Tragedy

211 7 5
                                    

Flashback

Lee Hari melonjak kegirangan. Ia lolos audisi lagi untuk sebuah drama akhir minggu yang berjumlah sekitar 100 episode. Dia akan tampil walau hanya sebagai supporting artist yaitu anak dari pemeran utama.

Umurnya 14 tahun, wajahnya sudah sering seliweran di layar kaca maupun media cetak. Ibunya membebaskannya untuk memilih antara fokus sekolah atau karir keartisan.

No doubt, Hari memilih menjadi aktris.

Hari mendatangi Seungwoo, sahabat kecilnya yang beda 2 tahun dengannya. Seungwoo sedang mengunyah macaroon saat Hari datang ke rumahnya. Seungwoo menawarkannya.

"Too sweet. Kenapa dimakan?"

Seungwoo mengetuk gitarnya pelan, "Stuck! Butuh yang manis,"

"Kayak aku?"

"Kalau kamu bikin ngilu,"

"Berarti aku manis banget dong!" Hari tiba-tiba memeluk Seungwoo dari belakang.

Seungwoo risih, "Hey Hari-ah! Kamu sih sudah enak sudah debut. Aku masih harus berjuang,"

"Nanti juga ada waktunya kamu debut, Seungwoo-ah," Ibunya tiba-tiba menghampiri membawakannya Cola.

Ibunya Seungwoo beralih pada Hari, "Selamat Hari-ah. Ibumu bilang besok ada pesta kecil-kecilan?"

"Iya," Hari kecil mengangguk dengan semangat, "Ahjumma harus datang ya sama Ahjussi,"

"Pasti dong. Iya kan Seungwoo?"

"Malas ah,"

Hari menoyor kepala Seungwoo.

"Huh, nyebelin," ujar Hari lalu geloyor pergi.

Seungwoo mengusap kepalanya, mengamati Hari yang pergi menjauh. Senyumnya tersungging di wajahnya.

"Hari-ah, selamat," bisiknya perlahan.

***

"Hey, Hari-ah, mau jalan-jalan sebelum acara?"

Seungwoo sudah sampai di rumah Hari dari sore, mengamati Hari yang sedang memilih baju untuk nanti malam. Ia menggigiti kuku jarinya.

Seungwoo menepis tangan Hari, "Hey, sudah kubilang jangan sering kau gigiti. Kau ini aktris, tak boleh ada kurang walau satu kukupun,"

Hari hanya tersenyum jahil padanya, "Kamu mau ajak aku kemana?"

"Dekat sih, Bukit Bintang,"

"Serius? Bukit di belakang kompleks itu? Aku belum pernah!"

"Iya, sebentar saja tapi. Jam 6 kamu sudah harus di rumah kan?"

"Hey, kalau jam 5 belum keliatan dong bintangnya,"

Seungwoo memutar bola matanya, "Bukan bintang beneran, lihat sendiri deh,"

Hari mengangguk lalu mencari sepatu olahraganya dan bersiap keluar bersama Seungwoo. Seungwoo ternyata menyiapkan sepeda untuk mereka berdua, tapi Hari memilih untuk membonceng Seungwoo saja.

"Aku harus jadi puteri malam ini, masa gowes-gowes," ujarnya saat Seungwoo bertanya.

Seungwoo memacu sepedanya perlahan, jalanannya menanjak sehingga ia sedikit keletihan. Hari terus menerus meneriakkan kata semangat yang justru sering diomel Seungwoo karena bising.

Dilema Diana (Han Seungwoo AU)Where stories live. Discover now