Say it!

26 3 0
                                    

Hari menghempaskan tangan Seungyoun yang tadi sempat menggenggamnya selama pria itu membuka kotak pandoranya barusan. Hari tak bisa berpikir apa-apa. Isi kepalanya mendadak kosong.

Apa yang baru ia dengar barusan?

Limbung. Ia menatap Seungyoun dengan pandangan kosong. Semua ucapan Seungyoun tidak lagi terdengar. Peristiwa di lereng itu mendadak menghantui pikirannya. Rasa sakit di kaki dan tubuhnya saat itu seperti menyengat kembali di benaknya.

Ia cuma mendengar Seungyoun menangis, menatapnya dengan sesal luar biasa. Ia memotong ucapan Seungyoun, bergegas berdiri, pandangannya kosong.

"Hari-ah,"

Ia terdiam, menatap Seungyoun yang menatapnya sambil menahan tangannya. Perasaannya kian tak menentu, kotak pandora ini terlalu menyakitkan untuk keduanya bahkan juga untuk Seungwoo.

Seperti aturan ketika membuka kotak pandora, kau akan mendapat hukumannya. Dan inilah hukuman untuk Lee Hari dan Cho Seungyoun.

Ia bergegas keluar dari kamarnya. Tak menggubris panggilan Seungyoun yang terus meneriakkan namanya. Ia cuma terpikir satu tempat. Satu tempat untuk meluruskan pikirannya.

***

"Jadi kau bilang begitu ke Diana? Bodoh!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi kau bilang begitu ke Diana? Bodoh!"

Seungwoo melempar gulingnya dengan kesal ke arah Wooseok dengan bibir manyun. Ia tahu kelakuannya seperti anak kecil yang ditampakkan ke arah Lee Hari kemarin saat perempuan itu menyapanya.

Penuh sesal, ia bercerita ke Wooseok kalau-kalau perilakunya itu salah. Dan seperti ia duga, Wooseok mengatainya.

"Kan aku bilang dia pasti punya alasan. Siapa tahu dia memang mau buka lembaran baru? Atau kalau dia partially amnesia? Gimana? Hayo? Kau sendiri bilang kepalanya luka cukup parah bukan?"

Gantian Seungwoo yang diam. Kadang kepalanya memang perlu dipukul sesuatu dulu biar ga terlalu bodoh. Dipukul ucapan Wooseok misalnya.

"Kau menuntut dia menjelaskan ketika dia bahkan gak tahu kalau kamu sudah tahu siapa dia sebenarnya. Yang ada dia bakalan bingung kamu ini kenapa. Kamu ini ghosting sekarang, hyung. Lebih tepatnya kau lari,"

"Hah? Aku jadi hantu gitu?"

Wooseok memutar bola matanya. Pantas partnernya ini jomblo seumur hidupnya. Dia bahkan tak tahu cara menangani cewek. Sungguh aneh yang memberi dia image bad boy, fuck boy, padahal hatinya seperti kitty boy.

"Nih, di satu hari kau begitu memperlihatkan perasaanmu yang menyukainya. Di hari lain, kau menampakkan diri seolah kau gak mau mengobrol dengannya dan menjauhinya. Apa yang akan dia pikirkan? Dia akan bertanya-tanya hyung. Kau akan dianggap pemberi harapan palsu,"

Wooseok yang terlihat berapi-api membuat Seungwoo ber-oh ria. Ia memang menghindari Hari seharian kemarin, diam-diam meminta script diubah agar tidak banyak skinship, terakhir juga menghindarinya di patung batu. Di satu sisi Seungwoo hanya tidak tahu bagaimana harus menghadapi seorang Lee Diana yang ternyata ada temannya di masa kecil, Lee Hari. Di sisi lain, ia berhutang banyak sekali padanya.

Dilema Diana (Han Seungwoo AU)Where stories live. Discover now