sangsi. “Malem pertama kemarin bukannya udah, ya?”

“Yaaaa....” Seungyoun manyun, menolak berkontak mata langsung dengan Silvia yang menatapnya. “Kucing hamil aja gak bisa langsung sekali jadi..”

Mata Silvia memincing. “Ya terus?” sebelah alisnya terangkat sekilas.

“Ya terus... Apalagi manusia...”

To the point aja mau kamu apa. Kepalaku pusing makanya dari tadi gak bisa tidur.”

Seungyoun mengejapkan matanya beberapa kali, kemudian bangkit dan duduk bersebelahan dengan sang istri.

“Gini ya istriku, sayangku, cintaku, kasihku.” Seungyoun merangkul pundak Silvia dengan sebelah tangannya, sedangkan sebelah tangan lainnya merampas halus benda yang sekarang tengah digenggam oleh Silvia.

“Kalau kepala lagi pusing itu, jangan malah dipakai buat main hape.” Ia menaruh ponsel milik Silvia ke atas nakas yang ada di belakangnya. “Sinar biru dari hape bisa makin buat kepala kamu sakit. Jadiiii... Mending sini bobo, aku elusin kepalanya yang sakit. Mana-mana sini kasih tau ke Papa.” Seungyoun menaruh tangannya di atas kepala Silvia, menyingkap rambut Silvia ke belakang.

Silvia melirik, menahan tawanya setelah mendengar Seungyoun menyebut dirinya sendiri dengan sebutan Papa.

“Gak mau dipanggil Ayah aja?” Seloroh Silvia bercanda.

“Kenapa? Aku maunya dipanggil Papa tuh. Biar nanti nih, semisal kita udah punya anak terus main ke rumah Papa kamu, pas kamu manggil 'Papa', yang nengok bukan cuma Papa aja, tapi aku juga.”

“Faedahnya di mana?”

“Faedahnya? Biar aku sama Papa Donghae makin akrab hahahaha!”

Silvia menggeleng, ikut tertawa pelan dan menepuk muka Seungyoun. “Garingnya gak bisa dihilangin ya?”

SON-IN-LAW ✓Where stories live. Discover now