Thinking Out Loud

Wild

Warn!Fantasy

ABO (OMEGAVERSE)

Typo bertebaran

BoyxBoy

Jangan lupa vote and comment.

.

.

.

"Aku ingin jalan-jalan sebentar di sekitaran sini. Tidak lama kok, hanya menikmati udara hutan yang menyegarkan!" ujar seungyoun pada teman-temannya yang sedang duduk-duduk bersantai setelah rampung menyiapkan berbagai perlengkapan barbeque party.

"Tidak istirahat dulu?" tanya hangyul, lelaki itu baru saja tiba dengan membawa kaleng soda dan bir tambahan.

"Nanti, aku sedang bersemangat menikmati alam." Seungyoun menjawab penuh keyakinan, menunjukkan senyum manisnya pada hangyul.

"Perlu kutemani?" tawarnya, dijawab gelengan pelan oleh seungyoun.

"Jangan terlalu lama, disini masih alam liar dan banyak hewan buas," pesannya. Hangyul menarik seungyoun dalam ciuman singkat disertai lumatan pelan, membuahkan pekikan tak percaya dari mereka yang menyaksikan. Astaga, pasangan tidak tahu tempat.

Brak!

Suara benda terbanting mengalihkan perhatian keduanya, saling berpandangan penuh tanya namun memilih untuk acuh. Youn menggulung kaos putihnya hingga siku, berlalu dari hadapan hangyul untuk mengambil sebotol air mineral kemudian memilih segera berjalan-jalan sebentar sebelum malam menghabisi matahari dan membuatnya harus menunda lebih lama lagi.

"Hati-hati, hyung!" teriak hangyul, dijawab gesture 'ok' melalui ibu jarinya yang terangkat.

Seungyoun tersenyum tipis, sejak tadi, ia berusaha menghirup dalam-dalam udara yang terasa jauh berbeda dibanding tempat tinggalnya di seoul. Menyengarkan sekaligus menyenangkan, sampai tak terasa jika langkahnya sudah sedikit banyak membawanya masuk cukup jauh ke dalam hutam. Tidak, youn tidak panik sama sekali karena ia hanya berjalan lurus sejak tadi, jika mengikuti jejak awalnya, ia bisa kembali dengan cepat keluar dari hutan yang cukup indah ditumbuhi pepohonan dengan bunga-bunga cantik bermekaran tak jauh darinya.

Krett!

"Eh?" tersentak, youn mengalihkan pandangannya, mencari asal suara dan menemukan seekor hewan berbulu yang cukup besar terjebak dibawah batang pohon yang jatuh.

"Ya Tuhan, kasihan sekali dirimu. Tunggu disana, aku akan membantu," youn menghampiri hewan yang dikiranya sebagai anjing jenis husky itu, meletakkan sembarangan botol air yang masih sisa tiga perempatnya dan buru-buru mengecek kondisi memungkinkan supaya ia bisa menyingkirkan batang pohon yang melukai hewan itu.

"Berat sekali, ugh," sedikit kepayahan, youn mengambil sisi kanan batang pohon itu, mengangkatnya perlahan, tidak sepenuhnya mengangkat, hanya berusaha menyingkirkannya supaya tak lagi menjebak hewan malang yang ia temukan.

"Sebentar, jangan kabur dulu. Biar kubersihkan sedikit lukamu, ya?"

Seungyoun tau ia terlihat idiot karena berbicara dengan hewan, dan semakin merasa idiot lagi ketika matanya seolah menangkap jika hewan itu memahami ucapannya.

Diambilnya air minum yang sempat tercampakkan serta sapu tangan yang selalu youn bawa kemanapun dirinya pergi, ia duduk di atas batang pohon yang sempat ia singkirkan, persis di hadapan anjing besar itu.