Date

2.7K 271 38
                                    

Warn!Semi-Baku

Typo bertebaran

BoyxBoy

Jangan lupa vote dan comment.

.

.

.

"Ayo, masuk."

Seungwoo membuka pintu mobil samping kursi kemudi untuk adik tingkatnya di kampus yang belakangan ini dekat sekali dengannya.

"Makasih, kak" balas youn, segera mengenakan sabuk pengamannya tanpa harus menunggu seungwoo yang memakaikan. Bisa spot jantung dia.

"Cuma kak youn doang yang dibukain, dodo sama kak pyo disuruh masuk sendiri."

Seungwoo dan youn tertawa menanggapi celoteh bocah bongsor yang duduk di kursi penumpang belakang.

"Kak woo gak suka sama kita," tanggap dongpyo, keponakan seungwoo yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas dengan nada bercanda, bermaksud menggoda adik dari pacar kakaknya.

"Beneran kak?!" jerit dohyon, memajukan tubuhnya di sela-sela kursi depan, sesekali mengguncang bahu seungwoo.

"Pyo jangan godain adeknya, liat tuh udah mau nangis dia."

Youn mengecup gemas pipi tembam dohyon kemudian meminta anak itu kembali duduk ke tempat semula karena seungwoo hendak menjalankan mobilnya, takut-takut kejengkang, bisa repot youn kalau mengurusi dohyon yang menangis ditambah merajuk.

"Dodo lucu sih," ujar dongpyo.

"Kalian tidur dulu aja kalau capek, perjalanan masih satu jam lebih," kata seungwoo yang dari tadi hanya memperhatikan obrolan tiga makhluk menggemaskan kesayangannya.

"Kak pyo jangan deket-deket dodo lagi,"

"Dodo jangan minta makanan punya kak pyo lagi,"

"Kak pyo gak boleh peluk-peluk kak youn,"

"Dodo gak boleh ngerengek ke kak woo,"

"Kak pyo tidur sama kak yohan kalau nginep, gaboleh sama dodo,"

"Eh kok gitu?!"

Seungwoo dan youn tertawa saja menyimak perdebatan dua bocah itu, bentar lagi pasti mereka akan tertidur atau jika salah satunya tertidur, yang satunya lagi akan mengganggu dan berakhir perdebatan panjang

"Udah tidur, kak." lapornya, setelah menengok ke belakang, melihat adik-adiknya tertidur sambil berpegangan tangan.

"Iya tau, kasian juga pulang sekolah langsung pergi," jawab seungwoo sesekali melirik kaca spion.

"Lagian aneh-aneh aja sih, masa jinhyuk ngelamar wooseok hari jumat gini?" dengus youn.

"Biar berkesan, katanya." Seungwoo tertawa kecil, mengacak rambut youn, mencubit hidung yang lebih muda.

"Berkesan kepalanya meledak," gumamnya sembari menangkis tangan seungwoo yang masih jahil mencubiti wajahnya. "Jangan ditarik tarik terus, pipiku sudah melar bisa makin melar, kak!"

"Gemas," ujarnya, kali ini mencolek dagu youn.

"Kak!"

Seungyoun mendengus keras, memalingkan wajahnya dari seungwoo, melipat tangannya di depan dada. Merajuk, apalagi saat melihat wajahnya sudah kemerah-merahan karena habis dicubiti seungwoo, makin sebal lagi saat mendengar tawa penuh kemenangan yang seungwoo keluarkan. Inginnya membalas, tapi seungwoo sedang menyetir dan mereka membawa dua bayi, dia masih sayang nyawa.

Thinking Out LoudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang