Confess

32 3 0
                                    

Seungyoun hanya ingat kalau dia dipapah Hari dan manajernya menuju kamar. Setelah itu ingatannya hilang. Ia terbangun dengan kepala yang berat. Entah berapa gelas beer yang ia minum bersama Wooseok semalam.

Ah iya! Aku lupa pamitan.

Ia bergegas duduk, mencari ponselnya yang tidak ada di saku bajunya maupun meja dipannya.

Ia memeriksa sudut ranjangnya ketika pintu kamarnya terbuka. Bau sup menjalar di kamarnya.

"Hyung, makan dulu,"

Dohyon, lengkap dengan seragamnya, masuk ke kamar Seungyoun. Ia menyalakan lampu lalu menaruh sup itu di meja samping dipan. Seungyoun tersenyum melihat adiknya, yang juga musuh bebuyutannya itu.

"Your phone was ringing all the time. Ada di sofa tuh,"

Seungyoun menekan pelipisnya lagi lalu mengambil sendoknya dan menyuap kuah sop itu perlahan. Aromanya membuat ia sedikit lebih enakan.

"Yang telepon siapa? Eommoni?"

Dohyon menggeleng, "Hmmm Han Seungwoo?"

Seungyoun bergegas bangun lalu mengecek ponselnya. Seungwoo sudah berangkat sejam yang lalu dan ia hendak pamitan namun Seungyoun belum bangun.

Daripada hal itu, ia lebih terfokus pada pesan Hari dibawahnya.

Hah? Apa ini?

Hey, Cho Seungyoun.

Hey.

Ia langsung mengklik icon Call.

CHO SEUNGYOUN! HOW COULD YOU CONFESS TO HER WHEN YOU STILL HANGOVER?

***

Ponselnya berdering. Nama Seungyoun muncul disana. Hari menimbang-nimbang. Ia mengulur waktu untuk menjawabnya sambil menyesap kopi panasnya.

Pasti dia ingat.

*Balik lagi ke malam*

"Hey, bangunlah Seungyoun-ah,"

Setelah melihat Seungwoo benar-benar sudah pulang, ia kembali berusaha membangunkan Seungyoun. Manajernya belum juga datang tapi setidaknya lebih baik ia sudah terbangun dahulu.

"Seungyoun-ah--"

Tangan Seungyoun tiba-tiba menggenggam tangan Hari. Menggenggamnya kuat.

"Hey, kau terbangun?"

Mata Seungyoun terlihat parau.

"Hari-ah, tolong jangan terpikat padanya,"

Hari menatap Seungyoun yang bersuara parau. Mata pria itu terpejam tapi genggamannya kuat sekali.

"Aku tak bisa melihatmu di pelukannya,"

"Hah? Kau kenapa sih?"

"Aku melihatnya. Kau dipelukannya,"

Hari menghela napas.

"Apa ini alasannya kau minum sebanyak itu? Kau khawatir?"

Seungyoun akhirnya menatapnya, mencoba fokus menatap Hari. Ia tersenyum, senyum yang menjengkelkan Hari karena jantungnya selalu berlarian karena senyum itu.

Dilema Diana (Han Seungwoo AU)Where stories live. Discover now