🌁 30. My Fans

2.8K 615 160
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










“AAAAAAA!!” Jerit Sohye ketika dia berada di pojokan kelas, buat beberapa anak yang ada di kelas langsung kaget karena suara teriakan Sohye.

“Ada apa?! Kenapa?!” Tanya Subin dari mejanya, dia yang tadinya baca komik langsung geletakin si komik di atas meja.

“Ada kodok!!”

“AAAAKKH!!” Hampir semua anak-anak di kelas langsung naik ke atas kursi masing-masing, Subin yang aslinya juga takut sama kodok itu pun dengan sok pahlawannya menyuruh Sohye untuk tenang dan pergi dari pojokan.

Anak laki-laki itu langsung berlari ke luar dari kelas, ambil sapu yang ada di depan teras.

Eh, pas mau masuk kelas kebetulan banget ada Hangyul yang baru balik dari toilet. Kepo dong dia sama Subin teman sebangkunya yang kelihatan buru-buru sambil bawa sapu.

“Eh, Bin, mau ngapain?” Tanya Hangyul, buat Subin batal masuk ke dalam kelas dan menoleh.

“Itu, Gyul, ada kodok di kelas. Mau aku buang.”

“He? Kodok?”

Subin mengangguk, kemudian melesat masuk ke dalam kelas.

Hangyul ekorin dong Subin sampai masuk ke dalam kelas, Hangyulnya cuma berdiri di sebelah daun pintu, merhatiin bagaimana cara Subin mengusir hewan kesukaan Hangyul tersebut.

“Bin, didorong aja. Jangan dipukul.” Saran Hangyul as pecinta kodok ter-nomero uno.

“Kalau didorong nanti malah pipis!” Jerit Sohye, buat Hangyul melirik gebetannya Woojin dengan malas.

“Kalau dipukul kasihan kodoknya.” Balas Hangyul.

Tapi telat, Subin sudah keburu memukul si kodok sampai menabrak ujung sepatu Hangyul.

Hangyul merunduk, maniknya memandang sang kodok yang masih hidup namun di mata Hangyul tampak lunglai tak bertenaga.

Terkepal lah kedua telapak tangan Hangyul. Si kodok yang dipandangi Hangyul itu kemudian bergerak pelan, melompat kecil hingga ke belakang sepatu Hangyul, seolah meminta perlindungan dari fans terberatnya.

Si kodok be like: Help me my fans, if you protect me, I promise that I will love you as long as you love me (ಥ ̯ ಥ)

Seenggaknya, itu yang ada di otak Hangyul setelah bertelepati dengan si kodok.

Wajah Hangyul terangkat secara slow mo, mata tajamnya bertemu langsung dengan Subin yang masih dengan setia memegang sapu di tangan.

“Kan udah aku bilang jangan dipukul.” Ucap Hangyul.

“Kan cuma kodok, Gyul.” Balas Subin.

“Tapi dia juga mahluk hidup. Sama kaya kita.” Hangyul terus menahan suaranya agar tak meninggi.

SON-IN-LAW ✓Where stories live. Discover now