Old Story

1.1K 141 11
                                    

Warn!M-preg

BoyxBoy

Lil🔞, Lil Hurt

Jangan lupa vote and comment.

Oh iya sebelum lanjut membaca, aku mau memberitahukan kalau yang mau mutualan sama aku di twitter bisa fallaw @betelgeuseen, thanks❤

.

.

.

.

.

Seluruh negara berusaha saling menjajah antar satu dengan yang lainnya pada masa itu. Menumpahkan jutaan tetes darah ke tanah seolah tanpa rasa bersalah hanya untuk menguasai suatu tanah. Ribuan pasukan militer dipersiapkan sebaik mungkin untuk mencapai tujuan kekuasaan, pemuda-pemuda, suami-suami, ayah-ayah, semuanya diikut sertakan atas nama negara.

Tanpa penolakan, secara sukarela mereka semua bangga menyandang status sebagai bagian dari pahlawan tanpa nama. Meski pulang dengan selamat adalah hal yang nyaris tidak mungkin. Begitu menyakitkan bagi mereka yang menunggu kepulangan orang terkasih bila permintaan untuk pulang dengan selamat ternyata tak bisa di wujudkan.

Persis seperti peperangan di masa lalu, beberapa minggu lagi, seluruh dunia akan saling melempar bom, mengacungkan senjata, dan menembak timah panas pada mereka yang bukan bagian dari negaranya.

Sebelum hal itu terjadi, Seungwoo memilih untuk beristirahat sejenak dari aktifitasnya di dunia militer. Semua rekan-rekan dan bawahannya diberi libur untuk menghabiskan waktu bersama keluarga sekaligus mengucap salam perpisahan. Pria dua puluh tahunan bermarga Nardo itu tertawa dalam hati. Percuma sekali libur, keluarganya sudah habis tak bersisa, hanya tinggal seorang ibu dan kakak perempuan, itupun tinggal di negeri seberang.

Berkirim surat adalah hal paling mungkin yang bisa Seungwoo lakukan, mengingat anggota kemiliteran tak boleh keluar wilayah. Biar kakak dan ibunya yang datang, dunia sedang menghangat sebelum akhirnya berubah menjadi sangat panas akibat pertumpahan darah.

Seungwoo memandu tungkainya untuk berjalan menyisiri pasar di malam hari yang hawanya mulai menusuk kulit, tak mempan terhalang sebuah mantel tipis. Salahnya karena malas membongkar lemari dan menggunakan baju seadanya.

Telinganya menangkap suara musik yang menarik minatnya dan tubuhnya bertemu dengan kerumunan orang-orang. Sebagian terlihat tak asing, mungkin dari kemiliteran. Sedangkan sebagian lainnya terlihat asing, orang-orang biasa.

Sebagai seorang panglima tanpa seragam, Seungwoo tak memiliki pilihan selain sedikit menerobos kerumunan menggunakan tubuh tinggi nan gagah yang ia miliki. Mengunci seorang penari cantik dalam balutan pakaian cukup terbuka, indah. Terlalu indah. Terutama mata di balik topeng yang entah kenapa Seungwoo rasa sedang menggodanya, seringai manis tersemat pada bibir tipis sang penari.

"Edel selalu cantik bahkan tanpa membuka topengnya, aku penasaran bagaimana rupa di balik sana."

Pujian yang Seungwoo yakini untuk sang penari, menarik atensi Seungwoo. Bibirnya tersungging senyum tipis ketika dia yang bernama Edel mengerlingkan mata, kembali menggoda Seungwoo untuk kesekian kalinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thinking Out LoudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang