🌁 31. Bujuk Rayu

2.7K 619 85
                                    

“Yang, aku harus seneng apa sedih??”

Silvia mengernyit. “Iya kalau aku hamil. Kalau bukan, gimana?”

Mata sipit Seungyoun melebar. “Emang belum kamu periksa? Gak coba pakai testpack gitu?”

Silvia menggeleng. “Males.”

Mulut Seungyoun jatuh menganga. “Terus gimana?”

“Apanya yang gimana?”

“Ya kamu. Telat dua bulan loh, Yang! Kalau hamil gimana?? Kalau—”

Silvia menjepit bibir Seungyoun dengan jemarinya. “Diem. Jangan kalau-kalau. Santai aja sih. Aku aja gak kenapa-napa.”

“Tapi, Habibiii...” Seungyoun dengan muka melasnya.

“Udah berapa abad kamu gak manggil aku begitu? Rasanya jadi geli lagi dipanggil habibi. Aku malah jadi keinget Sik-K.”

Seungyoun malah langsung meluk si istri, duselin kepalanya ke pipi Silvia. “Heh, di sini ada yang lebih seksi dari Kwon Minsik. Gak usah kepikiran sama laki-laki lain dong, kan aku yang manggil kamu Habibi~”

“Ngomong tuh di telinga, bukannya di pundak!”

“Gak apa-apa, toh kamu tetep bisa denger aku kan? Oh iya.” Seungyoun menjauhkan kepalanya dari Silvia, buat si istri menoleh. “Besok mau aku anterin ke dokter, nggak? Kita periksa biar tau...” Tangan Seungyoun turun ke atas perut Silvia. “yang di sini tuh calon dedek bayi atau gumpalan lemak nyasar.” Cengirnya.

“Kalau bukan suami sih pasti kamu udah aku geplak sih ya.”

“Ehehehe, bercanda aku tuh Habibi~” Ucapnya, kemudian mendaratkan satu kecupan lembut di pipi Silvia, yang hebatnya bisa buat Silvia bersemu malu, tapi mati-matian mau coba dia tahan.

“Kalau semisal kamu beneran isi lagi nih... Kamu mau cewek apa cowok?” Tanya Seungyoun, mengusap-usap pipi Silvia.

“Sedikasihnya aja sih, Yang. Dikasih cowok ya ya udah, dikasih cewek ya nggak apa-apa.”

“Tapi emang kamu nggak capek?” Seungyoun menatap Silvia dengan tatapan sendunya.

“Capek gimana?”

“Kita udah ada kembar sama Dodo. Terus kalau nambah lagi..”

“Yang biasanya ngajakin main siapa?”

Seungyoun nya cengar-cengir kaya nggak punya dosa.







Seungyoun nya cengar-cengir kaya nggak punya dosa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Mata Hangyul membelalak. Jelas, dia baru aja selesai sarapan terus dapat pengumuman dari Papanya kalau dia bakalan antar mereka bertiga ke sekolah.

Terus ini gimana caranya Hangyul kabur coba?

Masa sampai di sekolah dia pura-pura masuk dulu, terus baru keluar lagi kalau Papanya udah pergi?

SON-IN-LAW ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang